BtL08

1K 102 3
                                    

Namjoon dan Seokjin pergi kencan, mereka hanya kencan menikmati malam dengan jalan-jalan disepanjang sungai Han sambil menikmati es krim dan berjalan dengan bertautan tangan.

"Joon-ah. . apa kau serius dengan hubungan kita?" tanya Seokjin, ia belum menanyakan hal ini semenjak.mereka kembali bersama.

"Tentu saja Jin-ie, kau tidak perlu ragukan itu." jawab Namjoon tegas.

"Kalau aku memintamu untuk menikahiku bagaimana?"

"Tentu saja aku bersedia Jin-ie."

"Tapi sekarang kondisiku berbeda Joon-ah. Apa kamu masih mau denganku?" tanya Seokjin ragu.

"Apapun kondisimu Jin-ie, aku menerimamu apa adanya,"

"Meskipun ayahku buronan?"

"Iya Seokjin-ku yang manis." Namjoon mulai ngegombal.

"Meskipun adikku lumpuh?"

"Aku akan berusaha menyembuhkannya sayang."

"Tapi jika keluargamu menolak bagaimana?" satu hal yang sangat ditakuti oleh Seokjin.

"Mereka pasti mau menerima-mu sayang," Namjoon menggenggam tangan Seokjin makin erat. "Bagaimana kalau besok kita menemui orang tuaku?"

"Hah secepat itu Joon-ah?" kaget Seokjin.

"Lo bukankah kamu yang ingin segera aku nikahi?"

"I-iya sih, tapi aku takut Joon-ah, bagaimana jika mereka tidak menyukaiku dan Kookie?"

"Siapa sih yang tidak menyukaimu yang pandai memasak? Dan Kookie, pasti mereka menyukainya, Kookie anak yang lucu dan menggemaskan."

"Ta-tapi Joon -ah, ayahku. . "

Namjoon memotong ucapan Seokjin, "Ayahmu yang buronan, dan anak-anaknya menjadi korban." ujar Namjoon, " Besok kita ke rumah orang tuaku, aku akan memgenalkanmu pada mereka. Tidak ada penolakan." tegas Namjoon.

Seokjin menganggukkan kepalanya, lalu memeluk Namjoon dengan erat, "

"Aku lebih mencintaimi Seokjin." balas Namjoon sembari membalas pelukan Seokjin.

#

Seokjin dan Namjoon pulang dengan membawa banyak belanjaan, dari makanan, baju dan juga aksesoris untuk Taehyung dan Jungkook yang menunggu di rumah.

Kedua namja yang bernama Taehyung dan Jungkook sangat senang menerima oleh-oleh dari kedua hyung-nya, mereka berebut untuk membuka tas tersebut.

"Tidak perlu berebut, hyung membelikan semuanya dua, bahkan hyung membelikan kalian T-shirt bergambar sama." ucap Seokjin melihat Taehyung dan Jungkook sangat antusias dalam membuka tas belanjaan bahkan sampai berebut.

"Kookie . . besok kita akan mengunjungi orang tua Namjoon, Kookie mau-kan?" tanya Seokjin pada adiknya.

"Mau hyung. . apa Namjoon hyung akan mengenalkan hyung pada orang tuanya?" Jungkook balik bertanya.

"Iya sayang, kau mau setuju-kan hyung menikah dengan Namjoon."

"Kookie setuju asal hyung bahagia, apalagi dengan Namjoon hyung yang sangat baik pada Kookie." Jungkook mengangguk senang, ia akan punya hyung lagi, seorang hyung yang akan menjaga hyung yang sangat ia sayangi.

"Terima kasih Kookie." Seokjin mencium pipi Jungkook sebagai ucapan terima kasih.

"Tapi hyung . . gimana kalau mereka tidak menyukai Kookie?" lirih Jungkook.

"Jangan khawatir Kookie, orang tua hyung tidak mungkin tidak menyukai Kookie yang imut gini." Namjoon mencubit gemas hidung Jungkook.

"Hyung sakit." rengek Jungkook, "Tae-hyung kita akan jadi saudara..yeeyyyy." girang Jungkook.

#

Hari yang telah ditentukan untuk mengunjungi orang tua Namjoon tiba, Seokjin bangun pagi seperti biasanya, dibantu bibi Lim Seokjin menyiapkan keperluan Jungkook untuk perjalanan nanti. Hari ini mereka akan mengunjungi orang tua Namjoon di pulau Jeju. "Bibi . . mungkin kami akan pulang setelah dua hari disana, Jim juga sudah bilang sama Paman Song untuk meng-handle perusahaan selama saya di Jeju."

"Baik Jin-ah, semoga ini awal kebahagianmu dengan Namjoon. Kau sudah membawa obat Kookie." tanya Bibi Lim.

"Sudah Bi, . . Bibi tolong siapkan sarapan untuk berempat ya, Namjoon dan Taehyung akan sarapan disini sebelum kami berangkat. Aku mau bangunkan Kookie dulu."

#

Namjoon dan rombongan telah sampai di Pulau Jeju, Jungkook dan Taehyung sangat antusias karena mereka baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau tersebut. Kedua orang tua Namjoon di Jeju bekerja sebagai dokter yang ditugaskan di Rumah Sakit yang ada di Pulau tersebut, sebelumnya mereka bekerja di Rumah Sakit dimana Namjoon bekerja sekarang.

Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dari bandara, akhirnya mereka sampai di depan rumah orang tua Namjoon.

Taehyung langsung berlari mengetuk pintu rumah Paman dan Bibinya. "Paman Siwon . .Bibi Kibum!" teriak Taehyung.

Klekk

Pintu terbuka, menampilkan Siwon dan Kibum dengan senyum mengembang menyambut anak dan keponakannya.

"Ya Tuhan . .Taehyung . .Bibi kangen sekali, sudah lama sekali Bibi tidak bertemu dengan mu?" Kibum langsung membawa tubuh Taehyung dalam pelukannya.

"Ya Tae lebaskan eomma-ku, bukannya membantu malah berpelukan." sebap Namjoon melihat tingkah sepupunya.

"Namjoon-ie . . tidak perlu begitu, eh ada temannya Namjoon." Kibum melepas pelukan Taehyung dan melangakhkan kakinya ke arah Namjoon.

"Eomma, Appa kenalkan ini Seokjin pacarku dan adiknya Jungkook-ie."

Kibuk memandang Seokjin kemudian pandangannya beralih kepada namja yang duduk di kursi roda, "Boleh Eomma memanggilmu Kookie?"

#

tbc

Haloo update lagi nih... kayaknya mau emak kebut deh, setelah selesai baru mau bikin ff baru. Vote dan koment ya nak.l, emak tunggu. Terima kasih.

Back To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang