BackSong : Just A Friend To You - Meghan Trainor
***
Author pov
Seorang perempuan cantik dengan pakaian khas basketnya berlari kesana kemari memperebutkan bola yang ada ditangan lawannya. Setelah berhasil, perempuan itu membawa bola itu mendekat kearah ring lalu melompat memasukkan bola yang ada digenggamannya kedalam ring dengan mulus.
Perempuan itu memutuskan beristirahat setelah lima belas menit lamanya latihan basket.
"Sis, temenin gue ke kantin kuy," Ucap Tania dengan air mineral digenggamannya. Bel istirahat baru saja berbunyi yang menandakan anak anak SMA Pusaka akan melepas kelaparan mereka sehabis berkonsentrasi dengan pelajaran.
"Gue mager Tan, lo aja deh." Tania hanya menganggukan kepala lalu berjalan gontai kearah kantin.
"Tania!" Tania sontak membalikkan tubuhnya saat ia mendengar Sisca memanggil namanya.
"Kenapa?" Tanya Tania mendekati Sisca yang sedang duduk dipinggiran lapangan basket.
"Gue nitip juga dong, hehe." Tania menoyor kepala Sisca yang membuat Sisca meringis kesakitan.
"Awhh, sakit tau Tan."
"Hehe, maaf maaf. Mana duitnya, biar gue beliin?"
"Pakek duit lo dulu ya, Tan? Ya ya ya?"
"Iya iya. Gue ke kantin dulu ya, Sis. Bhayy."
Sisca hanya memberikan senyum tipis saat Tania melambaikan tangan kearahnya. Buat apa balas lambaian tangan Tania? Toh, buang buang tenaga saja. Setelah punggung Tania tidak terlihat lagi, Sisca mulai mengeluarkan hapenya dan membuka aplikasi instagram yang telah lama tidak dibukanya. Tangan Sisca menari nari mengetik sebuah nama di kolom pencarian instagram.
"DivanG_." Ucap Sisca mengeja nama yang akan dicarinya dikolom pencarian.
"Yess, ketemu. Kalo gue follow, bakalan di follback gak ya sama Divan? Follow aja deh."
Tangan Sisca men-scroll foto foto yang ada di instagram Divan. Sesekali, Sisca tertawa kecil melihat foto yang dipost Divan sangatlah lucu.
"Tania lama banget sih? Gak tau apa kalo gue haus?" Gerutu Sisca.
"Woyy." Sisca sontak menjatuhkan hapenya ke tanah ketika mendengar teriakan Tania. Dengan penuh amarah, Sisca langsung saja mengambil hapenya lalu menatap Tania sinis.
"Apaan sih Tan, gak lucu tau. Untung hape gue gak rusak. Ini juga, kenapa lama banget sih beli minumnya? Lo abis darimana aja? Beli minum ini dikantin, bukan di Korea. Jadi, kenapa lo lama banget? Udah lumutan gue nungguin lo." Ucap Sisca menunjukkan kekesalannya pada Tania. Tania kadang suka berpikir. Yang ketua geng mereka siapa tapi yang disuruh suruh siapa. Sisca seenaknya saja menyuruh Tania ini-itu tanpa memikirkan perasaan Tania. Tania kadang merasa bahwa dirinya hanya dimanfaatkan saja oleh Sisca. Tapi pikiran negatifnya itu langsung ditepisnya jauh jauh.
"Maaf ya Sis, tadi kantin rame. Jadi, tadi gue antri dulu. Hape lo gak rusak kan? Gue minta maaf ya Sis." Ucap Tania lembut tanpa niat sekalipun ingin membalas perkataan pedas dari Sisca. Tania sangat sayang kepada Sisca. Jadi jangan heran jika perbuatan Tania dengan Sisca dan perbuatan Tania dengan orang lain berbeda. Jika dengan Sisca, Tania dapat berbuat apapun demi Sisca karena Sisca sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Tetapi, sikap Tania jauh beda kepada anak anak Sma Pusaka. Tania tidak segan segan membully anak anak yang menurutnya cocok untuk dijadikan tontonan gratis yang memuaskan.
"Yaudah, gak apa apa. Mana minumnya, gue haus?" Pinta Sisca dengan ketus dan langsung mengambil air mineral dari tangan Tania.
Sisca gak mungkin cuman manfaatin gue. Gak mungkin. Ayolah Tan, berpikir positif aja sama sikap Sisca yang kayak gini -Tania-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny [On Going]
Teen Fiction"Awalnya gue bingung sama perasaan gue sendiri. Setiap kali gue deket sama lo, gue selalu aja deg deg-an. Setiap kali lo gombalin gue, pipi gue selalu aja blushing. Dan setiap gue lagi sendiri, gue selalu kangen wajah lo dan candaan candaan lucu lo...