Bagian Lima

118 5 0
                                    

TERESA

"Jalan-jalan yuk lex," ajak gue, menarik lengan seragam Alex.

"Jalan kemana?" Tanya Alex.

"Kalo taman deket sd kita dulu gimana?" Usul gue.

"Boleh tuh boleh. Eh guys. Gue balik ya," ucap Alex pamit kepada Emilio, Revan, dan Cam.

Jarak taman yang bakal gue datengin sama Alex nggak begitu jauh dari sekolah. Waktu sekitar kelas 6 sd tepatnya menginjak umur 12 tahun. Gue sering banget main ke sini bareng Alex.

"Adem banget ya," ujar Alex ketika sudah sampai.

"Bangetttt," ucap gue, melihat-lihat keadaan sekitar.

"Duduk di sini yuk sa," ajak Alex, nyuruh gue buat duduk di rerumputan. Di sampingnya. "Lo inget nggak sih sa?"

"Inget apa?" Tanya gue yang nggak paham.

"Dulu, setiap salah satu di antara kita yang lagi ada masalah, pasti langsung ke sini."

"Ya pasti gue inget lah! Itu kenangan dulu yang nggak akan pernah gue lupa," ujar gue.

Tak sadar, gue terlarut dalam nostalgia.

•••

Lima tahun lalu...

Seorang bocah berusia sekitar 12 tahun sedang duduk di rerumputan taman dekat sd nya. Sekarang sudah pukul lima sore. Seharusnya dia sudah berada di rumah semenjak tiga jam yang lalu. Tapi, entah kenapa ia malah berdiam diri di situ.

"Teresa!" Seorang bocah seusianya memanggilnya.

Bocah yang bernama Teresa itu menoleh.

"Alex? Kamu ngapain di sini? Kok belum pulang?" Tanya Teresa kecil.

"Tadi mama sama papa kamu nyariin kamu tau. Dia khawatir sama kamu. Katanya, kamu belum pulang-pulang dari siang," jelas Alex kecil.

"Kamu, kok, bisa tau aku di sini?"

"Tau dong. Aku kan, sahabat kamu," ujar Alex tersenyum manis. "Kamu lagi ada masalah apa?"

"Aku nggak mau balik ke rumah lagi! Aku benci papa sama mama! Mereka itu udah nggak sayang sama aku lagi. Mereka lebih sayang sama anak angkat itu," ujar Teresa kecil sedih.

"Eh. Kamu nggak boleh gitu. Sekarang pulang yuk. Mama sama papa kamu udah nyariin. Mereka khawatir tau."

"Aku tetep nggak mau!" Ketus Teresa kecil.

"Kamu emangnya nggak kasian sama mama papa kamu? Kasian tau mereka. Mama kamu udah sampe nangis-nangis tau. Ayo pulang." Bujuk Alex kecil, memeluk tubuh Teresa kecil.

Teresa kecil membalas pelukan daris sahabatnya itu.

"Iya deh aku pulang."

"Mau aku anter nggak?" Tanya Alex kecil.

Teresa kecil mengangguk dan tersenyum manis kepada Alex kecil.

•••

TERESA

Tawa mereka seketika pecah.

"Demi apa lo masih inget? BWAHAHAHA! Gue aja udah lupa jir," ujar gue.

"Hahaha! Lucu banget sih lo ngambek gara-gara iri sama saudara angkat lo,"
ucap Alex.

"Tau ya. Biasalah masih kecil mana ngerti apa-apa gue."

"Kabar saudara angkat lo sekarang gimana sa?" Tanya Alex.

"Dia sekarang tinggal sama tante gue di Amerika. Kebetulan tante gue itu belum punya anak. Makanya, mama sama papa minta tante gue buat jagain dia," jawab gue.

"Gue jadi kangen masa kecil deh. Mana ada dulu yang namanya cinta-cintaan lah. Sakit hati lah. Andaikan, waktu bisa di reply. Gue mau ulang dari awal. Dari awal kita kenal," ujar Alex.

"Lo pernah cinta-cintaan lex? Sama siapa?" Tanya gue terkejut.

"Alex Matthew cinta-cintaan? Sorry ya, nggak level," ledek Alex.

"Nyindir gue ya lo?"

Alex hanya tertawa.

"Malah ketawa. Cabut yuk. Udah mau maghrib. Nanti ortu aku khawatir lagi," ucap gue meniru gaya bicara sewaktu kecil.

"Hahaha. Imut sih suara lo." Gue hanya memain-mainkan alis.

Saat sedang jalan menuju mobil, gue nggak liat ada batu cukup besar karena gue asik bercanda sama Alex.

Pas gue mau jatoh, Alex tiba-tiba langsung nangkep badan gue. Drama pun di mulai. Hahaha. Mata gue sama Alex saling tatap-tatapan. Entah kenapa, jantung gue nggak karuan kayak setiap gue lagi deket Revan. Gue ngerasa deg degan gitu. Terus, tatapannya Alex juga beda. Tatapannya itu bikin gue melting. Tapi, langsung gue buang jauh-jauh pemikiran itu. Mengingat, Alex hanya sebatas sahabat tersayang gue.

"Lex?" Ujar gue membuyarkan lamunan Alex.

"Eh. Hm. Sorry sa. Lo nggak apa-apa kan?" Tanya Alex, menurunkan tubuh gue.

"Iya lex. Gue nggak apa-apa kok." Duh, masih canggung gara-gara tadi nih.

"Yaudah, buruan balik yuk. Udah keburu maghrib," ucap Alex, membukakan pintu untuk gue.

Tanpa basa-basi gue segera masuk.

Tidak lama mobil pun mulai berjalan pulang.

•••

HAI! I LOVE YOU!😘😘❤❤ DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT🙏🏻🙏🏻🙏🏻 FOLLOW IG GUE DONG👇🏻
@TALITACAHAYAAA

Uncertain Feeling'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang