Part 10 : Mari kita mulai... Hari pertama tour bersama Park Jimin!

357 33 7
                                    


... Aku berdiri dan memeluknya erat. Aku tahu apa yang membuatnya menangis seperti ini. Tapi sebisa mungkin aku menepis itu semua.

"Jimin-ah, jangan tinggalkan aku. Aku mohon," gumamnya. Suaranya parau dan hampir tidak bisa terdengar.

"Tidak Kang Seulgi. Aku tidak akan meninggalkanmu. Yakinkan itu pada hatimu, ya?" Ujarku. Berusaha menenangkannya yang masih menangis di pelukkanku.

Maafkan aku Kang Seulgi.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

01 Desember 2017

Park Jimin P.O.V

Aku masih memandangi gadis yang kini sedang terlelap dalam pelukanku. Matanya sedikit sembap akibat menangis semalam. Aku terjaga semalaman untuk menenangkannya. Sampai - sampai aku tidak berani tidur karena takut ia akan terbangun.

Aku menyingkirkan helai - helai rambut yang menutupi wajah polosnya.

"Cantik sekali.." gumamku sambil tersenyum.

*cup*

Aku mengecup dahinya. Cukup lama. Sampai aku menyadari bahwa mataku mulai mengeluarkan buliran air mata.

"Bagaimana bisa aku meninggalkan gadis tak berdaya sepertimu, hm?" Gumamku yang lebih seperti bisikan halus.

Lagi - lagi mataku mengeluarkan bulir-bulir air matanya.

Ah sial. Aku ini bukan manusia. Mengapa aku sangat sering menangis. Batinku.

Lebih baik aku bersiap terlebih dahulu.

————————————————

Jarum jam menunjukkan pukul 8 pagi. Kang Seulgi masih belum terbangun.  Apakah ia sangat lelah akibat menangis semalam?

Aku mengusap rambutnya perlahan.

"Kang Seulgi... Ayo bangun. Kita kan mau berjalan - jalan hari ini, hm?" ujarku halus. Sebisa mungkin aku tidak membuatnya terkejut.

"hmm...?" badannya mulai menunjukkan pergerakkan dan netranya mengerjap perlahan.

"Kau sudah bangun, hm?" tanyaku.

"aku tidur terlalu lama ya?" ia terbangun dan duduk sambil mengusap kedua matanya.

"aniyo," jawabku singkat.

"sekarang mandilah. Lalu kita sarapan dan berangkat~" aku berjalan untuk mengambilkan handuknya yang dijemur dekat balkon dan menyerahkannya.

"emm... Baiklah. Gomawo Park Jimin."

—————————————————

Kang Seulgi P.O.V

Kami telah menyelesaikan sarapan kami. Dan bersiap untuk menuju tempat tujuan kami yang pertama.

"Jimin-ah, apa kau tahu tempat yang akan kita tuju pertama? Kemarin kau kan berkeliling Seoul. Setidaknya kau tahu sedikit..." tanyaku sambil mengikat tali sepatu.

"tentu saja aku tahu! Apa kau tahu Seoul Grand Park?" tanyanya sambil berjalan keluar rumah.

"ngg.. Sepertinya aku pernah dengar...." jawabku ragu sambil mengikuti Park Jimin.

"omona...kau orang Seoul bahkan tidak pernah kesana? Sungguh keterlaluan," sindirnya. Omo.... Si mochi ini barusan menghinaku.... Sungguh menyebalkan.

"memangnya kau pernah kesana??? Huh!" ujarku sambil mendengus kesal.

"ehehehe belum. Kan aku bukan manusia nona cantik~" ia, Park Jimin, berjalan mendahuluiku.
.
.
.
.
.
10 menit berjalan akhirnya Kami sampai di halte dekat rumahku.

DELUSION [ Seulgi × Jimin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang