DUAPULUH SATU: MASALAH

15.2K 511 5
                                    

  Jam pertama kelas X-1 disambut oleh pelajaran IPA yang digurui oleh Pa Toni. Namun itu semua menjadi kebahagiaan tersendiri untuk murid-murid kelas X-1. Dikarenakan Pa Toni tidak bisa hadir ke sekolah. Suasana di kelas X-1 pun cukup ramai, semua murid-murid kelas X-1 cukup senang dengan kegiatan yang mereka lakukan sesuka hati.

   "Neva! Jangan bengong ih!" Tegur Aira mengagetkan Neva.

   "Eh Ra, engga kok." Ucap Neva.

    "Jangan galau mulu Nev, gue juga kalau dulu putus sama cowo ga pernah sampe di fikirin sampe berhari-hari." Sahut Aira. "Sejam aja gue mah udah bisa move on Nev!" Lanjut Aira.

   "Masa sih Ra? Lo bisa move on secepet itu?" Neva memastikan.

   "Iya lah emang lo move on dari si Zalfa aja belum!" Goda Aira sambil mencolek-colek dagu Aira.

   "Aira! Ih apa-apaan sih lo mah," Ketus Neva.

   "Iya, iya maaf." Ucap Aira.

   "Oiya, mumpung jamkos, gue mau ke UKS dulu mau ambil obat buat pegangan di gue," Sahut Neva. "Lo mau ikut ga Ra?"

   "Engga ah Nev, males lu aja deh" Ucap Aira sambil tersenyum kaku.

    "Yaudah kalau gitu gue ke UKS dulu ya." Pamit Neva yang langsung meninggalkan kelas X-1.

  Neva berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah.

  Senyampainya Neva di UKS Neva pun langsung memasuki UKS tanpa menutup pintu UKS. Neva pun langsung mencari-cari obat tersebut. Neva melihat obat tersebut berada di atas lemari kotak penyimpanan obat yang sangat tinggi sekali.

  Neva mencoba berjinjit untuk mengambil obat tersebut. Percobaan yang pertama ternyata gagal, Neva mengulangi lagi dan hasil nya tetap sama.

  Tiba-tiba sebuah tangan melayang mengambil obat tersebut.

  "Nih."

  Neva langsung membalikkan badan nya. "Andran." Ucap Neva.

  "Lain kali kalau sekiranya ga bisa ngambil minta tolong sama orang" Sahut Andran.

   "I---iya" Jawab Neva. "Kok lo mau nolongin gue?"

   "Jujur Nev, gue masih suka sama lo." Ucap Andran.

   "Tapi gue sadar kok, kalau hati lo itu bukan remote TV yang gampang di bolak-bolikin perasaan nya." Lanjut Andran.

  Dunia terasa terhenti bagi Neva. Neva kembali mendengar Andran mengucapkan kata-kata tersebut untuk kesekian kali nya.

  "Dan asal lo tau....." Ucap Andran menggantung perkataan nya.

   " Lo ga perlu tau perjuangan gue, karena bagi gue ngeliat lo senyum karena hasil perjuangan gue itu udah ngebuat gue ngerasa jadi laki-laki yang sempurna. Karena gue udah bisa bikin lengkungan senyum di bibir lo." Ucap Andran sambil meletakkan obat tersebut di meja UKS.

  Andran keluar UKS dia berjalan menyusuri koridor sekolah dengan santai. Karena jika kepergok oleh guru bukan Andran yang ditegur oleh guru, melainkan Andran yang menegur sapa guru itu.

   Andran bertemu dengan Aretta dari arah yang berlawanan. Aretta dan Andran pun saling menghentikan langkah nya.

   "Andran." Ucap Aretta.

   "Kenapa Ta?" Tanya Andran to the point.

    "Gue mau minta maaf sama elo." Ucap Aretta.

    "Minta maaf buat apa Ta?" Tanya Andran.

Andran [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang