Yoona duduk mengerjakan sesuatu yang ia ketik di labtob. Lehernya terasa pegal karena harus menunduk dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sorot matanya teralih pada Sehun yang sedang terlelap dan meletakan kepalanya di atas meja.
Apakah kamu Sehun yang kumasud?
Jika benar, kamu benar-benar baik-baik saja dan hidup dengan layak.
Namun jika tidak, kurap kamu sebaik Sehun yang kukenal.Tangan Yoona bergerak cepat, karena jika cepat ia selesai maka cepat pula ia pulang hari ini.
Hari yang cerah telah menggelap. Matahari yang bersinar kini telah berganti dengan cahaya rembulan. Keduanya sama-sama indah.
Sehun membuka matanya, ia tak menyadaei bahwa tertidur selama dan supulas itu. Dialihkannya pada seseorang yang bertatapan dengan layar labtob.
"Yoona-si." Panggil Sehun membuat wanita itu segera mendekat padanya.
"Iya ada apa Manager-nim." Ucapnya.
"Pulanglah kerjakan dirumahmu saja." Ucap Sehun lalu memperbaiki dirinya dan keluar dari kantor.
Yoona melipat labtob tersebut dan memasukannya ke dalam tas miliknya.
"Besok kamu harus menyelesaikan semuanya."
"Baiklah." Jawab Yoona sambil tersenyum manis.
***
Dia tak berubah.
Masih sama seperti bayangannya.Sehun mengikuti seorang wanita yang berjalan dengan mobilnya yang melaju dengan lambat.
Memperhatikan sekretarisnya yang ia yakini adalah sosok gadis yang sangat ia kenal di masa lalu.
Sesuatu yang buruk terjadi pada keluargamu.
Pasti berat bagimu untuk bertahan.Dari dalam mobilnya Sehun terus melihat ke arah Yoona yang berjalan menuju bangunan yang ia tinggali, rumah atap.
Kamu hidup seperti itu?
Disana?Sehun tak mempercayai apa yang ia lihat, tapi nyatanya hal tersebut benar-benar terjadi.
Suara dering membuat Sehun beralih ponselnhya dan mengangkat panggilan orang di dalam sana.
"Ayo bertemu."
"Kamu mabuk?" Tanya Sehun nampak enggan.
"Aku hanya minum sedikit." Jawabnya sambil tertawa.
"Aku kesana." Sehun menancap gas pada mobil yang ia kendarai menuju seseorang yang meneleponnya dan selalu merepotkannya yang tak lain adalah Kim Taeyeon.
Lampu-lampu disko yang berpijar dan suara musik disko dimainkan cukup keras. Sehun membenci tempat-tempat ramai seperti ini.
Banyaknya gerombolan orang yang menari di lantai dansa, ia tak berminat.
Sehun memandangi Taeyon yang terlihat sudah cukuo mabuk.
"Ayo pulang!" Sehun menarik tangan Taeyeon namun wanita berkulit pucat itu tak ingin beranjak dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Go to You [COMPLETE]
FanfictionSemuanya berubah diantara kita, kecuali hati. Kalau penasaran baca aja ya😊