Bab 15

6.9K 326 1
                                    

Detik dimana Helena sadar betapa manisnya sikap Devon dan betapa semakin posesifnya Devon padanya. Helena menyadari sifat baru Devon tumbuh dan hanya diperlihatkan pada Helena.

Ditengah keramain, dimana acara pentas musik tengah diadakan, Helena sama sekali tak menyangka Devon mendaftarkan dirinya. Helena mana tau suara Devon bagus atau tidak saat bernyanyi.

Pria itu menatap Helena seolah mengatakan 'liat baik-baik' dan Helena mendengus kesal dimana banyak kaum hawa yang menatap terpesona pada pacarnya yang gantengnya kurang diajar itu. Ditambah pria itu sedang memegang gitar dengan gaya nyentriknya

"oh jadi sok tebar pesona. Awas aja"batin Helena kelewat kesal

"pacar lo Hel gile bener gantengnya kaga ketulungan. Jagain baik-baik tuh. Liat cewek-cewek pada ngeces gitu"Rana terkikik geli melihat wajah Helena yang menahan kesal

Helena mendengus kesal"tau tuh"

Devon mengetuk-ngetuk micnya dengan jari telunjuknya, lalu tersenyum setelah memastikan mic itu berfungsi

"hay. Gue Devon, bakal nyanyiin lagu buat cewek spesial bernama Helena"Devon menujuk Helena tanpa perduli ekspresi Helena yang mau menenggelamkan dirinya saat itu juga. Pasalnya nih ya cewek-cewek menatap Helena dengan tatapan mengintimidasi

"my princess this song for you"Devon mengedipkan matanya kearah Helean, gadis itu jadi tidak tau nafasnya hilang karena ditatap sama cewek fansnya Devon atau karena perlakuan Devon yang membuat Helena lupa caranya nafas.

Ughh pria itu benar-benar harus dikasih pelajaran sesekali.

Petikan gitar mulai mengalun lembut, disana Devon seolah menghipnotis Helena dengan suara pria itu yang indah dan berkarisma, lagu James Arthur Say you won't let go mengalun begitu merdu. Entahlah Helena sesaat menyesal tak menyetujui keinginan pria itu untuk menyanyikannya lagu saat ia sakit.

Pria itu memang terlalu mendekati sempurna. Seolah sulit mencari celah kekurangannya.

Tuhan, Helena benar-benar baru sekarang merasakan perasaan dimana dunianya teralihkan karena kehadiran pria. Dan pria itu Devon yang entah pacar keberapanya. Sementara Helena adalah pacar pertama Devon.

Helena jadi merasa beruntung. Dan tak menyesal bersikap agresif pada pria itu.

Tepuk tangan riuh serta siulan kencang menyadarkan Helena bahwa Devon telah selesai bernyanyi. Dan sekarang pria itu tengah berdiri disamping Helena dengan senyuman yang membuat Helena sesak nafas.

"kenapa? Terpesona sama suara aku"ejek Devon

Helena mengerucutkan bibirnya kesal"oke suara kamu emang bagus. Tapi kenapa kamu pake daftar acara ginian. Mau tebar pesona? "dengus Helena

Devon malah mengacak poni gadis itu gemas" cemburu? "

Helena melotot kearah Devon"lagian ya aku gak perlu tebar pesona. Pesona aku emang gak bisa ditolak siapapun "Devon menarik tangan Helena menuju bangku dekat lapangan basket.

"mana hape kamu? "tanya Devon sambil menatap Helena

Helena mengeluarkan hapenya daru saku seragamnya"mau ngapain? "

Devon tak menjawab, pria itu malah sibuk mengotak atik hape Helena

"kamu nyimpen nomornya Sam si kampret! "bentak Devon" Ian, Gilang, Dicki, Adrian, Miko, hapus sekarang! "

"Simpen no papa kamu, Ken, dan aku. Ngerti? "

Helena mengernyit bingung"kamu aja yang apus"

Tanpa basa-basi Devon langsung membabat habis kontak cowok yang ada dihape Helena. Lalu tanpa kata menyerahkan hape gadis itu.

My Possesive Ice Prince (DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang