01

4.1K 521 57
                                    


°°°Xialee2017°°°

TAP

TAP

TAP

TAP

"Selamat pagi, Daepyonim"

Sapaan yang hampir setiap langkahnya menuju ruangan terdengar memekanan telinganya. Dengan sopan dan lembut Yoona membalasnya dengan sedikit tundukan kepala dan senyum menawan yang membuat siapapun akan terpaku padanya.

Tubuh tegapnya terbalut dengan blazer putih dengan kemeja semi transparant berwarna hitam, dengan celana kain bernuansa senada dengan blazer, rambutnya lurus tergerai rapih dengan heels sederhananya berjalan tenang menuju ruangan kebanggaannya.

"Daepyonim, Tuan Oh sudah menunggu didalam" ucap Irene sang sekretaris yang tak kalah terlihat anggun.

"Terimakasih Rene-ah" ucapnya tenang lalu beranjak memasuki ruangannya.

Ruangan dengan luas hampir setengah ball room Xinatrium Hotel Seoul berwarna identik putih dalam kelamnya merah cadilac di beberapa ornamennya berwarna hitam minimalis. Membuat kesan megah menyesuaikan dengan sikap pemiliknya.

Wanita itu tersenyum melihat sosok pria yang sedang duduk dengan tatapan tajamnya menusuk si wanita. Lalu berdiri dan menunggu si wanita berjalan mendekatinya.

"Lama menunggu tuan Oh?" tanyanya sedikit mengejek.

"Aku bahkan sabar menunggu sampai kita resmi, hanya untuk bisa menyentuhmu sesuka hatiku" ucapnya seductive seraya merangkul pinggang wanita itu dan menempelkannya telak pada tubuh tegapnya.

"Kau bahkan sudah menyentuhku saat ini tuan Oh" ucap wanitanya terkekeh, membuat si pria memutar bola matanya jengah.

"Itu karena pakaianmu menggodaku nona Im" ucapnya terkekeh lalu melepas rangkulannya sebelum dia bertindak lebih.

Wanita itu lalu berjalan menuju sisi lain sofa. Menghadap prianya yang baru saja duduk menyilangkan kakinya. Sama seperti si wanita.

"Bukankah kita pernah berada di posisi yang sama seperti ini sebelumnya?" ucap si wanita santai.

"Segera posisi ini akan berubah menjadi lebih intim saat kita resmi nanti nona Im" tatapan matanya seperti menelanjangi si wanita yang duduk tegap berwibawa dihadapannya. Ya, pria ini tidak melihat wanitanya seperti orang lain melihatnya. Dia tahu sesuatu yang terpendam dalam wanitanya, sisi lainnya yang membuat si pria tergila-gila dan menyetujui perjodohan antara kedua orang tuanya yang merupakan sahabat sejak kecil. Sisi lain yang membuatnya selalu memanas hanya dengan memandang wanitanya beberapa detik.

"Lebih intim? Aku akan menunggu waktunya datang tuan Oh" jawabnya terkekeh setelah beberapa detik menahan nafasnya yang cukup berat.

"Sabarlah, hanya beberapa hari lagi. Bagaimana jika kita berangkat sekarang?" tanya pria itu merapihkan jasnya.

"Baiklah" jawabnya lalu beranjak untuk mengambil handbagnya dan kemudian melenggang keluar dengan menautkan lengannya pada tangan prianya keluar dari ruangan.

°°°Iknowanothersideofyou2017°°°


Dentingan benda perak pada benda keramik memenuhi ruangan super mewah dengan gaya klasik bernuansa putih dengan meja persegi panjang yang memenuhi hampir 80% bagiannya. Berisikan makanan yang tak kalah mewah dengan berbagai jenis makanan dari seluruh dunia. Beberapa manusia bak dewa sedang duduk tegap menikmati sajian dengan cara yang anggun.

"Akan sangat baik jika kita mengundang kerabat lama kita dari jauh karena ini adalah sebuah penyatuan pewaris dua kerajaan bisnis sebesar kita, bukan?" ucap nyonya Oh yang ditujukan untuk suaminya dan kedua sahabatnya (red. Tuan dan Nyonya Im)

I Know Another Side of You //YOONHUN//Where stories live. Discover now