You better watch out
You better not cry
You better not pout
I'm telling you why
Santa Claus is coming to town
Santa is coming to town
Santa is coming to town
Santa is coming to town
Santa is coming to town
Santa Claus is coming to town
♪＼(*＾▽＾*)／＼(*＾▽＾*)／
Merry Christmas buat teman-teman yang merayakan (ﾉ*>∀<)ﾉ♡
.
.
.
♥I Know Another Side Of You♥
Sehun mengumpat sepanjang hari karena bokongnya yang pegal duduk seharian dikursi kerjanya. Entah bagaimana dengan sangat kebetulan Taehyung tidak bisa di ganggu gugat karena harus mengatasi masalah pernikahannya karena sekretaris Bae ada keperluan di kantornya dengan Yoona.
Ah Yoona. Gadisnya yang beberapa hari ini sudah jarang dia temui karena kesibukan masing-masing. Dia tidak ingin ini terjadi bahkan setelah pernikahannya. Tapi dia tahu bahwa wanitanya akan menolak telak usulnya. Dia dan Yoona itu satu spesies Workaholic yang lebih cinta pada berkas pekerjaan ketimbang buku nikah.
Sehun terkekeh sejenak sebelum akhirnya menutup map terakhir, diliriknya sejenak jam di dinding ruangannya. 22:20 PM. Oh tidak, ini sudah terlalu larut, dia sudah kehilangan kesempatan bermesra ria dengan wanitanya. Satu demi satu barangnya di tata kembali dan segera pulang sebelum hari tambah malam, besok pagi dia harus meeting dengan perusahaan jepang.
Sehun menyetir mobilnya sendiri beberapa hari ini karena tidak mau merepotkan Taehyung yang harus bolak-balik mengantarnya ke kantor, lalu apartement lalu pulang. Seperti kata Yoona, 'Hal paling sederhana kita bisa berbuat baik adalah tidak merepotkan orang lain untuk keperluan kita sendiri'. Wanitanya itu memang banyak sekali berucap hal-hal tentang motivasi. Tanpa disadari Sehun tiba-tiba ingat saat Yoona bercerita tentang dirinya.
.
.
"Aku tidak sebaik yang kau anggap tuan Oh. Aku yang sekarang adalah sisi baikku yang telah kuasah dan kutempa dengan berbagai macam ujian. Kau mungkin tidak akan menerimaku jika aku masih Im Yoona yang dulu" jelasnya lalu meneguk sedikit wine.
"Setiap orang pasti mempunyai masa lalu bukan nona Im? Kita yang sekarang adalah kita yang sudah berusaha sebaik mungkin untuk berubah. Aku hanya penasaran siapa orang yang membuatmu berfikir untuk berubah menjadi Im Yoona sekarang ini?"
"Jika kau tahu, aku dulu adalah Im Yoona yang tidak akan peduli dengan orang di sekitarnya. Tidak satupun orang menurutku membanggakan dan itu membuatku terlihat seperti tidak menghargai usaha atau kerja seseorang. Dulu yang kutahu itu adalah terbaik. Aku harus menjadi yang terbaik agar pantas mewarisi warisan keluargaku. Aku bahkan tidak memandang karyawan sebagai karyawan perusahaan, tapi budak…" jelas Yoona membuat Sehun sempat membelalakan kedua matanya sebelum akhirmya kembali netral dan mencoba mendengarkan lebih. Yoona terkekeh lirih.
"Kebodohanku itu tidak berhenti sampai aku bertemu Irene. Kau tahu kan, Bae Irene sekretarisku. Aku bertemu dengannya saat SMA dan banyak cerita antara kami yang akhirnya membuatku menyadari jika menjadi yang terbaik saja itu tidak benar. Menjadi yang terbaik dan 'baik' itu yang benar. Bagiku Irene adalah panutanku tuan Oh. Aku yang sekarang adalah 50% cermin dari dirinya. Lembut, anggun, dan elegan. Semua kudapatkan dengan belajar dri sikapnya selama bertahun-tahun" kenangnya dengan senyum hangat yang terlihat seperti terluka. Selama beberapa detik Yoona terdiam, seberkas air mata mulai menggenang dan kemudian dia menggelengkan kepalanya dan kembali dengan ekspresinya yang hangat.
