Part 12

207 8 1
                                    

-----KAMU ADALAH ADIKKU-----

Suara Prilly terdengar jelas oleh Ali dan juga Ricky. Seperti anak kecil yang merengek untuk dibelikan permen dan sejenisnya.

Ali yang mendengar teriakan tersebut langsung menghampiri kamar Prilly, padahal dia tidak tau jelas dimana kamar itu.

Sedangkan Ricky, langsung mengakhiri telponnya dengan Herfiza. Dan langsung menuju kamar Prilly.

~~~

"Ngapain lu disini? " Tanya Ricky yang mendapati Ali di depan kamar adiknya.

"Gue tadi denger teriakan Prilly, gue takut dia kenapa-kenapa" Panik Ali dengan tatapan memelas

Ricky yang sudah tidak bisa menahan amarahnya pun langsung memukul Ali.

"Kenapa lu nonjok gue sih? " Tanya Ali

"Lu udah bikin adik gue- "

Belum selesai Ricky berbicara, Prilly sudah memotong kalimat Ricky.

"Udah STOP! " Tegas Prilly

Ali menyadari kesalahannya, namun Ali tidak terima dengan pukulan itu, karena keluarganya sama sekali tidak ada yang pernah memukulnya seperti ini.

*bug

"Ali udah STOP! " Tegas Prilly lagi

"Asal lu tau ya bang, kak Fiza selalu cemburu karena lu lebih mentingin adik lu ini, padahal lu gak sedarah sama dia" Hina Ali sambil tersenyum licik

"Jaga ucapan lu" Bela Ricky sambil menarik kerah pakaian Ali

Prilly sangat terkejut, karena Ali sudah berbicara lancang seperti itu. Walaupun Prilly tau kalau Ali hanya membela kakak nya. Tapi entah kenapa, Prilly sangat tidak suka dengan ucapan Ali seperti itu.

-----Kamu Adalah Adikku-----

Di sisi lain, Herfiza khawatir pada keadaan Ricky karena memutuskan teleponnya hanya sepihak.

Herfiza langsung datang kerumah Ricky. Namun yang dia dapati hanyalah pertengkaran.

Begitu terdengar jelas pertengkaran itu. Sehingga adiknya, mengatakan hal yang tidak seharusnya dia katakan.

Herfiza tau bagaimana keadaan Ricky. Ricky juga tidak ingin dilahirkan seperti ini, dibuang hanya karena tidak di inginkan oleh keluarganya. Sehingga keluarga Prilly mengangkat Ricky menjadi anak sejak Ricky umur 3 tahun.

~~~

"Udah jangan begini dong, Ali kamu juga harus hormati bang Ricky, jangan bilang sembarangan begitu" Ucap Prilly untuk membuat mengerti Ali

Karena Prilly yang meminta hal tersebut, akhirnya Ali memutuskan untuk minta maaf.

"Maafin gue bang" Ucap Ali dengan nada melemah

"Gue mau ke kamar dulu Prill"

Saat Ricky membalikan tubuhnya, dia melihat gadis yang dia cintai. Gadis itu seolah menahan kesedihan dimatanya.

"Kak Fiza! " Ucap Ali dan Prilly bersamaan yang terkejut karena kedatangan Herfiza

Ricky langsung menghampiri Herfiza dengan tatapan lesu, jangan lupakan bahwa Ricky masih sakit.

"Kamu pucet banget" Ucap Herfiza yang khawatir dengan keadaan Ricky.

Bukannya mendapatkan jawaban dari Ricky tapi justru mendapatkan pelukan. Herfiza bahkan bisa mendengar detak jantungnya Ricky yang melemah.

Herfiza memeluk Ricky dengan tulus. Prilly dan Ali hanya melihat mereka berdua layaknya drama.

"Maafin aku ya" Bisik Ricky

"For? "

"Semuanya"

Pelukan Ricky semakin kuat. Herfiza tidak dapat mengatur nafasnya.

Tapi pelukan itu semakin lama semakin melemah. Seolah-olah sang Pangeran telah melepas sang Putri untuk pergi menjauh. Tapi itu semua hanya semisal saja.

*bruk

Semua orang yang berada di rumah itu terkejut melihat Ricky yang terlihat tak berdaya seperti itu.

"Ali tolong bawa Ricky ke kamar sekarang" Panik Herfiza

"Aku telpon dokter aja ya ka, biar periksa bang Ricky" Ucap Prilly

Ali membawa Ricky ke dalam kamarnya, diikuti oleh Herfiza sedangkan Prilly sedang menghubungi dokter langganan nya.

Dikamar Ricky

"Kamu lain kali jaga ucapan kamu" Tegas Herfiza

"Iya maaf kak, aku tadi emosi"

Beberapa menit kemudian Prilly masuk dengan dokter yang sudah dihubungi nya tadi.

Dokter memeriksa Ricky dan Ricky ternyata kurang darah karena terlalu sering begadang walaupun makannya secara teratur.

Dokter memberi resep lalu pamit kepada Prilly dan yang lain.

"Nanti Ali aja yang ngambil obatnya kak" Ucap Ali, ini dilakukannya agar dapat menebus kesalahannya pada Ricky

"Eum, kak! Prilly boleh obatin luka Ali? "

"Ya udah kamu obatin Ali aja dulu terus temenin Ali juga, kakak jagain Ricky"

"Ya udah ka" Ucap Prilly dan langsung menarik tangan Ali

"Apaan sih lu! Main tarik² tangan gue aja"

Tetapi Prilly tidak menggubris pertanyaan Ali, justru Ali semakin di pegang erat oleh Prilly.

Dan saat menuruni anak tangga terakhir, tidak sengaja Prilly terserempet oleh kakinya sendiri

*cup

Kamu Adalah AdikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang