"Ko lo datang sepagi ini?" Tanya Alfira pada Nich dengan menaik turunkan alisnya.
"Kelamaan nunggu jam 11, jadi gue dateng aja kerumah lo." Jawab Nich cepat.
Saat ini mereka lagi jalan ke taman kota yang letaknya tidak jauh dengan rumah Alfira. Hati Alfira sedang kacau, jadi Nich mengajaknya ke taman untuk melihat pemandangan ibu kota.
"Fir, lo tunggu disini ya, gue mau kesana bentar." Ucap Nich.
Ia ingin membelikan Alfira es krim, ia pernah melihat di sinetron-sinetron bila perempuan lagi badmood akan senang bila di belikan es krim.
Sebetulnya Nich tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi, karena Alfira sekarang mnjadi teman dekatnya, jdi tidak salahnya ia menyenangkannya.
"Lo mau kemana?"
"Udah lo tunggu aja disini, lo duduk aja disitu, gue ga lama ko." Jawab Nich yang menunjuk kursi taman di dekatnya.
"Yaudah jangan lama-lama, ntar gue diculik lagi."
"Iya bawell, lagian ga ada yg mau nyulik lo" Kata Nich cekikikan dan meninggalkan Alfira sendiri.
"Ih awas lo ya!" Teriak Alfira jengkel.
Hari ini Alfira merasa tidak mood, hatinya kacau, terlebih lagi ingatan tadi pagi terus muncul dikepalanya. Ia ingin menjauh dari mantan kekasihnya itu, ia tidak ingin hidupnya diganggu lagi olehnya. Ia lalu memejamkan matanya, ia ingin menenangkan hatinya yang sedari tadi mendidih. Ketika ia membuka matanya, ada sebuah es krim di depannya yang membuatnya terkejut dan menoleh ke pemilik es krim tersebut.
"Surprise! Nih es krim buat lo" kata Nich yang sudah menyodorkan es krim tersebut pada Alfira.
"Ih.. lo tau aja gue suka es krim" jawab Alfira yang langsung menyambar es krim tersebut.
"Gue liat di tv kalau cewe lagi galau itu pasti seneng dibeliin es krim, jdi gue beliin deh daripada lo galau melulu."
"Dasar lo, korban sinetron." Cibir Alfira yang langsung diberi cengiran oleh Nich.
Alfira lalu memakan es krim tersebut dengan gembira, saking gembiranya es krim yang ia makan sampai celemotan di area bibirnya, Nich yang melihat pun menggelengkan kepala melihat tingkah Alfira yg seperti bocah itu. Lalu ia mengeluarkan sapu tangan miliknya dan mengelapkannya di sekitar bibir Alfira yang terdapat noda es krim.
Alfira yang sedang menikmati es krim dengan lahap pun lantas terkejut, karena ada sebuah tangan yg mengelap bibirnya. Ia lalu menoleh dan tepat pada saat itu matanya beradu pandang dengan mata milik Nich. Tubuhnya serasa bergetar, jantungnya berdetak sangat kencang, saat ia melihat wajah Nich yang begitu dekat dengannya. Ia dapat mencium minyak wangi tubuh Nich yg khas itu. Sudah beberapa detik mereka bertatapan, tetapi itu tak begitu lama karena Nich memutuskan kontak mata tersebut.
"Maaf Fir, mulut lo belepotan sih, kaya anak kecil tau ga" kata Nich.
"No problem, lagian gue saking senengnya dapat es krim jdi gini, hehe" jawab Alfira dengan cengiran khas nya.
"Lo kaya ga pernah makan es krim, kampungan" ledek Nich.
"Ih lo jahat tau ga ngatain gue kampungan" kata Alfira yang cemberut sambil memakan es krimnya.
"Udah ah jngn cemberut, lo jelek klo cemberut gth."
"Lo tuh yg jelek" jawab Alfira sambil memeletkan lidahnya pada Nich.
Sudah hampir 4 jam mereka bermain dan berkeliling di taman, entah itu hanya memandangi danau, bernyayi bersama, atau Alfira yg menyeloteh banyak hal pada Nich, walaupun itu tidak penting, tetapi Nich lah perdengar setianya yg mau mendengarkan berbagai celotehan Alfira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile
Teen Fiction"Hal tersulit yang aku terima adalah ketika kamu memilih dia untuk mengisi hatimu." >-< Ini cerita tentang seorang siswi yang menjadi idola sekolah bernama Tifanny Alfira kelas XI IPA 2 yang sering dipanggil dengan sebutan Fira. Ia menyukai teman s...