Kangen

1.2K 115 9
                                    

Sasuke POV

Pagi ini ada meeting dengan salah satu klien disebuah restoran. Cuaca semakin dingin meski salju belum sepenuhnya turun.

" Morning " sapaku pada klien dari UK.

" Morning mr. Sasuke "

Dan meeting pun dimulai.Setelah hampir 1 jam lebih, meeting selesai.

Wuusss

Angin semakin dingin berhembus. Aku langsung masuk mobil dan melaju dijalan.

Terjadi kemacetan di ujung jalan, entah ada apa. Ku putar arah dan mencari jalan lain. Setelah belok kanan dan kiri akhirnya aku terjebak disebuah blok perumahan.

Ku coba melihat papan nama jalan namun mulai buram tertutup salju. Lalu ku buka aplikasi gps di ponselku.

" Ini.. "

Aku terkejut saat kulihat posisiku saat ini. Ini adalah jalan menuju rumah yang ku beli bersama Hinata dulu.

Ku buka dompetku dan mencari alamat rumah kami. Tapi lagi-lagi aku bingung karna setelah sekian lama jalan disini banyak berubah.

Dan setelah berputar-putar, tak juga ku temukan rumah itu.

Cklek

" Konichiwa " ucapku.

Seorang anak kecil surai blonde melihatku dengan tatapan datar.

" Apa kau tau alamat ini "

Ku berikan kertas itu padanya berharap dia tau.

" Lurus lalu belok kanan "

" Arigatou "

Ku ambil beberapa lembar uang di saku ku.

" Iie " tolaknya.

" Tapi- "

Dia menunduk sesaat lalu pergi meninggalkanku.

" Anak yang baik " batinku.

Aku kembali masuk mobil dan coba menyusuri jalan yang diberitahukannya tadi. Dan akhirnya aku menemukannya.

" Apa benar yang ini? " gumamku.

Sebuah rumah minimalis dengan halaman yang ditumbuhi ilalang tinggi serta dinding yang mulai berlumut.

Ku lihat lagi nomor rumahnya.

" Benar ini rumahnya tapi kenapa jadi begini.. " batinku.

Tin..tin...

" Hey tuan jangan parkir mobil disini "

" Ah gomennasai "

Aku kembali masuk mobil dan melaju kembali ke kantor. Setibanya di kantor aku terus memikirkan rumah itu. Betapa tidak terawatnya rumah itu.

Ku putuskan tuk kerumah itu lagi esok hari tuk melihatnya lebih dekat lagi.

Pagi ini jam 10 ku tinggalkan semua pekerjaanku dan bergegas pergi menuju rumah kami. Kali ini ku parkir mobilku disebuah tanah lapang tak jauh dari rumah itu.

Perlahan ku buka pagarnya dan mulai masuk kedalam. Gelap, berdebu juga kotor. Ku sisir tiap ruangan disini, ada beberapa atap yang mulai rusak dan bocor.

Hingga akhirnya sampai di pekarangan kecil dibelakang rumah. Onyx ku membulat melihat pekarangan kecil itu.

Ada 3 buah pot bunga lavender yang masih berdiri tegap bahkan tumbuh subur disana.

Itu adalah bunga kesukaan Hinata yang selalu dirawat sejak pertama kami pindah kerumah ini. Sedih melihatnya karna tiba-tiba aku teringat padanya.

Bruk

SasuHina - Denganmu TanpamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang