" Jadi kita mulai darimana? "
Kami bertiga berdiri di depan gerbang sebuah rumah yang sudah hampir mirip rawa menurutku.
" Kaa-chan aku baru ingat aku masih ada PR yang belum selesai " ucap Boruto.
Aku tau dia sedang mencari alasan.
Dan saat dia akan berbalik, Hinata meraih tangannya. Ingin tertawa rasanya melihat mereka.
Kami mulai masuk dan membuat jalan diantara ilalang yang semakin tinggi dari hari ke hari. Hinata memulai dengan membersihkan ruang depan dibantu Boruto. Sedang aku mulai memotong ilalang juga tumbuhan liar lainnya di halaman.
Dua hari. Butuh waktu dua hari untuk benar-benar membuat rumah itu bersih. Itupun karna dibantu beberapa orangku.
Karna kalau hanya bertiga, mungkin minggu depan baru selesai.
" Hah.. akhirnya.. "
Kami bertiga merebahkan tubuh di lantai. Mencoba mengambil udara sebanyak mungkin setelah apa yang kami kerjakan.
" Arigatou Sasuke-kun "
" Hn "
Untuk sesaat kami saling pandang hingga tiba-tiba Boruto menghancurkan suasana roman ini.
" Kaa-chan aku lapar "
" Matte ne "
Dan Hinata pun pergi meninggalkanku. Aku bangkit dari tempatku meneguk minuman dingin yang dia sediakan.
" Siapa kau sebenarnya.. Ojii-san? "
" Jii-san? " batinku.
" Apa maksudmu? " tanyaku.
" Kau dan Kaa-chan saling memanggil dengan nama depan seolah kalian sangat akrab "
" Ya karna kami memang teman dekat " dustaku.
" Jujur saja aku masih curiga padamu.. ojii-san "
Agak kesal ya mendengar dia memanggilku Jii-san. Tapi ku coba diam dan mendengarkannya.
" Kau tiba-tiba datang dan memberikan semua ini pada kami "
" Karna ini memang miliknya "
" Lalu kemana saja kau selama ini.. Jii-san? Kenapa baru datang sekarang "
Anak ini, cara berpikirnya sudah benar-benar seperti orang dewasa. Sekarang siapa yang pantas dipanggil Jii-san?
" Boruto makanannya sudah siap "
" Ha-i "
Dia bangkit dari tempatnya. Masih memunggungiku.
" Kau berhutang banyak jawaban padaku "
Aku kembali diam, tersenyum tipis melihat sikapnya. Hinata.. kau memiliki anak yang baik.
" Sasuke-kun kemarilah "
Di meja makan, tersedia dua piring omurice.
" Aku membuatkan untukmu juga " lanjutnya.
" Arigatou "
Aku duduk disamping Boruto. Bersiap menyantap makanan di meja.
" Ittadakimashu "
Satu suapan. Hanya dengan satu suapan mampu membuatku membatu di posisiku.
" Kalian mau minum apa? "
" Teh " seruku bersamaan dengan Boruto.
Kami saling pandang sesaat lalu dia membuang muka padaku.
" Gulanya 2 sendok " seru kami lagi.
Kami saling pandang lagi sesaat.
" Asin " ucapku.
" Jangan pernah berani menghina masakan Kaa-chan "
" Kau merasakannya juga kan? "
" Dia tidak pandai memasak sejak dulu "
" Lalu kenapa kau meminta dibuatkan makanan tadi "
Dia diam sesaat.
" Aku tidak suka kau dekat-dekat Kaa-chan "
Kini aku yang bungkam. Dia begitu jujur.
" Ha-i "
Hinata meletakkan dua gelas teh di meja.
" Apa yang kalian biacarakan? "
" Nandemonai " ucap kami saling berpaling.
" He? "
~Skip~
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - Denganmu Tanpamu
FanfictionAku Sasuke Uchiha akan memulai kisah ku dengannya. Tentang perjalanan sebuah rumah tangga yang penuh dengan liku dan badai.