Part 11

190 8 0
                                    

Sumpah ya gaes, aku minta maaf banget baru bisa di lanjutin sekarang







Selamat membaca.











"Lu suka sama ade gue yang cempreng minta ampun, bawel, ngambek kan, manja beh mantep dah" Lanjut Ricky lalu tertawa

Prilly yang mendengar percakapan abangnya pun langsung beranjak masuk ke dalam rumah dan...

"Apaan sih bang, jelek²in adenya di depan orang gt" Teriak Prilly yang sudah berdiri di depan pintu

"Ouh maunya di bagusin? Lu bayangin deh prill kalo si Ali suka sama lu tapi hal yang cakep² dari lu, itu namanya cinta karena paras" Jelas Ricky

"Ih bang apaan sii" Ucap Prilly sambil mencubit Ricky

"Aww!! Sakit prill" Ucap Ricky kesakitan

"Lagian siapa suruh ngeledekin Prilly" Ucap Prilly sambil tersenyum

"Tapi gue bener kan? " Tanya Ricky kembali

"Yayaya buat lu mah terserah bang" Ucap Ali

Mereka bertiga berbincang dengan waktu yang cukup lama, dan Ali sadar bahwa perasaannya pada Prilly semakin terasa.

Begitu juga dengan Prilly, merasakan hal yang sama dengan Ali. Namun, Prilly tidak mau rencana yang dia susun untuk masa depan hancur hanya karena seorang laki-laki.

'Jadi lu kesini mau ngapain li? ' Tanya Ricky untuk memastikan kembali

'Lu tadi di cariin Kak Fiza' Jelas Ali

'Astaghfirullah!! ' Kaget Ricky

'Emangnya kenapa bang? ' Tanya Prilly yang kepo.

'Lu bukannya bikinin minum buat tamu malah disini aja' Ucap Ricky dan menepuk pundak Prilly dengan lembut.

'Gak mau ah! ' Tolak Prilly sambil memalingkan wajah.

Sebenarnya Prilly mau membuatkan minuman untuk Ali, namun dia harus berusaha menolaknya untuk memastikan perasaan dia.

'Mau bikinin atau gue cium? ' ancam Ali

Seketika itu juga, jantung Prilly berdebar kencang sekali. Prilly berusaha mengembalikan kecepatan jantungnya itu

'Oh sekarang berani ya cium-cium ade gue! ' Ledek Ricky

'Hehe canda kok bang, masa iya gue cium cewe kaleng rombeng gitu' Ledek Ali

Entah kenapa hati Prilly terasa sangat sakit, sakit sekali. Lalu Prilly memutuskan untuk kedapur membuat minuman untuk Ali

'Ya udah bang, gue mau bikinin Ali minuman dulu' Ucap Prilly dengan nada lesu dan pergi meninggalkan Ali dan Ricky

Ricky yang mengetahui wajah adiknya itu, langsung membuntuti Prilly.

Begitu pun dengan Ali, merasa hatinya sakit saat berkata seperti itu pada Prilly.

'Ali mau minum apa? ' tanya Ricky agar dia bisa ke dapur untuk menghampiri adiknya

'Teh manis aja bang' ucap Ali

'Ya udah gue bilangin ke Prilly dulu, dia lupa kayaknya' ucap Ricky dan meninggalkan Ali sendirian di ruang tamu

~~~

Kok gue sakit hati banget sih pas Ali bilang gitu ke gue. Padahal kalau bang Ricky yang bilang, gue gak kenapa-kenapa kok

Tanpa disadari, pipi Prilly sudah dibasahi oleh air yang keluar dari matanya yang indah.

'Pril'

Prilly langsung menghapus air yang membasahi pipinya.

'Iya bang' sambil tersenyum melihat kakak tersayangnya tersebut

Ricky yang mengetahui adiknya menangis, langsung memeluk Prilly

'Lu gak apa-apa kan? ' Ucap Ricky memastikan, padahal Ricky tau bahwa adiknya tersebut kenapa - kenapa.

Prilly yang dipeluk abangnya itu, langsung menangis dan memeluk erat tubuh Ricky

Ricky berusaha menenangkan adiknya itu, namun HPnya bergetar

*HERFIZA CALLING*

Ricky segera mematikan telepon tersebut dan melanjutkan usahanya.

'Udah ya, sekarang lu minum dulu' melepas pelukan nya dan mengambilkan air minum untuk Prilly

'Makasih bang' sambil menerima segelas air dari Ricky

'Lu ke kamar aja, istirahat'

'Terus nanti kalo Ali nanyain gue gimana? '

'Santuy, Gue bisa kok nyari alesan buat lu, sekarang lu ke kamar ya'

'Ya udah deh bang, makasih ya' memeluk Ricky dan meninggalkan Ricky

~~~~

'Maaf ya li, lama hehe'

'Loh kok bang Ricky yang bawa? Prilly mana? ' Tanya Ali khawatir

'Lagi di kamar mandi, Tiba-tiba dia kebelet' bohong Ricky

'Oh gitu bang'

'Eh bang, tadi kak fiza telpon gue, nanyain lu, katanya telponnya gak di angkat ama lu'

'Astaga iya, gue lupa, bentar gue telpon kakak lu dulu'

Ricky beranjak dari ruang tamu, menuju tempat yang menurutnya nyaman untuk menelpon Fiza.

Sedangkan Ali, sangat khawatir kepada Prilly, dia merasa bersalah telah mengatakan itu pada Prilly. Dan dia akan segera minta maaf kepada Prilly.

~~~~~

Ali kok bisa-bisanya ngomong gitu ke gue, gue jadi ngerasa gak pantes buat Ali.

Huaaaa....

Kenapa jahat banget sih lo!!!

Gak ada perasaan!!

Kan gue malu sama abang gue!!

Nangis gara-gara lu doang!!

Tapikan wajar sih, gue kan baru pertama kali suka sama orang

Sedih banget sih lu Prill!! Baru pertama jatuh cinta udah diginiin!!

Gue teriak sekenceng yang gue mampu. Bodo amat deh si Ali denger, abisnya gue kesel banget dia ngomong gitu sama gue. Sedih dah, lu banyangin aja dah jadi gue.












Oke bersambung dulu ya

'Author kalo nulis KAA itu yang semangat dong, kasian para readers mau baca' - Ricky

'Awalnya putus asa karena sering banget gak di vote:(

'Yah lemah nih'

'Untuk Para Readers tersayang, Cara mengapresiasi kan karya ini tuh harus di vote sama comment ya, biar authornya semangat:) 💪 ' - Ali

Kamu Adalah AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang