Perbedaan caramu memperlakukanku dan memperlakukan mereka sudah mengindikasikan bahwa kamu memang sangat membenciku, aku tahu itu.
💞💞Hari ini adalah salah satu hari yang membahagiakan untuk Asya. Karena apa? Tentu saja hari ini sekolah hanya setengah hari. Dengan semangat Asya merapihkan barang-barang di bangkunya dan memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Dia hanya ingin langsung pulang meskipun jam masih menunjukkan pukul 10 pagi.
“Sya, kamu mau langsung pulang?” tanya Nazla menghampiri Asya yang sudah siap untuk melangkah meninggalkan kelas.
“Iya La, kenapa emang?”
“Masih pagi kali Sya, mending ikut aku nongkrong dulu,” jawab Nazla.
“Lo kan tahu gue nggak suka nongkrong-nongkrong gitu,” jawab Asya jujur.
“Sekali aja kali Sya, udah ikut aja lagian tempatnya asik kok. Ini bentar lagi aku sama Gavin mau langsung cabut,” bujuk Nazla.
“Lo sama Gavin? Nah gue jadi obat nyamuk dong, nggak mau ah mending gue bobok cantik di rumah.”
Asya masih mencoba untuk menolak. Apa lagi setelah tahu bahwa akan ada Gavin di sana, tentu saja dia tak mau menjadi obat nyamun buat Nazla dan Gavin yang lagi pacaran.
“Gue juga ikut kok Sya, kita rame-rame perginya. Udah ayo ikut aja, sekali-sekali ngumpul sama kita,” ucap Ulula yang ikut nimbrung.
“Hmm, emang siapa aja yang ikut?”
“Gue, Haris, Aldo, Gavin, Nazla, sama lo. Nanti lo kesananya boncengan bareng gue deh, pulangnya juga gue anterin,” jelas Ulula juga ikut membujuk.
“Mmmm, tapi bayarin yaa? Lagi bokek nih,” jawan Asya memelas.
“Dasar, bilang aja dari tadi kalau minta gratisan. Gitu pakai banyak alasan. Iya ntar aku bayarin,” ucap Nazla.
“Hehe, makasih. Lo emang sahabat-sahabat gue yang paling the best deh,” Asya langsung memeluk kedua sahabatnya itu.
“Gue ikut pelukan dong,” Uucap Gavin sambil merentangkan tangannya mendekat ke arah ketiga wanita yang tengah berpelukan itu.
“Ihh, pelukan aja sana sama tembok,” jawab Nazla asal.
“Kok kamu jahat banget yang, biasanya juga kamu yang minta aku pel...Aww,” ucap Gavin terpotong karena tiba-tiba Nazla menginjak kakinya.
Setelahnya mereka langsung berangkat menuju kafe yang tak jauh dari sekolah mereka. Asya berboncengan dengan Ulula, haris dengan Aldo, dan tentu saja Gavin dengan Nazla karena memang hanya mereka disini yang sepasang kekasih.
“Ini mau pesen apa aja? Ada yang mau makan?” tanya Nazla.
“Kayaknya minum sama camilan aja deh, masih kenyang yang,” jawab Gavin.
“Iya minum aja, gue pesen jus anggur ya,” ucap Ulula.
“Gue kayak biasa aja yang,” jawab Gavin yang langsung diberi anggukan oleh Nazla. Ya karena hanya Nazla yang paham dengan ‘biasa’ yang dimaksud oleh Gavin.
“Kalau gue moccachino aja La,” ucap Haris.
“Aku hot capuchino ya La, tapi pakai es,” jawab Asya asal.
“Itu namanya es capuchino njir,” jawab Gavin sambil sedikit menoyor kepala Asya.
“Gavin! Ingin ku berkata kasar!” jawab Asya.
“Udah-udah, berantem mulu deh kalian. Kalau kamu apa Do,” ucap Nazla menghentikan pertikaian antara Asya dan Gavin.
“Gue es teh aja La, tapi ga pakek teh sama gula. Trus kalau bisa dimasukin botol yng ukuran 500 mL ya, lagi hemat nih,” jawab Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa & Rahasia
SpiritüelSeperti teori Big Bang yang menceritakan tentang pembentukan alam semesta. Seperti teori hukum alam Hugo de Groot yang menyatakan bahwa sumber hukum alam adalah pikiran atau akal manusia. Aku ingin menjadi lebih dari sekedar diriku sendiri! Aku ing...