Song for this sixth chapter:
*First Time - Kygo ft.Ellie Goulding
*Strangers - Halsey ft.Lauren Jauregui
*Power - Little Mix ft.StromzyAuthor POV:
"Aku ingin kau menjadi Babygirl-ku." Ujar Luke dengan cengiran yang sempurna terpampang jelas di wajahnya.
"A-apa?" Elle kebingungan.
"Babygirl-Ku." Ulang Luke.
"Maksudmu, menjadi seperti wanita tadi? Menjadi seorang jalang?!" Elle membesarkan suaranya.
"Sshh. . .Aku benar-benar ingin kau menjadi Babygirl ku. Kau boleh mencobanya dulu, mencoba itu Gratis." Ujar Luke.
"Apa tidak ada penawaran lain? Menjadi pembantumu atau juga bekerja padamu di bidang lain?" Elle berusaha keras agar tidak mendapatkan penawaran Luke yang sudah di luar kepalaku.
"Tidak ada selain itu."
Elle menundukkan kepalanya.
Pikirannya terus berkata bahwa memang Ia harus kehilangan keperawanan nya yang sudah lama ia rawat pada lelaki di hadapannya untuk membiayai bibinya, mungkin itu tidak seberapa tapi baginya keperawan ini sangatlah penting. Ia sudah berniat akan menghadiahkannya pada suaminya kelak nanti, bukan pada lelaki hidung belang.
"Aku janji kau akan menyukainya. Jadi bagaimana? Do we have a deal?" Tanya Luke sekali lagi.
Elle masih ragu tapi ada sedikit kepercayaan pada Luke yang membuat dia menganguk pelan.
"Good. Mrs.Bethilda!" Panggil Luke pada pembantu nya itu.
"Yes Mr?" Tanya Mrs.Bethilda a.k.a Nancy.
"Antarkan Elle ke kamarnya." Suruh Luke.
"Baik sir, mari kuantar Elle." Tukas Nancy.
"Baiklah, Nancy." Satu tatapan malu-malu pada Luke ia lemparkan Dan tanpa disadari itu membuatnya turn-on, how could it be?
Luke berdiri. "Wait, Elle."
Elle menoleh pada Luke dan menatapnya bertanya.
"Temui aku jam 6 sore nanti. Di kamarku, jangan beritahu Becca dan Carol."
"Bagaimana dengan pakaian ku?" Tanya Elle polos.
"Kau akan menemukannya di kamar mu." Jawab Luke.
Elle menganguk dan pergi mengikuti Nancy.
***
Elle's POV:
Aku masuk ke kamar ku yang di luar ekspektasi. Kukira Luke akan memberikan ku kamar kecil, namun ia memberi ku kamar yang besar dengan ranjang king-size, lemari putih dengan ukiran indah, ada balkonnya, dan ini hampir setengah rumah Bibi Teresa.
Aku membaringkan tubuhku di ranjang besar ini, yang lebarnya 2/3 kali lebih besar daripada diriku. Mungkin ini cukup untuk kami tidur bersama, tunggu apa yang kupikirkan? Apa baru saja aku membayangkan tidur dengan Luke? Oh shit.
Ku buka pintu lemari putih ini dan isinya benar-benar bisa membuat matamu keluar dari tempatnya. Isinya hanyalah Lingerie, pakaian dalam, night dress super tipis, mini dress, bikini warna-warni, pakaian ketat/tembus pandang dan ratusan G-string. Pantas saja Rebecca dan Caroline hanya mengenakan ini tadi, disini tidak ada baju normal.
Tok! Tok! Tok!
"Silahkan masuk," ujarku.
Nancy masuk ke kamar ku. "Ada apa Nancy?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Secret Issues // L.H
Romance[WARNING!!! 18+ = MATURE CONTENT + HARSH WORDS + SEXUAL SCENES, please ba a wise reader] "Kau harus memanggilku 'Daddy' ketika bermain di ranjang," - l.h "lalu kau akan memanggilku apa?" - e.f "akan ku panggil kau 'Babygirl' atau 'Kitten'," - l.h ...