BtL09

1K 96 6
                                    

Eomma Namjoon yang bernama Kibum mendekati Jungkook yang duduk di kursi roda. "Kau sangat imut sekali Kookie. Beri Eomma pelukan." Kibum memeluk adik Seokjin, dan langsung dibalas oleh Jungkook.

Mendapat pelukan hangat dari Kibum membuat Jungkook teringat pada Eommanya yang telah pergi dengan cara yang tragis dan ia menyaksikan bagaimana Eommanya meregang nyawa.

"Eommaaa . . .huwaaa." tangis Jungkook pecah, pelukan Kibum benar-benar hangat. Kibum mengusap punggung Jungkook dengan lembut. Namjoon telah.menceritakan semuanya tentang Seokjin dan Jungkook kepada kedua orang tuanya sebelum Namjoon membawanya untuk bertemu mereka.

"Kookie . . Kau kenapa?" tanya Seokjin penuh kekhawatiran.

Namjoon melangkah mendekati Seokjin lalu mengusap bahu sang kekasih, "Tenanglah, mungkin Kookie merindukan pelukan seorang ibu. Jja kita masuk." Namjoon meraih pergelangan tangan Seokjin untuk masuk kedalam rumah, "Ck, kemana bocah alien itu, kenapa hanya barangnya saja yang dibawa masuk?" dumel Namjoon.

"Sudahlah aku bisa membawanya sendiri Joon-ah, jangan terlalu sering memarahi Taehyung."

Namjoon hanya mendengus, "Yayayaya..terserah kamu saja sayang."

Namjoon san Seokjin masuk kedalam rumah meninggalkan Jungkook dan kedua orang tuanya yang masih menenangkan Jungkook.

"Kita kedalam yuk, disini dingin." ajak Kibum seraya melepaskan pelukannya karena dirasa Jungkook sudah cukup tenang.

Jungkook hanya menganggukkan kepalanya, tangan kanannya mengusap air mata yang belum kering. "Maafkan Kookie."

Siwon mendekat, mengusap kepala Jungkook, " Tak perlu sungkan Kookie, panggil kami Appa dan Eomma seperti Namjoon ne." Siwon membungkuk, mengangkat tubuh Jungkook dan menggendongnya ala bridal, "Eomma bawa masuk kursi rodanya ne."

Jungkook menyamankan posisinya dalam gendongan Appa-nya Namjoon. Jungkook sudah merasa betah tinggal disini, ada Eomma dan Appa yang tulus menyayanginya. Jungkook sangat bahagia bertemu keuarga Namjoon, Jungkook merasa seperti memiliki keluarga lagi.

"Lebih baik kita makan dahulu, Eomma sudah siapkan banyak makanan, setelah itu kita jalan-jalan." ajak Kibum, "Eomma  Taehyung dan Jungkook baru sekali  ini kan ke Jeju? Nanti Eomma dan Appa antar kalian."

Keluarga Namjoon ditambah Seokjin, Jungkook, menikmati berbagai hidangan yang sudah disiapkan oleh Kibum. Taehyung dan Jungkook sampai berebut ketika mengambil makanan hingga Kibum terpaksa turun tangan, "Makanannya masih banyak, mengapa kalian berebut? Sini biar Eomma yang mengambilkan."

"Maafkan kelakuan Kookie Eomma." Seokjin merasa tidak enak dengan keluarga Namjoon, karena sikap Jungkook yang kekanakan.

"Tidak apa-apa Jin-ah, kami malah senang, suasana jadi hangat dan ramai." balas Siwon, "Biasanya kami hanya makan berdua, atau kadang kami makan sendiri-sendiri."

"Berapa hari kalian akan menginap?Eomma berharap kalian akan tinggal lama disini." tanya Kibum.

"Kami hanya dua hari disini Eomma, aku harus kembali ke rumah sakit dan Seokjin juga harus ke kantor."

"Mengapa cepat sekali?" tukas Siwon. "Apa kamu juga sudah mulai kuliah.Tae?"

"Belum paman, Tae masuk kuliah sekitar satu bulan lagi."

"Nah jika begitu, Taehyung dan Jungkook tinggal disini dahulu, menemani kami." pinta Kibum. "Bagaimana? Apa Tae dan Kookie mau?"

Taehyung dan Jungkook menatap Namjoon dan Seokjin meminta persetujuan, "Tapi Kookie harus terapi Eomma." jawab Namjoon.

"Tarapi disini juga bisa, kau melupakan orang tuamu yang dokter ini Joon-ah?" Kibum terus melontarkan bujukannya supaya Taehyung dan Jungkook tinggal lebih lama besama ia dan suaminya.

"Baiklah, jika Tae dan Kookie mau, apa boleh buat. Kau setuju kan sayang?" Namjoon melirik Seokjin yang ada disampingnya.

Seokjin tersenyum, "Kalau Kookie mau boleh, asal tidak merepotkan Eomma dan Appa karena Kookie berkebutuhan khusus."

"Itu tidak masalah Jin-ah, Nah Kookie! Tae! Apa kalian setuju?" Kibum beralih menatap kedua bocah yang masih asyik menikmati puding buah buatan Kibum.

"Mauuuu..." jawab Taehyung dan Jungkook serentak.

#

tbc

Update lagiii . . .
yuk vote dan koment . . .
terima kasih . . .

Back To LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang