Senja mengusap wajahnya pelan sebelum mengetikan balasan untuk Fajar.
senjaputri: kenapa bisa?
fajar alfauzi: Gatau
fajar alfauzi: Pdhl dia yg ngilang
fajar alfauzi: aku yg disalahin
senjaputri: ketemu aja, siapa tau kalo ketemu masalahnya lbh cepet beres dibanding chat
fajar alfauzi: Udhlah gausah dibahas
senjaputri: loh kok gt?
senjaputri: makanya km gausah chat lg sama aku
senjaputri: pacar km aja cukup
senjaputri: gausah mendua
fajar alfauzi: Gak lah, gak akan ngeduain
senjaputri: apalagi mentiga
senjaputri: menempat
senjaputri: menlima
fajar alfauzi: Mau mensepuluh aja aku biar kece
fajar alfauzi: Kamu sama aku kan cuman temen yg saling mendukung bukan?
senjaputri: aihh kok ganti topik y
fajar alfauzi: Lah tapi emg bener kan?
fajar alfauzi: Atau jamu mau jadi musuh aku aja?
senjaputri: jamu kuat? ya tanyain aja ke jamu-_-
fajar alfauzi: Kamu maksudnya
fajar alfauzi: free call yu?
senjaputri: pacar km tuh lg marah, free call aja dia
fajar alfauzi: Bawa2 pacar aku trs ih
fajar alfauzi: Cemburu ya?
Dasar gak peka! Mana ada Senja cemburu sama dia. Padahal kan Senja cuman mengingatkan. Senja jadi keki sendiri membalasnya.
Beberapa saat kemudian sebuah panggilan masuk ke ponsel Senja. Dari Fajar tentunya. Namun Senja tak menjawabnya.
fajar alfauzi: Angkat dong
fajar alfauzi: Kangen suara kamu, lucu
senjaputri: makasih, aku emg lucu
Fajar kembali menelpon Senja. Akhirnya Senja menggeser ikon hijau untuk menjawab telpon tersebut.
"Halo!" Terdengar suara Fajar dari seberang sana.
"Apa sih kamu maunya? Gak ngerti apa orang tuh capek baru pulang dari Bogor, gangguin terus ih!" Omel Senja langsung.
Fajar terkekeh kecil, "kamu makin lucu kalau ngomel-ngomel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Sunrise!
Novela JuvenilSenja Putri Ayudia. Sangat menyukai senja tentunya, siluet jingga keemasan di penghujung hari. Kehidupannya yang datar berubah ketika dia mulai mengagumi Fajar, yang sudah terikat Mentari. Ditambah dengan kehadiran Bumi dan Langit menghiasi. Semesta...