Layang-layang beterbangan dilangit
Mencapai ujung dasar sang pelangi
Namun kian lama kian dimakan waktu
Hingga warnanya mulai memudarLayang-layang
Dulu aku mengenalimu sebagai layangan penuh warna
Namun setelah dirimu berganti
Warna itu hilang tak bersisaLayang-layang
Dengan apa aku dapat mengenalimu?
Kau terus menghindar
Bagai aku adalah musuhmuTeman, kau mirip dengan layanganku
Hinggap dihatiku dan mewarnainya
Mengukir kenangan sedemikian indahnya
Hingga terbentuk sebuah pelangiNamun kau juga adalah petir dan topan
Menghancurkan segala rasa yang sempat timbul
Menghanyutkan sebuah tali pertemanan
Kemudian menghilang bak ditelan bumiDulu sekali
Aku pernah berharap
Saat dirimu masih disisiku
Menemani dan menghibur dalam suka dukaIzinkan aku untuk berharap sekali lagi
Bahwa aku adalah langitmu
Bahwa aku adalah anginmu
Bahwa aku adalah benang yang menemanimu setia
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Senja
PoetryFresh Poetry Dimimpi senja Aku terbaring Mengukir pena Dalam keindahan Sejuta keelokan