Disisi lain Alfira sedang bercerita tentang kejadian tadi sore, pada sahabatnya Lisa lewat telpon.
Lisa : Ihh, senengnya bisa dianter pulang sama gebetan.
Alfira : pokoknyaa hari ini guee seneng bangett Liss.
Lisa : iya deh, gue ikut bahagia aja ngeliat sahabat gue bahagia. Semoga dia sadar ya akan perasaan lo ke dia.
Alfira : Aamiin.. Aamiin. Thank Lis. Lo emang the best.
Lisa : Oke, gue tidur duluan ya. Ngantuk nih.
Alfira : Lah lo mah ga asik. Yaudah sanaa, mimpiin gue yaa!
Lisa : Iya, tapi nanti kapan-kapan ya.
Terdengar suara cekikikan dari sebrang sana.
Alfira : Ih lo mah gituh. Yaudah sana tidur, mimpi indah my best friend.
Lisa : To , muachh.
Lalu, Alfira pun memutuskan sambungan teleponnya dengan Lisa. Ia melempar HP nya sembarangan di atas kasur. Lalu ia ikut berbaring dikasur dan menatap langit-langit kamarnya. Ia memikirkan tentang perasaannya pada Nich. Sampai kapan ia terus memendam perasaannya ini? Mungkin hanya tuhan yang tau. Kefokusannya teralihkan ketika ia melihat jaket milik Nich di atas meja belajarnya. Ia lupa mengembalikan jaket Nich sore tadi, lantas ia langsung menyambar HP nya dan mengetikan sebuah pesan pada Nich.
To : Nich.
Jaket lo masih ada di gue.
Alfira segera mengirimnya. Tidak butuh waktu lama, HP nya pun kembali berdering. Menampilkan balasan dari Nich.
"Simpan di lo dulu."
Ia dengan cepat membalas pesan tersebut.
"Oke deh."
Alfira lalu mengunci HP nya, mungkin Nich tak akan membalas pesannya lagi. Ia lalu memejamkan matanya. Ia tidak tidur, ia hanya ingin mengingat kejadian-kejadian bersama Nich akhir-akhir ini.
Setelah 10 menit menunggu balasan, HP nya kembali berdering. Dan menampilkan sebuah pesan yang langsung membuat Alfira terkejut.
"Besok ada waktu? Gue mau ajak lo jalan, gue bete dirumah. Sahabat-sahabat gue pada liburan."
Memang, mulai besok kelas X dan juga kelas XI diliburkan, karena senin besok kelas XII akan melaksanakan Ujian Nasional. Jadi, kepala sekolah kita memutuskan untuk meliburkan siswa-siswi kelas X dan XI selama seminggu dan masuk kembali pada senin depan.
Hal itu tidak akan disia-siakan oleh mereka. Mereka yang libur memanfaatkan nya untuk berlibur bersama keluarga, termasuk sahabat-sahabat Nich.
Alfira tau kenapa Nich tidak berlibur seperti sahabat-sahabatnya. Nich pernah bercerita padanya bahwa orang tuanya sibuk bekerja dan tak ada waktu untuk menghabiskan waktu bersama dengannya. Tapi, Nich tak pernah membenci kedua orang tuanya, ia tau orang tuanya bekerja banting tulang hanya untuk sekolah Nich. Nich merupakan anak tunggal, beda dengan Alfira yang mempunyai satu orang adik. Oleh sebab itu ia tak mau menyia-nyiakan apa yang sudah orang tuanya lakukan untuknya, yaitu bekerja keras hanya untuk dirinya. Jadi, ia membalasnya dengan belajar dengan giat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Oleh karena itu Nich rajin dan juga pintar disekolah.
Tanpa menunggu lama lagi, Alfira segera membalas pesan dari Nich.
Alfira : Oke, mau kemana emang?
Nich : liat nanti aja, ntar gue jemput lo ya besok.
Alfira : oke, jam 11.
Nich : sip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
Teen Fiction"Hal tersulit yang aku terima adalah ketika kamu memilih dia untuk mengisi hatimu." >-< Ini cerita tentang seorang siswi yang menjadi idola sekolah bernama Tifanny Alfira kelas XI IPA 2 yang sering dipanggil dengan sebutan Fira. Ia menyukai teman s...