"Fir, udah pulang?" Tanya mamanya yang sedang duduk di depan tv ketika Alfira membuka pintu.
"Udah mah" jawab Alfira menghampiri mamahnya, kemudian mencium telapak tangan mamanya.
"Tadi pergi sama siapa?"
"Sama Nich ma, Alfira lupa belum ngenalin ke mama."
"Pacar baru kamu ya?" Tanya mamanya jahil.
"Ih apaan sih mama, bukan. Dia cuma teman sekolah Fira, dia yang nolongin Fira waktu Fira di gangguin cowo pas MPLS" Fira menjelaskan.
"Wah, berarti dia malaikat penolongmu dong" mamanya kagum mendengar cerita anaknya tadi.
"Ya, bisa dibilang gitu ma" Alfira kemudian tersenyum sendiri memikirkan Nich. Entah mengapa pria itu membuat dirinya senyum-sejyum sendiri belakangan ini.
"Mama tau, kamu mempunyai perasaan lebih padanya. Kamu ga bisa boongin mama Fir. Mata kamu menjelaskan semuanya."
"Ah mama so tau nih, Fira biasa aja ko ke Nich, ga lebih" jawab Fira berbohong.
"Hmm.. yaudah terserah kamu, tapi jangan bohongin perasaan kamu sendiri ya. Mama percaya kamu bisa lewatin semuanya. Anak mama kan kuat. Kalau mama jadi Nich mungkin mama udah tau perasaan kamu gimana" jawab mamanya yang bangun dari duduknya.
"Mama ke dapur dulu" lanjut mamanya.
Apa mungkin Nich tau perasaanku?
Masa iya sih, perasaan ku mudah ditebak? Kalau Nich tau, aku malu bangettt. Ahhh!!
Alfira bertanya-tanya dalam hatinya. Ia pusing mengapa jatuh cinta harus serumit ini. Mengapa juga orang yang ia cintai tak pernah mengerti perasaannya. Apa Nich tau? Tetapi dia ingin mempermainkan Alfira? Hari ini ia dilema dengan hatinya.
Alfira pun memutuskan pergi ke kamar dan membersihkan tubuhnya.
Ia ingin istirahat untuk menenangkan dirinya sejenak dengan semua persoalan sulit yang sedang dijalaninya.><
Drrrrrrttttt....Dering pesan masuk membuat Alfira terbangun dari tidurnya. Ia kesal siapa yang membangunkannya sepagi ini sih. Dengan setengah sadar ia menyambar ponsel di dekatnya. Ia melihat nama yang terpampang di atas layar ponselnya. Ternyata itu pesan dari Lisa sahabatnya.
Dalam pesan tersebut Lisa mengajak Alfira untuk jogging bersama di taman dan ia akan menjemput Alfira sekitar 10 menit lagi.
Kemudian Lisa mengetikkan balasan untuk sahabatnya itu.
"Lo ko ga bilang-bilang sih. Gue masih ngantuk banget sumpah" Pesan pun terkirim untuk Lisa.Tak berapa lama balasan dari Lisa pun datang.
"Ga mau tau, pokoknya lo siap-siap, gue otw bentar lagi"
Alfira tahu betul sikap sahabatnya itu, keras kepala dan harus dituruti. Dengan berat hati ia meninggalkan kasur kesayangannya tersebut dan berganti pakaian untuk jogging bersama Lisa.
Setelah cuci muka dan berganti pakaian, Alfira lalu turun dan melihat mamanya sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
"Tumben kamu bangun pagi? Mau kemana?" Tanya mamanya yang melihat Alfira turun dari tangga.
"Hmm, iya ni ma. Lisa maksa minta jogging bareng" jawab Alfira dengan muka betenya.
"Bagus dong, jangan cuma tidur aja kerjanya. Ga baik tau buat kesehatan" Alfira yang mendengar ucapan mamanya hanya diam mengangguk-ngangguk.
"Oh iya ma, papah mana? Tanya Alfira yang sudah duduk di meja makan.
"Masih di kamar, lagi siap-siap kerja" jawab mamanya. Dan tak lama kemudian papahnya pun keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
Teen Fiction"Hal tersulit yang aku terima adalah ketika kamu memilih dia untuk mengisi hatimu." >-< Ini cerita tentang seorang siswi yang menjadi idola sekolah bernama Tifanny Alfira kelas XI IPA 2 yang sering dipanggil dengan sebutan Fira. Ia menyukai teman s...