3. RAHASIA

3.3K 357 9
                                    


Jam masih menunjukkan pukul 4.30 pagi, tapi ini sudah kesekian kalinya Eri bolak-balik kamar mandi karena sakit perut.

Pasti si Soonyoung itu memberikan sesuatu di makananku dan jika aku sudah tak berdaya, dia akan menjualku. Ah tidak, aku terlalu berharga untuk diperjual belikan. Hanya jika yang membeli Soonyoung, aku rela dibeli dengan harga berapapun, eheheh...

Perutnya terasa mulas tapi saat di kamar mandi tak mengeluarkan apa-apa.

"Gwenchana?" tanya Soonyoung saat Eri keluar dari kamar mandi. Eri mundur selangkah, takut jika apa yang dipikirkannya benar terjadi. Soonyoung mengerutkan dahi dan memicingkan matanya.

"Kau pasti merencanakan sesuatu padaku kan?" tanya Eri langsung dengan memegangi perutnya yang mulas. Kali ini Soonyoung mengangkat sebelah alisnya, heran dengan gadis ini.

"Aku memang berencana memberimu ini," kata Soonyoung dengan melemparkan tablet obat sakit perut pada Eri. Eri hanya memandangi Soonyoung yang kembali tiduran di sofa. Dalam hati Eri merasa bingung. Dia seperti menyukai Soonyoung tapi juga selalu curiga terhadap apa yang dilakukan laki-laki itu. Biasa saja sih, mereka belum kenal.

Setelah meminum obat, perut Eri terasa lebih baik dari sebelumnya. Dia kemudian duduk di sofa di depan Soonyoung yang tertidur, atau lebih tepatnya tertutup matanya. Eri memperhatikan muka Soonyoung saat tidur.

Satu-satunya yang imut adalah kau, Soonyoung. Lihat, wajahmu sangat damai seperti bayi tidur. Bibirmu terlihat tipis, kecil dan menawan. Aku ingin...

"Kyaa, tidaaakk!!!" jerit Eri sambil menutup wajahnya. Soonyoung yang kaget langsung membuka mata lebar-lebar dan duduk di sofanya.

"Ada apa?" tanya Soonyoung sambil menoleh ke kanan dan kiri.

"Eobseo!" jawab Eri singkat. Lagi-lagi Soonyoung mengerutkan keningnya. Eri kemudian memegangi perutnya dan berlari ke kamar mandi. Belum sempat Eri mencapai pintu kamar mandi, perut mulasnya sudah normal kembali.

Jangan-jangan aku—

"Eri-ya, noda apa yang kau tinggalkan ini?" teriak Soonyoung dari balik sofa. Eri langsung menghampiri Soonyoung dan melihat ke arah sofa di seberang Soonyoung. Disitu terpampang bercak merah seperti darah.

Mwoya? Apa karena memikirkan Soonyoung saja bisa membuat kegadisanku bermasalah? pikir Eri kacau.

Sedetik kemudian pikirannya kembali normal dan berlari ke kamar mandi untuk kesekian kalinya.

"KYAAAAA!!!" teriak Eri dari kamar mandi. Soonyoung langsung menuju ke depan pintu kamar mandi dan disaat itu pula Eri membuka pintu.

"Ya, berapa kali kau berteriak di pagi buta seperti ini, ha? Kalau tetangga dengar, mereka bisa mengira jika aku melakukan hal-hal yang tidak-tidak padamuuu!" gerutu Soonyoung sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Eri memegangi kenop pintu dan mengeluarkan wajah pucatnya.

"Soo-Soonyoung-ah..." kata Eri. Seketika Soonyoung langsung menunjukkan wajah paniknya.

"W-waee?"

****

Soonyoung mengendap-endap memasuki toko yang berada di dekat rumahnya. Dia membenarkan topi dan maskernya sebelum memasuki toko itu. Dia tak mau ada seseorang yang melihatnya. Kenapa? Karena sekarang anak ingusan itu sudah menjadi member dari boyband terkenal bernama Seventeen. Bahkan dia pun mempunyai nama panggung yang lebih banyak dikenal oleh fans yaitu Hoshi. Selain itu, beberapa saat yang lalu ada salah satu wartawan yang menggosipkannya memiliki hubungan dengan seniornya sehingga banyak wartawan yang memata-matainya. Jika bukan karena permintaan gadis aneh yang ditolongnya itu, Soonyoung pasti tak ingin keluar dari rumah pribadinya. Dia hanya ingin boyband juga manajemennya bersih dari skandal.

[1.a] Love, Notice Me! • Hoshi Seventeen | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang