Saat ini, ketika menangis saja, aku sudah tak sanggup
Bahkan kau tak tahu lagi rasa resahku
Kau hanya menggangapku kuat dan selalu dalam keadaan baik
Lihatlah,
Lebamnya mataku, sulit memejamkan mata karna mengharapkanmu
Saat air mata yang turun terasa panas dan nafasku terengah. Mataku sulit berkedip. Seakan takut akan kegelapan walau sekejap
Tangis ini tak ada gunanya, kamu tidak tahu dan tak pernah ingin tahu lebih
Kita sama-sama mengerti
Tembok penghalang diantara kita terlalu kuat
Kalau dayaku mampu, menerobos takdir itu pasti aku ingin mengusahakannya
Berharap mendapatkanmu adalah hal terbodoh yang akan menghancurkan hidupmu
Sekarang biarkan aku sendiri, merasakan sakit ini
Aku bahagia walau tanpa melihat dan tahu kabarmu
Iya? aku bahagia, dalam semu imajinasiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Retorika: Live and Love
PoetryAku tidak bisa menggambarkannya sendiri! Mari kita bersama.