DUAPULUH DUA: KEBAHAGIAAN

13.3K 472 3
                                    

Suasana dirumah Andran pun selain menjadi susana haru kini sudah menjadi suasana kebahagiaan.

Kini Andran, Neva, Papah Andran, Tante Safira, Tante Mawar dan Bi Dede sedang duduk di kursi sofa rumah Andran.

"Jadi gimana Anton kamu siap untuk menikah dengan Mawar?" Tanya Tante Safira.

"Insyaallah saya siap." Jawab Papah Andran sambil tersenyum.

"Mawar? Apa kamu masih mau menikah dengan Anton?" Tanya Tante Safira sambil melirik Tante Mawar.

Tante Mawar mengangguk. "Insyaallah saya juga siap mba,"

"Kita percepat saja pernikahan ini." Ucap Papah Andran. "Besok saya akan menemui orang tua kamu Mawar."

Tante Mawar tersenyum manis dan mengangguk.

"Akhirnya Andran bakal ngerasain kasih sayang seorang ibu lagi." Ucap Andran tersenyum tipis.

"Oiya, Nama kamu siapa?" Tanya Papah Andran sambil menatap Neva.

"Ne---Ne--Ne--" Neva ragu sekali.

"Nene?" Tanya Papah Andran sembari terkekeh.

"Ne---Neva om," Jawab Neva.

"Gausah ragu, atau takut sama Om." Ucap Papah Andran sambil tersenyum. "Om cuman mau bilang makasih sama kamu karena udah mau buat Andran dan Om bisa kayak gini."

"Iya Neva, tante ga salah kasih kepercayaan sama kamu untuk membantu Andran dari masalah nya." Sahut Tante Safira.

"I---iya om, tante sama-sama. Ini juga bukan karena saya, tapi ini karena Andran juga mau ngerubah diri nya." Jawab Neva.

"Kamu mau makan malam dulu disini?" Tanya Papah Andran.

"Emh... Sebelumnya makasih Om sudah nawarin saya. Tapi saya sudah makan di rumah tadi." Jawab Neva.

"Ogitu, kamu punya kakak? Punya adik?" Tanya Papah Andran.

"Saya anak tunggal Om," Jawab Neva.

"Kamu seperti Andran sama-sama anak tunggal." Ucap Papah Andran. "Kamu tinggal sama siapa?"

"Saya tinggal sama kedua orang tua saya om." Sahut Neva.

"Sekali lagi tante makasih banyak ya sama kamu Neva karena udah mau bantu Andran." Ucap Tante Safira.

"Iya, tante sama-sama." Sahut Neva.

"Ini Om ada sesuatu buat kamu sebagai ucapan terima kasih." Ucap Papah Andran sambil menyodorkan uang yang berjumlah banyak.

Neva menolak nya. "Emh... Ga----Gausah om, saya ikhlas kok bantuin nya. Dan emang udah tugas manusia juga harus saling membantu satu sama lain."

"Yaudah, sekali lagi om berterima kasih ya," Ucap Papah Andran.

"Oiya kamu pulang naik apa? Mau bareng tante?" Tanya Tante Mawar sambil tersenyum.

"Andran aja yang nganter." Timpal Andran yang langsung bangkit dari sofa.

"Iya kamu dianter Andran aja, udah jam setengah sebelas juga ga baik perempuan pulang sendiri malem-malem." Ucap Tante Safira.

"Yaudah Tante, Om saya pamit ya." Ucap Neva menyalami tangan Tante Safira, Tante Mawar dan Papah Andran.

Andran dan Neva pun berjalan beriringin menuju motor Andran. Andran langsung menaiki motor nya begitu juga Neva.

Senyampainya Neva dan Andran di depan rumah Neva. Neva langsung menuruni motor Andran

"Makasih," Ucap Neva.

Andran membuka helm nya. "Seharusnya gue yang bilang makasih sama elo, gara-gara elo juga gue bisa nemuin kebahagiaan gue."

Andran [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang