10

2.2K 379 80
                                    


.
.
.


"Sekretaris Kim, apa kau membawa mobil?" tanya Yoona tiba-tiba membuat Irene, Taehyung dan Sehun menolehkan kepala mereka kearah Yoona.

"Ne…hyeongsunim" jawab Taehyung yang semakin menghilang. Bukan karena apa, Taehyung hanya sedikit tidak faham apa alasan Yoona menanyakan hal itu.

"Kalau begitu bisa kau memberi tumpangan untuk sekretaris Bae? Dia kesini denganku tadi dan dia tidak mau kuantar. Akan lebih baik jika kau yang menemaninya dibanding naik taksi dini hari" jelas Yoona yang didukung oleh Sehun yang ber 'Oh' ria.

"Daepyonim… " sergah Irene malu. Dia tidak sedekat itu dengan sekretaris Kim sampai bisa menumpang di mobilnya dan merepotkannya. 

"Tidak perlu, aku baik-baik saja" jelas Irene merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa kan…dimana rumah sekretaris Bae?" tanya Sehun pada Yoona disampingnya.

"Apgujeong…" jawab Yoona santai.

"Kebetulan, bukankah itu rute yang kau lewati untuk pulang Taehyung-ah?" ucap Sehun memberi pandangan sedikit berbeda pada Taehyung -yang sepertinya tidak faham dengan itu-.

"Aku tidak keberatan" jawab Taehyung membuat Yoona dan Sehun tersenyum.

"Tidak. Tidak perlu. Aku hanya harus memanggil taksi" tolak Irene yang kemudian cepat-cepat memasang sepatunya.

"Rene-ah… menolak tawaran orang itu tidak baik. Lagi pula kau tidak perlu mengeluarkan uang bukan? Kau bisa mengirit" ucap Yoona membuat Irene pasrah.

*****

Jadilah Irene sekarang diam seribu bahasa di samping Taehyung yang sedang fokus menyetir. Sebenarnya tidak perlu lama untuk sampai di apartement Irene. Letaknya tidak jauh dengan salah satu agensi besar yang menaungi idol Super Junior. Tapi Taehyung mengendarainya dengan santai karena dia berfikir tidak baik menyetir dengan kecepatan tinggi saat kau memberi tumpangan pada orang lain terlebih lagi seorang wanita.

Taehyung berdeham untuk menghalau keheningan yang terjadi di dalam mobil. Sebeneranya dia hanya bingung dengan topik pembicaraan. Karena selama ini sekalipun mereka sudah kerja bersama beberapa waktu bahkan menghabiskan makan siang bersama-sama beberapa kali -tentunya dengan pekerja yang lain-, Taehyung dan Irene memang jarang sekali mengobrol lama. Palingan pembicaraan mengenai prosesi pernikahan Sehun dan Yoona atau tentang konsep apa yang kiranya tidak terlalu merepotkan. Yoona dan Sehun itu sama tidak suka hal-hal yang tidak efisien, mereka lebih suka hal yang sederhana dan mudah.

"Emm ku dengar sekretaris Bae besok tidak akan ke taman Sangji Ritzville" ucap Taehyung datar. Irene menaikan salah satu alisnya, mencerna apakah itu sebuah pertanyaan atau pernyataan. Terkadang Taehyung membuat Irene pusing dengan nada bicaranya yang tidak terlalu ekspresif. Kelewat datar dan membingungkan. Sering kali dia abaikan karena menurutnya itu hanya sebuah pernyataan yang tidak perlu di jawab seperti pertanyaan.

"Aku harus menemani Im daepyo untuk rapat penting" jawabnya yang tidak kalah datar. Sudah pasti ini sebuah pernyataan. Taehyung mengangguk pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"Ah… padahal besok Eunwoo dan Wendy datang" ucap Taehyung lagi. Bukannya Irene malas bicara atau apa, dia hanya perlu waktu untuk mencerna nada bicara Taehyung yang kelewat flat dan tidak mudah dibedakan. Irene tidak bodoh, bagaimana bisa dia bodoh jika dia masuk kuliah diumur 16 tahun dengan beasiswa full. Tapi, kali ini kasusnya beda. Dia harus mencerna nada bicara seseorang untuk mengetahui maksudnya.

"Maaf merepotkanmu sekretaris Kim. Aku akan segera kembali dan membantumu" ujarnya tetap lemah dan lembut. Taehyung menengoknya sejenak, lalu kembali fokus menyetir.

I Know Another Side of You //YOONHUN//Where stories live. Discover now