11

56 5 6
                                    

Lala pov

Lala beranjak dari tempat duduknya lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya. "Ma, Pa, Lala berangkat sekolah dulu ya sama Divan, Assalamualaikum." Ucap Lala seraya menyalimi punggung tangan kedua orang tuanya." Waalaikumsalam, Kamu hati hati ya." Ujar Verina--Mama Lala dan dijawab anggukan dari Lala.

"Van, ayuk berangkat. Gue ada urusan sama Nabilah." Ajak Lala saat telah sampai di halaman rumahnya--tempat Divan menunggu Lala.

***

Author pov

Lala dan Divan berjalan sejajar sambil sesekali tertawa karena candaan candaan kecil dari keduanya. Saat melewati kantin, Lala melihat Nabilah yang sedang duduk anteng sambil meneguk air mineral.

"Van, lo duluan aja ke kelas, gue mau ke kantin nemuin Nabilah."

"Ooh, yaudah gue duluan ya." Ucap Divan dan dijawab anggukan kecil dari Lala. Dengan santai, Lala berjalan menuju kantin tempat Nabilah duduk.

"Woyy." Ucap Lala seraya menepuk bahu Nabilah.

"Njirr, ngagetin aja lo."

"Hahaha. Sorry sorry, lo mau ngomongin apaan nih?"  Tanya Lala mengingat bahwa Nabilah mengajak ketemuan dengan alasan ingin membicarakan sesuatu yang penting.

"Lo kenal gak sama Kak Tania?" Tanya Nabilah dengan nada seriusnya.

Kok namanya kayak gak asing ya-Lala-

"Gak. Emangnya kenapa?"

"Kak Tania itu katanya siswi paling cantik di Sma Pusaka, dia itu Kapten Basket Putri plus Ketua Dance Putri. Tapi sayangnya..." Ucap Nabilah sengaja tidak melanjutkan perkataannya.

"Tapi sayangnya apa Bil?" Tanya Lala yang sudah mulai tertarik dengan topik yang dibicarakan Nabilah.

"Tapi sayangnya, kata orang dia itu suka bully anak anak Sma Pusaka. Dia itu gak mau apa yang dia pengen jadi milik orang. Terlebih lagi, dia gak mau kalo Kak Sisca-sidekicknya itu diremehin orang." Jelas Nabilah yang membuat Lala manggut manggut.

"Kak Sisca siapa Bil?"

"Sidekicknya... Lala." Jawab Nabilah geram dengan pertanyaan Lala.

Sisca mengaduk aduk jus alpukatnya sambil menatap sinis kearah Lala dan Nabilah duduk. Tak lama kemudian, seorang perempuan cantik datang sambil membawa semangkuk bakso dan Jus Apel.

"Sis, lo lagi liatin apa sih?" Tanya perempuan itu mengikuti arah pandangan Sisca.

"Lo mau tau adek kelas yang berani jawabin gue, Tan?" Tanya Sisca kepada Tania-- seorang perempuan cantik yang notabennya adalah sahabat Sisca.

"Yang mana orangnya, biar gue yang hadapin?" Ucap Tania sembari mengepalkan kedua tangannya.

"Itu yang pakek ransel merah muda." Tunjuk Sisca kearah Lala dan Nabilah duduk.

"Kayak kenal, ikut gue sekarang." Ujar Tania lalu beranjak dari bangkunya diikuti oleh Sisca disampingnya.

Brakk

Tania menggebrek meja Lala dan Nabilah duduk dengan tangannya.

"Lo yang udah remehin Sisca, Hah?" Ucap Tania dengan berapi api kearah Lala.

"Maaf Kak, Kakak ini siapa ya?" Tanya Lala dengan sopan.

"Lo mau tau siapa gue? Gue Tania Verli, Kapten Basket plus Ketua Dance di Sma Pusaka. Dan ini, Sisca Evelin, orang yang pernah lo remehin."

"M-maaf kak, saya sebenernya gak ada maksud buat remehin Kak Sisca. Tapi saya cuma..."

