7. Sebuah Pengakuan

15 4 1
                                    

3 Maret 2017

21.58

Malam ini Senja dan Fajar bercakap lewat telepon, seperti biasanya. Senja menceritakan bagaimana kacaunya latihannya tadi siang, sampai Senja dan teman-temannya harus berdiri tegak di depan tiang bendera di bawah teriknya matahari. Hingga ada satu temannya yang pingsan, akhirnya mereka membebaskan diri dari hukuman, inisiatif bubar sendiri, hehe.

Lalu, Fajar menceritakan empat adiknya yang hari ini rewel semua. Bikin Bundanya pusing dan jadi marah-marah ke Fajar.

Terus Fajar tiba-tiba bilang, "Senja, aku suka sama kamu,"

"Hah, apa?" Sebenarnya Senja mendengarnya dengan jelas, hanya ingin memastikan.

"Aku suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?"

Senja tersenyum, namun menjawab dengan datar, "Bohong, pasti prank lagi!"

"Engga, Senja, aku serius. Masa prank terus, sih?"

Senja, jangan mau dibodohi.

"Gak, ah. Nanti kalau jawab prank-nya berhasil,"

"Bener, Senja, serius ini aku nanya nya,"

"Gak. Gak percaya!"

"Eh, yakin gak akan jawab? Aku gak bakal nanya kayak gini lagi, loh,"

"Serius ini, sekali doang aku nanya,"

"Nyesel, loh, nanti kalo gak jawab,"

Senja menghela napas panjang.

Senja juga suka Fajar.

Tapi,

Gak lucu, kan

Kalo jadian?

Senja bakal beneran jadi perusak hubungan orang.

Dengan teramat cerdasnya, Senja menjawab, "Ya udah, iya mau."

Cerdas sekali, Senja.

"Tapi boong, HAHAHAHAHAHA YES BERHASIL PRANK-NYA"

Kan, bangsat kan.

Pinter banget, sih, Senja.

"Nyebelin, ah, anjing!"

"HAHAHAHAHAHAHA, EH, EH, KOK NGOMONG KASAR..."

Senja memutuskan sambungan teleponnya.

Matanya mulai terasa panas.

Napasnya tidak teratur.

Ponselnya bergetar, Fajar menelponnya kembali. Tentu tidak akan dijawab.

Lalu ada banyak pesan dari Fajar.

fajar alfauzi: Senja kok marah sihhhh

fajar alfauzi: Aku kan bercandaaaa

fajar alfauzi: Senjaaaa

fajar alfauzi: Maafff ihhhh bercanda doanggg

fajar alfauzi: Senjaaaa

Kemudian muncul ratusan stiker maaf.

Senja hanya membacanya.

fajar alfauzi: IH DI READ DOANGG

fajar alfauzi: WAHH MARAH BESAR INIMAH

fajar alfauzi: MAAFIN AKU SENJAAAAA

fajar alfauzi: Jujur nih ya

fajar alfauzi: Aku sayang sama kamu beneran

fajar alfauzi: Aku nyaman banget sama kamu

fajar alfauzi: Apalagi kamu suka spam chat aku

fajar alfauzi: Aku suka

fajar alfauzi: Kamu lucu

fajar alfauzi: Kamu tembem

fajar alfauzi: Jangan marah lagi ya tembem

fajar alfauzi: Plissss maafin aku

Senja pinternya kebangetan.

senjaputri: iya iya

senjaputri: aku emg lucu

Luluh, untuk kesekian kalinya.

Masalahnya, kalau Senja marah, berarti Senja emang ngarep banget, dong, jadian sama Fajar, ya kan? Makanya Senja maafin Fajar lagi, karena gak mau kelihatan ngarep parah.

Akhirnya mereka chat lagi seperti biasa, hingga tengah malam Fajar tiba-tiba heboh banget di random grup yang dia bikin, menyuruh Senja untuk muncul di grup juga. Sekitar dua hari yang lalu Senja bergabung di grup itu.

fajar alfauzi: Halao halo

fajar alfauzi: Ada yg gadang?

Meira dara: aku aku

fajar alfauzi: Follow ig fajarfauzi_

Syahla: Yg aku jgg syhlalala

Meira dara: meiradr

senjaputri: senjayudiaa

Wawan: Malah rame promot ig

Ikhsan: Iya ah bosen

Terus pembahasannya jadi random banget dan tiba-tiba..

fajar alfauzi: AKU SAYANG SENJA AYUDIA

fajar alfauzi: AKU SAYANG SENJA AYUDIA

fajar alfauzi: AKU SAYANG SENJA AYUDIA

fajar alfauzi: AKU SAYANG SENJA AYUDIA

Banyakkk banget, nyampah di grup. Terus Fajar bilang di personal chat.

fajar alfauzi: Lihat grup

fajar alfauzi: Aku beneran sayang kamu kan?

Bagus, Fajar. Tentu saja, Senja semakin jatuh.

*

Seminggu setelah malam pengakuan itu, Senja ada lomba dan gak punya kuota. Cuma bisa buka Whatsapp aja soalnya dapet gratisan sebulan. Tapi Fajar gak punya Whatsapp. Untungnya, di tempat lomba ada Wi-Fi gak tahu punya siapa, bisa dipakai. Jadi, dengan kesempatan yang ada Senja mengabari Fajar dan menyuruh Fajar bikin Whatsapp. Fajar nurut. Dan akhirnya mereka bisa chat dan telponan lagi.

Suatu hari, lagi-lagi Senja dijahili Fajar. Fajar bilang kalau dia udah jadian sama salah satu adik kelasnya. Sampai Senja beneran nangis, soalnya Senja juga lagi capek-capeknya sama sekolah.

Terus tiba-tiba, setelah kejadian itu, Fajar jadi jauh.

Boro-boro teleponan, satu pesan pun, gak ada.

Terakhir chat lima hari yang lalu, sore-sore, belum dibaca sampai sekarang.

Tapi Senja gak mau ngechat duluan. Udah sering soalnya.

Jadi, setelah mengaku sayang, setelah mengaku suka, setelah membuat Senja sejatuh ini,

Fajar pergi?

Tanpa sepatah kata.

Fajar menghilang, tepat ketika Senja sedang menyaksikan jingganya langit senja di balkon kamarnya.





Dipersingkat karna sudah malas mengingat sunrise~~~~~~

Oh, Sunrise!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang