BtL01

2.4K 206 2
                                    

Seokjin berlari di halaman Rumah Sakit, kakinya melangkah menuju ruanganan yang bertuliska UGD. Di depan UGD sudah menunggu bibi Lim, pengurus rumah tangga keluarga Kim.

"Bibi!" teriak Seokjin. "Bibi..bagai . . " Seokjin tidak bisa berkata lagi, dia bingung mau berkata apa kepada Bibinya.

"Seokjin, Tuan Kim . . Tuan Kim menganiaya Ibu dan adikmu, sekarang mereka di dalam." jawab Bibi Lim dengan lirih.

"Mwo? Bagaimana bisa Bi?" tanya Seokjin tidak percaya.

"Bibi juga tidak tahu Jin, Bibi baru saja pulang kampung, ketika Bibi baru masuk, Bibi melihat Tuan Kim memegang pisau yang masih berlumuran darah." Bibi Lim mengusap airmatanya yang menetes kembali sebelum melanjutkan ceritanya, " Tuan Kim langsung pergi begitu melihat Bibi datang, Bibi langsung mendekati Nyonya, Nyonya bilang jika semua ini Tuan Kim yang melakukannya, Tuan Kim menganiaya Nyonya dan Jungkook." tangis Bibi Lim kembali pecah, ia ingat bagaimana keadaan Nyonya Kim dan Jungkook saat ditemukan.

"Appa, bagaimana bisa kau berbuat sekejam ini? Brengsek, tidak akan ku maafkan jika sampai terjadi sesuatu kepada Umma dan Kookie." geram Seokjin. Seokjin mengakui bahwa ia jarang di rumah karena pekerjaannya sebagai artis. Namun, ia tidak menyangka jika Appa-nya bisa sekejam itu, seberapa berat masalahnya tidak harus dilakukan dengan kekerasan.

Klek

Pintu UGD dibuka, menampakkan seorang dokter dengan wajah lelahnya.

"Bagaimana keadaan Umma dan adik saya?" tanya Seokjin dengan tidak sabar.

"Maaf, Umma anda tidak bisa kami selamatkan, lukanya terlalu dalam dan dibeberapa tempat."

"Ummaaa!!"  teriak Jin kalut.

"Jin, tenangkan dirimu," Bibi Lim langsung memeluk Seokjin seraya mengusap punggungnya, "Dokter bagaimana keadaan Jungkook?" tanya Bibi Lim kemudian.

"Jungkook berhasil kami selamatkan, namun. . ." dokter menghentikan ucapannya sebentar.

"namun apa dok?" tegas Bibi Lim.

"Luka yang di deritanya sangat parah, terdapat patah tulang dibeberapa bagian, dan yang paling parah patah ditulang ekornya, kemungkinan besar Jungkook akan mengalami cacat." lanjut sang dokter.

Seokjin langsung melepaskan pelukannya pada Bibi Lim begitu mendengar penjelasan dokter tersebut.

"Apa dokter, adikku cacat? Tidak-tidak. Kookieee." teriak Seokjin kalap.

"Jin. . tenang dulu, Jin harus kuat untuk Kookie, Jin tidak boleh seperti ini." nasehat Bibi Lim, "Dokter apa yang harus kami lakukan untuk Jungkook?"

"Saat ini Jungkook butuh operasi untuk penyambungan di tulang bahu, tulang ekor dan pergelangan tangan. Kami ingin minta persetujuan dari keluarganya." jelas dokter.

"Lakukan apa yang terbaik untuk adik saya dokter, selamatkan dia." ujar Seokjin.

"Baiklah, saya akan lakukan yang terbaik untuk adik anda." kemudian dokter tersebut pamit.

#

Seokjin dan Bibi Lim menunggu di depan ruang operasi. Beberapa polisi turut berjaga, karena tadi Bibi Lim sudah melaporkannya kepada polisi. Sekarang Tuan Kim menjadi buronan polisi karena kasus pembunuhan dan penganiyayaan. Polisi turut berjaga di  rumah sakit karena khawatir tersangka akan datang dan mencelakai korban yang masih hidup dan juga saksi kasus tersebut.

#

tbc

Hai . .  aku datang lagi dengan ff baru, ini hanya permulaan saja, semoga kalian menyukainya...

Maaf ya jika masih banyak typo bertebaran, maklum publish tanpa edit.

yuk vote dan komennya jangan lupa..

Terima kasihhh....

"

Back To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang