Tidak, kawan
Itu bukan alasan
Dalam penjelmaan kiasan
Yang sekedar pengucapanMenanti sosok keikhlasan
Mengharap dari penantian
Mencaci dalam kemonotonan
Menciprat asa dari kemunafikan
Akankah menjadikannya sebuah lelucon?Tentu saja kau benar
Tentang aku, kau, dan dia
Tentu saja aku menyadarinya
Tentang sebuah guyonan yang tak mengundang tawaKini alasanku kau pertanyakan
Ketika aku mulai menghancurkanmu
Kini sebabku kau pertanyakan
Ketika aku menjawab kau malah menangisAku bukan boneka
Yang diharuskan
Terus-menerus menahan egoku
Berlaga bagai malaikat
Namun hatiku sebaliknyaMaaf,
Hanya kata itu yang senantiasa terucap
Akan kesalahan yang tiada acuhkanMaaf,
Aku hanya tak ingin lagi
Menyakiti diriku, dirimu, dan dirinya
Melihat semua kesalahanku padamu
Yang selalu kau abaikanWhy I can do it?
I'll Not lie
I'm only ... TIRED.****
Warning!
Puisi ini tidak ditujukan kepada siapapun. Jangan ada yang kesindir/kesinggung soalnya puisi ini tiba-tiba muncul diotak author, ya daripada keburu ilang. Ya author tulislah.Terimakasih sudah membaca mimpi senja sampai ke halaman ini. Insya allah, author gak akan berhenti nulis puisi di Mimpi Senja.
So? Tunggu puisi selanjutnya dari Mimpi senja!
Jangan lupa tinggalkan jejaknya biar 'Mimpi Senja' gak jadi buku puisi yang angker alias banyak hantunya. Ok?
👉🌟 👈. 👉💬👈
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Senja
PoetryFresh Poetry Dimimpi senja Aku terbaring Mengukir pena Dalam keindahan Sejuta keelokan