Rumah ArzaJam menunjukan pukul 9 pagi dan Arza belum beranjak dari tempat tidurnya. Padahal ia sudah bangun dari jam 7. Ia hanya berbaring sambil menatap ponselnya , menanggapi beberapa chat dari orang-orang terdekatnya.
Arthur : woyy nongkrong kuyy bete nih gue di rumah bosen
4rk4 : hayokk dah
Arno : dimanee bwankk? Gue sih ayokkk aja
Arthur : tempat biasalah
Arno : cafe stroberi? Ato alatte coffeshop???
Arthur : cafe stroberi lah , sekalian ngegame dah lama anjayy menghilangkan bosan
4rk4 : wokeh sip gue otw
Arno : meluncur gann siap🚀
Arthur : eh Arza mane nih ? Masi idup tu bocah kaga nongol nongol 😃
Arno : nah iya ni Arza kemana nih si anak valak
Arza Francisco : sori gue gabisa kumpul ,ada urusan.
Tanpa menunggu balasan dari teman temannya ia langsung mematikan handphone nya.
Tidak lama kemudian Hana menjemputnya.
"Sayang , mamah harus sampein sesuatu ke kamu ini sesuatu yang penting jadi lebih baik kita omongin secepatnya." Pinta Hana.
"Emang mau ngomongin apaan sih mah?." Tanya Arza malas.
"Lebih baik kita ngomong di ruang kerja mamah aja ya." Ucapnya seraya melangkahkan kaki menuju ruang kerjanya .
Arza hanya menuruti perintah mamahnya.
Ketika sampai mereka duduk berhadapan saling menatap dengn tatapan yang memiliki tujuan masing-masing.
"Za jadi gini ...."
"Okay sebelumnya maaf mamah baru bisa sampaikan ini ke kamu sekarang, mamah akan langsung to the point aja sama kamu , jadi ini tentang keluarga kita, siapa keluarga kamu sebenarnya." Ucap Hana menggantung.
" hah , maksudnya apa mah ? Jelasin aja semuanya , Arza siap dengerin." Sahut Arza
"Oke ,dulu , waktu kita masih tinggal di New York dan kamu masih kecil -mungkin sekitar 3 tahun-an-- sebenarnya kamu punya saudara kembar, namanya Ibra , Ibrahim Francisco tapi mama sama papa sengaja pisahin kalian karna dulu kamu sakit-sakitan dan kami berdua memutuskan untuk tinggal di lain negara ,papah merawat Ibra dan mamah sama kamu." Perlahan Hana menjelaskan kepada Arza.
"Jadiii ? Selama ini? Papa disana ngerawat saudara kembar aku mah? Trus sekarang dia dimana mah? Kenapa ga kumpul sama kita." Arza mulai terkoyah.
"Maafin mama nak , mamah harus bohongin kamu selama ini tapi mamah ngelakuin ini untuk kebaikan kamu." Ucap Hana membendung air matanya.
Arza hanya mengeram dan tak sanggup berkata.
"Tapi mamah juga punya kabar gembira karna lusa saudara kembar kamu akan datang kesini." Hana tersenyum menatap anaknya.
"are you serious mom?" Tanya Arza tak yakin akan perkataan ibunya.
Hana menggangguk kemudian menjelaskan kembali bahwa selama ini ayah nya bekerja di New York dan Ibra dirawat oleh adik dari papah nya itu.
"Yaudah mah sekarang Arza udah tau semuanya , mamah gak salah kok Arza berterima kasih karna mamah sudah ngasih yang terbaik untuk Arza."
"Iya sayangg." Ucap Hana kemudian memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rilarza
Teen FictionBaby Breath. Rila tersenyum miring. " Tau dari mana lo gue suka ini?" Tanya Rila terdengar lirih namun masih tetap terdengar seperti biasanya. " Jangankan itu gue juga tau tanggal lahir lo dan siapa tuhan lo." "Hah,dasar korban Dilan! Acting lo je...