"Cuma apa? Lo pikir lo hebat gitu?" Teriak Tania tepat diwajah Lala.

Byurr

Tania mengguyur tubuh Lala dengan air mineral milik Nabilah yang ada diatas meja. Tubuh Lala terpaku saat tubuh mungilnya diguyur dengan air mineral oleh Tania.

"Rasain lo. Lo belum tau siapa Tania." Ucap Sisca kemudian berlalu dari hadapan Lala dan berlari kecil mengejar Tania.

"La, lo gak apa apa kan?" Tanya Nabilah cemas saat melihat baju bagian atas Lala yang sudah basah kuyup.

"Gue gak apa kok. Lo gak usah khawatir." Ujar Lala meyakinkan Nabilah.

"Gue saranin sama lo La, jangan pernah berurusan sama Kak Tania plus sidekicknya itu. Mereka itu ibaratnya orang paling berkuasa di sekolah ini." Jelas Nabilah mengingatkan bahwa seberapa bahayanya Tania dan Sisca.

"Iya iya." Ucap Lala santai tapi tidak dengan hatinya. Lala daritadi memikirkan ucapan Nabilah yang menurutnya sangat mengerikan. Lala mencoba mengingat ingat siapa Tania yang diyakininya sudah pernah bertemu.

"Tapi Bil, kayaknya gue pernah ketemu sama Kak Tania deh, tapi dimana ya?" Ucap Lala menimang nimang ingatannya mengenai Tania.

"Seriusan lo? Lo ketemu Kak Tania dimana? Kita kan baru masuk sekolah, lo ketemunya dimana La? " Tanya Nabilah histeris.

"Bentar gue inget inget dulu." Ucap Lala kemudian mulai memutar memorinya di masa lalu. Setelah sekian lama Lala mengingat, akhirnya ia menemukan jawaban dari siapa Tania sebenarnya.

Tania adalah...



































































Kakak Kelas Lala sewaktu Sd

"Gue inget. Kak Tania itu dulu se-Sd sama gue, dia juga yang udah buat gue dikeluarin dari sekolah."

"Apa!"

Flashback on

Lala dengan riang bermain bersama teman temanya di lapangan sepak bola. Saat ini, Lala menginjak umur genap 9 tahun. Kini giliran Lala menendang bola kearah gawang lawan. Lala mengambil ancang ancang untuk melesatkan bola yang ada di bawah kakinya.

Bola melesat dengan cepat hingga bola itu meleset kearah seorang perempuan cantik.

"Aww." Ringis perempuan itu kemudian mengambil bola yang tadi meleset ke kepalanya.

"M-maaf kak, Lala gak sengaja." Ujar Lala seraya meminta maaf kepada perempuan itu.

"Kalo nendang bola itu hati hati dong. Sakit nih kepala."

"Maaf Kak."

"Heh? Lo pikir, gue dengan mudahnya maafin lo? Itu cuma mimpi. Liat aja abis ini, hidup lo gak bakal tenang." Ucap Perempuan itu dengan nada mengancamnya lalu meninggalkan tempat Lala berdiri.

Inilah awal dari kehidupan Lala yang dipenuhi oleh konflik. Konflik yang diciptakan oleh Tania--Kakak Kelas yang tadi terkena bola karena Lala. Awalnya, konflik yang diciptakan masih dapat diikuti oleh Lala. Tapi lama kelamaan, konflik yang tadinya seperti gundukkan pasir, kini telah berubah menjadi konflik seperti istana pasir yang megah.

Berawal dari kejahilan Tania kepada Lala, hingga tuduhan Tania yang mengakibatkan Lala dikeluarkan dari sekolah.

Flashback off

Dan kini, cobaan apalagi ini? Tania yang selama ini sudah menghilang dari kehidupan Lala, sekarang hadir kembali dengan membawa masalah yang lebih besar dari sebelumnya.

***

Haihaihai
Gue update lagi yihuyy
Vomment dong, jangan jadi siders
Semoga suka sama part ini
Thx😊

Love Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang