Part 03 : Hilang ingatan

1.3K 180 6
                                    

Jimin P.O.V

"Eoh! Itu bus nya! Kajja!" Pekik Seulgi saat ia melihat nyala lampu dari ujung jalan. Bergegas ia membawa semua barangnya, namun aku merebut semuanya dari tangan Seulgi. Yang benar saja. Dengan badan semungil itu dia mau membawa barang sebanyak ini.

"Biar aku saja yang bawa nona cantik. Kau pasti kelelahan," senyumanku mengembang lebar begitu saja saat memandangnya.

"Ah hmm nde. Ayo masuk!"

Kami memasuki bus itu. Seulgi menempelkan kartu T-Money untuk membayar bus. Sedangkan aku mencari tempat duduk di bagian belakang.

"Jimin-ah?" Panggil Seulgi.

"Hm?"

"Aku ingin duduk di dekat jendela.. ne ne ne?" Mata dengan single eyelid yang imut itu memandangku dengan memohon.

Uh.. bisa kah kau tidak bertingkah imut? Sungguh menggelitik perutku dan membuatku berdebar!, batinku.

"Silahkan~"

"Atsah!" (Bahasa saya sendiri buat gambarin kalo si Seulgi seneng 😂)

Sudah 10 menit sejak kami menaiki bus. Seulgi tampak sangat lelah. Bahkan ia sudah tertidur dengan lelap. Kepalanya terkantuk - kantuk karena ia tidak mendapatkan sandaran yang nyaman.

*Jdukkk...*

Tiba - tiba kepala Seulgi terbentur jendela bus. Suaranya sungguh keras sehingga seisi bus menatap kami.

"Pftt..." aku menahan tawaku sebisa mungkin. Namun Seulgi tetap saja terlelap meskipun terbentur keras.

"Joseonghamnida.." merasa tidak enak, aku berdiri dan meminta maaf dan seisi bus.

Huft.. Seulgi-ya bisa - bisa nya kau berbuat kekacauan seperti ini saat tidur. Andai kau tau apa yang kau lakukan barusan... batinku.

Lagi - lagi kepala Seulgi terkantuk - kantuk kesana kemari. Sebelum terjadi hal yang sama aku menyandarkan kepalanya pada bahuku. Entah ini nyaman atau tidak. Aku tidak ingin dia gegar otak saat bangun. Nanti akulah yang bakal disalahkan! Kenapa begitu? Bayangkan saja. Begitu Seulgi terbangun dan tidak mengenaliku karena gegar otak. Lalu dia menyalahkan aku karena dia kira aku pria penguntit. Lalu kami berakhir di kantor polisi. Apa masuk akal jika aku bilang Seulgi gegar otak karena terbentur jendela bus sebanyak tiga kali? Membayangkannya saja membuatku begidik ngeri.

Bus kami hampir sampai tujuan. Tapi Seulgi masih tertidur. Mungkin wanita ini sangat kelelahan sampai - sampai tidak terbangun sedikit pun dari tadi.

"Seulgi-ya.. kita sudah hampir sampai," aku mengusap rambutnya pelan dan membangunkannya. Jujur aku tidak tega membangunkannya.

"Nghh... kita hampir sampai?" Seulgi mengedipkan matanya beberapa kali dan memegangi kepalanya.

"Aah.. kepalaku sakit sekali," Seulgi memegangi kepala bagian kanannya.

Apakah dia benar - benar gegar otak??!

"Ah.. itu.. lebih baik kita turun dulu," aku berdiri dan turun dari bus sambil memegangi Seulgi yang sedikit sempoyongan. Apakah imajinasiku benar - benar terjadi??

"Seulgi-ya, bagaimana kalau kita membeli sesuatu dulu di minimarket.. kajja!" Aku merangkulnya dan pergi ke minimarket terdekat untuk membelikannya minuman.

"Ahh.. siseonae.. (segar)," Ucapnya begitu meneguk jus yang aku belikan. Ah tidak. Aku membelinya dengan uang Seulgi.

"Seulgi-ya, k-kau masih ingat aku kan?" Ucapku begitu berhati - hati.

"Hmm? Ah ngomong - ngomong kau siapa? Kau menuntunku turun bus dan membeli minum dengan uangku. Kau siapa?"

DEG!

"kau tidak ingat aku!!? K-kau benar - benar gegar otak sekarang??? Ah.. apa yang harus aku lakukan sekarang.." aku menggigit bibir bawahku, panik.

"Yak, Jimin-ah. Pabonya? (Kau bodoh?). Dari mana bisa aku gegar otak hanya karena naik bus,"

Sial. Wanita ini mengerjaiku. Apa dia tidak tau aku sungguh khawatir?

"Yakkk Seulgi-ya, neo!(kau). Aku tidak sedang bercanda sekarang! Kau tau? Kau terbentur jendela bus dengan sangat keras hingga mengalihkan perhatian seisi bus. Tapi hebatnya kau tidak bangun dan hampir terbentur lagi. Kau tau? Aku khawatir! Jika ada masalah dengan otakmu akulah yang disalahkan!" Jelasku dengan panjang dalam satu nafas. Wanita ini sungguh...

"Pfttt.... HAHAHAHAHAHA..." wanita di depanku ini kini tertawa sangat keras dan matanya hampir meneteskan air mata. Apa yang lucu!?

"Kau sangat lucu! Pipimu merona saat marah seperti itu. Kau sungguh lucu!"

"Arrghhh appo appo," tiba-tiba wanita ini mencubit pipiku keras.

Apakah dia mabuk? Tingkahnya seperti sedang mabuk. Padahal aku memberinya jus jeruk. Apakah jus ini mengandung alkohol?

"Adik kecil~ Ayo pulang~" Seulgi menarik tanganku dan aku berdiri sambil membawa belanjaannya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Seulgi P.O.V

Aku menggosok gigiku sambil menatap pantulan diriku dalam kaca Aku kembali teringat saat Jimin memarahiku di minimarket tadi. Dia sangat lucu! Bahkan pipinya bisa otomatis memerah begitu saat merah. Apakah itu settingan dari aplikasi? Tapi sungguh dia tidak seperti ciptaan aplikasi. Dunia ini sungguh gila! Mengapa bisa aplikasi yang menciptakan makhluk seperti itu.

Aku menatap tempat sikat gigiku. Semula hanya ada satu sikat gigi disitu. Sekarang bertambah satu sikat gigi milik Jimin. Hh.. ini tidak benar. Aku merasa aku sedang melakukan hubungan terlarang dan tinggal bersama pacarku.

Aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Jimin sedang duduk di sofa sambil melamun. Apa yang dia lamunkan?

"Jimin-ah!" Aku mengagetkannya tapi sepertinya gagal. Dia hanya menatapku. Sama seperti biasanya. Matanya masih bersinar seperti saat awal aku bertemu dengannya. Sinar yang tak pernah aku liat dalam mata seseorang sebelumnya.

"Kenapa kau melamun? Apa kau ada masalah?" Aku duduk bersila dan menghadapnya.

"Masalah apa? Apakah aku bisa mendapat masalah sedangkan aku seharian hanya mengikutimu?"

"Ah matta.. (benar). Lalu kenapa kau melamun?" Aku menatapnya.

"Aku hanya menunggumu tadi. Karena aku ingin mencoba sikat gigi baruku hahahaha.."

"Aish aku kira kenapa. Ya aku sudah selesai!"

"Hmm baiklah," Jimin mencondongkan tubuhnya dan mengusap rambutku lembut.

"Selamat malam Seulgi-ya," ia tersenyum sekilas lalu meninggalkanku.

Mwoya igeee....

Aku merasakan bahwa wajahku sedang memanas sekarang. Dan aku berlari dan melesat kekasurku. Aku bersembunyi di balik selimut.

"Mwoya.. apakah ini serangan demam mendadak? Mengapa badanku jadi terasa panas!?" Gumamku.

"Seulgi-ya~ mimpi indah yaaa," ucap Jimin dari balik pintu. Seketika ujung bibirku terangkat. Aku tersenyum? Mungkin.

"Selamat malam Jimin. Mimpi indah!" Ucapku juga dari dalam kamar.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

BERSAMBUNG

Hahaa maaf nih author ga update update 😂 padahal rencananya tuh minggu lalu mau update hmm. Tapi apa daya, Admin lagi ujian sekolah nih 😂. Ini aja masih ujian sekolah. Tapi berhubung dari kalian ada yang minta "ayo dong thor update. Kangen nih~" author sempet sempetin banget buat update. Ga se panjang biasanya sih. Tapi Author harap part yang ini bisa mengobati rindunya kalian (EAAA AUTHOR SA AE (?) ).

Oiyaa makasih buat kalian yang masih mau nunggu author update 😢 dan sekali lagi author minta maaf buat keterlambatannya.

Sekian. Paipai 👐

Jangan lupa like and share ya!♡
Follow juga biar tau kelanjutan ff nya 😗

DELUSION [ Seulgi × Jimin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang