10. AKU MENYUKAIMU SOONYOUNG!

2.7K 285 17
                                    

Mulmed: Eyes Nose Lips - Hoshi Cover 😍


Soonyoung mengetukkan jarinya di meja makan dengan cemas. Terkadang dia mengarahkan matanya pada pintu kamar Eri, terkadang juga ke pintu depan, seperti sedang menunggu kehadiran sesuatu.

Ting tong!

Bel rumah berbunyi. Soonyoung segera bangkit dan membukakan pintu rumah. Dia tersenyum senang karena seseorang yang ditunggunya telah datang.

"Terima kasih sudah memesan di restoran kami," kata deliveryman membungkuk pada Soonyoung. Soonyoung juga membalas membungkuk lalu masuk ke dalam rumah. Dia menata berbagai makanan di atas meja kemudian menuju kamar Eri.

"Er—"

"Omo, Soonyoung! Kau mengagetkanku saja," kata Eri terkejut karena Soonyoung berada di depan pintu kamarnya. "Ngomong-ngomong, kau berniat membangunkanku?"

"Cepat cuci mukamu. Makanan sudah menanti."

Soonyoung tersenyum menampakkan mata 10:10 nya. Eri yang masih sedikit mengantuk menurut saja pada Soonyoung yang mendorongnya ke kamar mandi.

"Kau ulang tahun?" tanya Eri setelah dari kamar mandi. Soonyoung menggeleng dan menampakkan senyum manisnya. Eri merasakan darah mengalir ke pipinya dan hanya menunduk, takut jika ronanya disadari oleh Soonyoung.

"Waee? Kau masih merasa demam?"

Karena khawatir dengan keadaan Eri, Soonyoung menghampiri gadis itu dan menangkupkan tangannya di pipi Eri.

Soonyoung pabo!! Kenapa dia tak peka sekali sih? batin Eri kesal.

"A-aniyoo... mungkin karena cuacanya dingin jadi begini," kilah Eri.

Mereka berdua kemudian melakukan makan pagi yang sekaligus makan siang bersama. Eri sempat merasa terkejut karena sudah ada berbagai menu makanan di atas meja, mulai chinese food, japanese food, thai food, dan lainnya. Mereka berdua asyik dengan pembicaraan ringan hingga membicarakan masalah politik. Mereka juga terlihat saling lirik dan membuang muka ketika ketahuan.

Tiba-tiba, Eri langsung menghentikan makannya dan menatap Soonyoung dengan tatapan sedikit ketakutan.

"Kenapa kau memberiku makan banyak dan enak? Kau ingin membunuhku dan mengambil dagingku, kan? Atau, kau ingin agar organ-organku sehat lalu bisa kau jual untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?" tukas Eri.

"Tak bivvakah kkow tak bebipiyan negatib soholi saha?" kata Soonyoung dengan mulut penuh oleh sushi. Eri mendelik tak mengerti dengan apa yang diucapkan Soonyoung.

"Ya pabo! Bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu? Apakah kau tak bisa untuk berpikiran positif terhadapku ha?"

"Lalu kenapa tiba-tiba kau memberiku makan enak dan sebanyak inii?"

"Ya karena aku ingin!"

"Alasanmu saja tak jelas! Mana mungkin aku percaya padamu! Biasanya kau hanya memberiku sup, bubur dan ramyeon instan."

"Aku..." Soonyoung berhenti sejenak, sepertinya dia tak punya alasan untuk diucapkan pada Eri. "Aku baru saja mendapat gaji, makanya aku menraktirmu makan."

Eri mengerjap-ngerjapkan matanya, bingung dan senang. Bingung karena mungkin gaji Soonyoung akan habis untuk dibelikan makanan yang hanya cukup sekali dimakan. Senang karena setelah sekian lama akhirnya Eri bisa memakan makanan selain sup buatan Soonyoung yang rasanya seperti air putih diberi bumbu.

"Eri! Eri-ya!" panggil Soonyoung dengan mengibaskan tangan di depan wajah Eri. Eri tergagap dan langsung menatap Soonyoung. "Apa sebegitu sukanya kau padaku hingga kau menatapku seperti itu?"

[1.a] Love, Notice Me! • Hoshi Seventeen | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang