Part 08 : Hari - hari penuh kecemasan

1.1K 153 30
                                    

29 November 2017

Seulgi P.O.V

"Ini bekalmu jangan lupa di makan ya! Tetap simpan di lockermu agar tetap hangat. Ingat! Ah iya. Jangan pulang sebelum aku jemput! Aku pasti akan menjemputmu, arraseo?"

Ini sudah kesekian kalinya sejak di bus tadi ia mengingatkanku akan hal ini. Bisa kuhitung dia mengingatkanku selama 5 menit sekali.

"Iya Park Jimin~ kau sudah mengingatkan itu Park Jimin~" jawabku ogah - ogah an.

"Aku melakukan ini agar kau tidak lupa kkk," ucapnya sambil terkekeh. Terdengar renyah dan merdu.

Entah apa yang merasuki tubuhku pada malam itu. Apapun yang di lakukan Jimin padaku tampak spesial dan membuat kupu - kupu berterbangan di antara diafragmaku.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan masuk dulu ya. Manajer-nim pasti akan memarahiku jika aku terlambat 1 detik pun. Pai pai..."

Saat aku hendak membalikkan badan tiba - tiba Jimin menarikku. Dan aku pun jatuh dalam dekapannya. Aku merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut mendarat di keningku. Hangat. Itu yang aku rasakan. Aku yakin wajahku sangat merah sekarang.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jimin P.O.V

Sesuatu dorongan muncul dalam diriku. Aku menarik Seulgi dalam dekapanku dan melayangkan sebuah kecupan ringan pada dahinya. Kecupan yang seharusnya tidak aku lakukan. Tapi tubuhku melakukan itu tanpa persetujuan sang mpu-nya. Apakah gerakan tubuhku mulai mengabaikanku?

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Seulgi P.O.V

Aku melamun sedari tadi. Otakku mengulang kejadian tadi pagi di depan caffe. Kecupan pertamaku dari seorang pria? Aisshh molla..

"DOR!"

"AH KAMJAGIYA!!!"

Jin oppa.. aish orang ini gila. Bisa - bisanya mengagetkanku!

"Oppa! KAU..." aku hampir mengumpat padanya dengan nada lantang. Tapi aku tersadar sesuatu.. aku sedang berada di balik etalase cake dan seluruh pengunjung memandangiku. Tidak terkecuali Bae Joohyun.

Ah matilah aku, batinku.

"Joseonghamnidaa..." aku meminta maaf dan membungkuk pada seluruh pengunjung.

Dan aku bersumpah akan mengutuk orang yang mengagetkanku ini. Dia sungguh membuatku malu sekaligus jengkel siang ini.

"Seulgi-ssi, sepertinya kau perlu menemuiku di kantor setelah ini.." ucapnya sambil menepuk pundakku. Aku menemukan senyum kemenangan di bibirnya.

"Seulgi-ya," Joohyun mendekat padaku dan berbisik.

"Apa aku tidak salah dengar? Kau... memanggil manajer kita dengan sebutan oppa?" Tanyanya dengan nada lirih namun aku masih bisa mendengarnya.

"M-mwo? A-ah itu... aku hanya kelepasan saja hehehe. Karena aku terkejut! Yaaa karena aku terkejut hahaha," jawabku dengan gugup. Ah aku mengutuk kebodohanku hari ini. Hampir saja terbongkar. Untung Joohyun adalah orang yang sedikit lemot. Sehingga cukup mudah untukku mencari alasan.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jimin P.O.V

Aku masih berada dalam bus. Aku menuju pantai Eurwangni yang tidak jauh dari Seoul. Memang aku berbohong soal aku akan berkeliling Seoul. Jika aku beritahu yang sebenarnya, aku yakin Kang Seulgi tidak akan mengijinkanku.

DELUSION [ Seulgi × Jimin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang