~Harapan~

643 73 9
                                    

Yoona segera memasuki ruangan Sehun.
Ia berdiam diri dan menjaga jarak aman dari sang atasan tersebut.

"Kita akan rapat sejam lagi, tolong persiapkan semuanya." Ucap Sehun sibuk dengan komputernya bahkan tak menatap Yoona.

"Baiklah." Ucap Yoona lalu segera keluar dari ruangan.

Ia mencari-cari data-data penting yang harus ia susun dengan baik dan rapi, lalu memeriksa kembali data yang akan di presentasikan atasannya tersebut.

Sejam berlalu cepat karena kebisukannya, semuanya telah beres dan selesai ia persiapkan. Ia menunggu Sehun yang bersiap menuju ruangan rapat.

Yoona meraih ponselnya dan mematikannya agar tak mengganggu rapat seperti beberapa waktu yang lalu.

"Sudah selesai?"

"Sudah." Jawab Yoona lalu segera mengekor di belakang Sehun untuk menuju ruang rapat.

Mata Yoona terbuka lebar, pria yang ia ingat 16 tahun yang lalu telah berubah sepenuhnya menjadi orang yang baru.

Dia keren.
Yoona mengakui bahwa sosok Sehun bertumbuh menjadi pria ganteng, keren dengan karier yang bagus pula.

Sehun melihat kearahnya dan tersenyum, membuat Yoona hanya bisa membalas senyuman tersebut dengan setengah hati.

Aku takut jatuh ke dalam perangkapnya.
Karena sulit bagiku untuk membebaskan diri saat aku jatuh beberapa kali, 16 tahun yang lalu.
Dia terlalu bodoh karena tak mengetahu aku telah termakan umpannya.
Aku terlepas begitu mudah lalu terjerat kembali.

Rapat telah berakhir Sehun dan dirinya keluar secara bersamaan, mereka bahkan berbagi satu lift yang sama namun tetap saja suasanya canggung.

"Presentasinya benar-benar bagus." Ucap Yoona tulus sambil mengacungkan jempolnya.

"Berkatmu juga." Jawab Sehun ringkas.

"Nde." Jawab Yoona mengakhiri obrolan singkat mereka.

Pintu lift terbuka, namun Sehun kembali menutup lift dan menekan lantai teratas.

"Anda mau kemana, Manager-nim?"

"Tidakkah kamu lihat." Jawab Sehun sembari menunjuk pada tulisan lantai yang terus berjalan.

"Baiklah." Jawab Yoona.

Atap. Yoona tak mengerti kenapa pria ini membawanya ke tempat tak berpenghuni seperti ini.

"Indahnya." Gumam Yoona saat melihat pemandangan yang di sajikan dari lantai tertinggi perusahaannya.

"Kamu lebih indah." Ucap Sehun ikut menikmati pemandangan yang sangat ia sukai sejak lama.

"Terimakasih." Jawab Yoona berusaha tak peduli.

Aku ingin mengabadikannya. Batin Yoona.
Ia meraih ponselnya lalu menyalakannya karena posisi off sebelumnya.

Ponselnya menyala dengan cepat. Yoona terkejut melihat puluhan panggilan tak terjawab dari perawat ayahnya bahkan beberapa pesan suara telah ditinggalkan. Ia segera mendengarkan pesan tersebut agar tak kehilangan informasi seputar ayahnya dari sang perawat.

I Will Go to You [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang