Satu pukulan itu berhasil membuat Ricky terjatuh, dia berusaha bangkit. Namun hasilnya nihil
Ricky melihat 2 perempuan yang dia jaga tersakiti hanya karena laki-laki ini. Sehingga membuat mata Ricky yang indah itu mengeluarkan air.
"Cih gak ada gunanya disini" Ujar Jonathan lalu beranjak pergi
****
Pagi ini, Ricky sudah rapi dengan kemeja kantornya. Bukannya masih sakit? Tentu saja dia masih merasakan sakit. Apalagi harus menenangkan kedua perempuannya tersebut membuat Ricky tidak bisa tidur semalaman.
Herfiza calling
"Sayang kamu udah sembuh? "
"Hmm aku masih gak enak badan banget sih"
"Terus sekarang jadi meeting? "
"Jadi dong, kamu hari ini gak kemana-mana kan? "
"Engga, emangnya kenapa? "
"Kamu ke rumah aku sekarang dong, aku laper nih belom makan hehe"
"Aku tau kok. Aku udah masakin kamu nasi goreng, aku sekarang mau otw"
"Ih jadi malu, ya udah kamu hati-hati di jalan, sampai bertemu nanti"
Ricky mematikan telponnya sepihak, dan menarik napasnya panjang-panjang
"Loh kak, lu mau kerja? " Tanya Prilly yang baru saja turun dari kamarnya
"Iya Prilly, hari ini kan gua ada meeting"Jelas Ricky
" Kan lu masih sakit bang"
"Kuatin aja hehe"
"Ya udah tapi jangan lupa minum obat"
"Lu juga nanti tolong jaga mamah, nanti di temenin juga sama Fiza"
"Oh ya udah"Jawab Prilly sembari menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur.
*ting nong
Ricky langsung membuka pintu dan memeluk sosok di balik pintu itu. Yap, siapa lagi kalau bukan kekasihnya itu! Herfiza.
" Aku merindukanmu"ujar Ricky yang memeluk Herfiza
"Aku juga merindukanmu" Balas hangat Herfiza
Ricky melepaskan pelukan nya dan menarik tangan Herfiza ke dalam. Herfiza terkekeh melihat kelakuan kekasihnya itu.
"Aku mau makan, tapi tolong kamu suapin aku ya" Manja Ricky
"Kamu tumben banget sih, ya udah aku suapin ya" Balas Herfiza sambil membuka rantang yang ia bawa.
***
Natalie sudah bangun sedari tadi, dia mendengar percakapan anak-anaknya itu. Dia bersyukur anak-anaknya bahagia.
Namun,entah kenapa Natalie kembali mengingat kejadian semalam. Hanya dalam hitungan detik dia sudah menjadi janda. Sesuatu yang dia bangun susah payah, harus hancur seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Adikku
De TodoKamu adalah adikku yang akan aku jaga. Walaupun nanti maut yg memisahkan kita