M / T+
Yakin, masih mau read?
Yes.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Pipp~
Pipp~
Pipp~
Pipp~
Cklek~
"Duguseyo?" ujarku bertanya pada sosok yang dengan lancangnya memasuki apartemenku ini.
"Park Jimin. Kaukah itu?"
Jawab seseorang dari seberang sana. Mendengar suaranya, akupun teringat akan teman masa kecilku yang bergigi kelinci. Kookie.Namja yang aku cintai itu, sudah lama merebut perhatianku.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya dia membalas perasaanku. Namun, hanya satu yang membuatku tak ingin bersamanya. Ingin memilikinya tapi tak ingin jadi miliknya.
Ingin sekali aku bercinta dengannya, mengingat tubuhnya yang sekarang- ugh~ membuat ku horny sendiri.
Itu adalah,
Rasa ragu.
Terkadang- sering rasa ragu melingkupiku, saat aku akan menyatakan perasaanku padanya.
Ragu, akan perasaannya.
Aku takut, kalau ia hanya mempermainkan ku seperti wanita-wanita (re:mantannya) lainnya.
Terkadang juga, aku merasa kasihan dan sedikit menyesal atas perilaku 'setengah-setengah' ku ini.
Back to the story~
"Kookie? Kau kah itu? " tebakku.
Perlahan tapi pasti, sosok itu mulai mendekatiku. Hingga aku dapat mengenali wajah rupawannya.
"Kau dari mana saja, kookie?" tanyaku, sambil membopong tubuhnya ke kamarnya.
Bau alkohol mulai menusuk indra penciumanku.
Apa kookie ku mabuk?
Bagaimana bisa ia berani melakukannya?
Oh~ hilangkan pikiran negatif mu itu, Jimin.
Mana mungkin kookiemu yang polos itu meminum alkohol? Ada-ada saja.
"Jim, jim, jim" racaunya.
"Kau baik? "Ucapku sembari menyelimutinya dengan selimut tebal, serta menaikkan suhu pemanas ruangan.
Tak lama, setelah ia tertidur, aku duduk di tepi ranjangnya.
"Maafkan aku, kookie. Maafkan aku yang selama ini membuatmu bingung. Maaf juga karena sudah lancang menyukaimu sejak kecil. Ku mohon maafkan aku, " ucapku pada sosok yang kini tengah mendengkur halus itu.
Kurapikan poni yang menutupi sebagian matanya. Ku usap pipi hingga ke rahang tegasnya, dan berakhir di sudut bibirnya.
Merasa aman, perlahan ku rendahkan kepalaku ke atas kepalanya, bergerak untuk mencium bibirnya.
Cup~
Kecupanku bertahan selama 5 detik.
Saat akan kulepaskan kecupanku, kurasakan lumatan pada bibir ku.
Merasa terkejut, akupun menarik badanku kebelakang.
Namun, terlambat.
Jungkook sudah membalik keadaan.
Dia menarik tanganku, dan mengubah posisi kami menjadi , aku di bawah, dan dia di atas. Mengurungku dalam kungkungannya.
"Kenapa waktu itu kau tak mau jadi pacarku? Padahal kau berkata kau mencintaiku? "
"Mengapa kau ingin memiliki ku tapi tak ingin kumiliki?"
"Kenapa kau meninggalkanku saat kita akan bercinta? "
"Kenapa sayang? "
"Kenapa? Jawablah aku,"
Tatapan tajam tapi menunjukkan kekecewaannya, membuatku merasa semakin bersalah.
"Maafkan aku, kookie. Aku- aku hanya ragu. Aku takut kau akan meninggalkanku setelah mendapatkan semua dariku. Maafkan aku, kookie, " ujar ku yang tanpa sadar meneteskan air mataku.
"Sstt... Tenanglah sayang. Aku tak akan mempermainkanmu, aku sungguh-sungguh mencintaimu, " ujarnya tulus. Kulihat matanya yang memancarkan ketulusan padaku.
Dengan mantap kuanggukkan kepalaku.
"Baiklah. Milikki aku sekarang. " dengan kalimat itu, dapat membuat senyum indah terpancar dari wajahnya.
Tak lama setelahnya, aku melihat senyum itu berubah menjadi seringai mengerikan.
"Jadi, sayangku. Kau mau menjalani hukuman mu yang selalu kuucapkan saat kau membuatku binggung?" tanyanya masih dengan seringai mengerikan nya itu.
"A-ano. Sebe-"
"No no no. Kau tak boleh menolaknya. " ujarnya disertai gelengan.
"Baiklah kookie. Aku siap." setelah mengatakannya, kulihat seringainya yang bertambah lebar.
"Siapkan dirimu untuk semua hukuman yang nikmat. Sayang"
Dia menciumku dengan brutal, mengingatkanku pada perkataannya yang lalu, 'Can i shut up your mouth with ma lips?'
Ciuman brutalnya membuatku tak bisa membalas. Lidahnya yang bermain di rongga mulut ku membuatku merasa kupu-kupu berterbangan dalam perut ini.
Ciuman kami bertahan hingga 10 menit. Cukup membuat oksigen terkuras pada paru-paru .
Kookie melepaskan ciumannya, dan bergerak menyentuh kejantananku.
"Masih ingat perkataanku yang akan memberimu 20 ronde yang akan membuatmu hanya bisa menyebutkan namaku di setiap kata yang keluar dari mulutmu ini.
Oh, jangan lupa hole mu yang akan membentuk sempurna kejantananku karena aku yang menusuknya keras dan dalam.
Masih ingat sayang ?
Mari kita lakukan sekarang."
End (?)
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%
Maafkan saya kalau endingnya kurang memuaskan. 😢😭
Udah nggak pada binggung, kan?
Maksih buat yang udah mau baca sampai chap ini.
Makasih buat yang vote, dan coment.
Btw, adakah di sini yang SMA di Sidoarjo?
My little brother sedang mencari sma di sini.
Mohon bantuannya, terimakasih😇☺😘
KAMU SEDANG MEMBACA
LKA 1 - Kookmin (Uke Chim)
De TodoRencananya akan ada 15 story di LKA ( Lembar Kerja Author ) ini. So, keep watching and vote, oke? Akan ada bagian yang di privat. KOOKMIN HARD SHIPPER!