Delapan belas~

150 21 7
                                    

"CUT!"

Hongbin bernafas lega ketika take hari ini berjalan dengan sangat lancar. Hongbin berjalan ke  arah Hakyeon yang berdiri tidak jauh darinya.

Hongbin memegang kepalanya ketika tiba-tiba rasa sakit menyerang kepalanya.

"Gwenchana?" Tanya Hakyeon sembari memegang lengan Hongbin

"A~aah, Gwenchana Hyung." jawab Hongbin. "Tiba-tiba saja terasa sakit." ucap Hongbin.

"Kita harus pergi ke rumah sakit." Ucap Hakyeon dengan raut khawatir.

"Tidak perlu Hyung." Ucap Hongbin menolak. "Apa jadwalku hari ini sudah selesai?" tanya Hongbin

"Ya, sudah selesai. Aku akan mengantarmu pulang." Ucap Hakyeon.

"Antarkan aku ke flat Chrysan saja, Hyung." ucap Hongbin

"Baiklah."

***

Chrysan berjalan pelan menuju pintu flatnya. Beberapa saat yang lalu bel berbunyi dan Chrysan ragu untuk membukanya.

Chrysan menatap LCD yang menampilkan gambar orang dibalik pintu flatnya. Chrysan bernafas lega karena tamu itu adalah Hongbin.

Chrysan membuka pelan pintu flatnya. Hongbin yang semula menunduk mengangkat kepalanya ketika pintu terbuka setengah.

"Masuklah." ucap Chrysan yang bersembunyi dibalik pintu.

"Mengapa kau bersembunyi?" tanya Hongbin ketika melewati pintu.

"Aku masih sedikit takut." Chrysan menutup pintu disertai cengiran. "Apa pekerjaanmu sudah selesai?" tanya Chrysan sembari berjalan mendahului Hongbin. Gadis itu membuka kulkas dan mengambil dua botol susu pisang.

"Minumlah." Chrysan mengangsurkan susu pisang itu kepada Hongbin.

"Sepertinya kau sangat suka susu pisang." ucap Hongbin kemudian menancapkan sedotan dan meminumnya.

"Untuk mengingat seseorang." Chrysan tersenyum sendu

"Siapa?" tanya Hongbin

Chrysan hanya tersenyum. "Aku hanya ingin mengingatnya, aku tidak ingin melupakan dia yang menyelamatkanku. Meskipun banyak luka yang sulit sembuh karena kejadian itu." ucap Chrysan

"Sepertinya itu akan menjadi cerita yang sangat panjang." ucap Hongbin kemudian duduk disamping Chrysan.

"Kau mau mendengar ceritaku?" Chrysan tidak menatap Hongbin. Chrysan menunduk dan mulai resah.

"Aku akan mendengarkannya." ucap Hongbin sembari memegang tangan Chrysan yang gemetar.

***

Flashback

Gadis kecil itu duduk dipojokan ruangan dengan kepala menunduk dan disembunyikan diantara kedua lututnya.

Sinar lampu menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap gulita. Gadis kecil itu mendongak dan melihat seorang anak didorong masuk ke dalam ruangan yang sama dengannya.

Pintu kembali terkunci, namun ruangan berubah terang ketika ada anak itu di dalam ruangan ini.

Gadis kecil itu Chrysan. Chrysan terus menyembunyikan kepalanya dan mengigil ketakutan.

Anak itu mendekat ke arahnya. "Apa kau mau?" Anak itu menyentuh lengan Chrysan.

Chrysan mendongak dan melihat anak laki-laki cantik itu tersenyum ke arahnya. Anak laki-laki itu menyodorkan sebotol susu pisang yang dia ambil dari tas sekolahnya.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang