5 bulan sudah kita mempertahankan hubungan ini bersama, dan kita menjalani masalah bersama-sama padahal hubungan ini sudah mulai goyah karena perdebatan demi perdebatan selalu terjadi dan tiada kata tidak bertengkar, karena sayang lah kita tetap bertahan tetapi semakin lama semakin jadi aku tau walau kamu bilang kamu tetap menyayangiku seperti biasanya tetapi aku yakin kamu sudah mulai bosan mempertahankan hubungan ini, kita mempunyai sifat sama-sama egois tetapi aku yang terlalu kekanak-kanakan sudah berulang kali aku melakukan kesalahan yang membuat kamu menjadi bosan, setiap kita bertengkar selalu hadir kata putus di bibir ini. Apa kita akan seperti ini? Menjalani hubungan yang tiada hentinya bertengkar?
Desember 2016 (Part 1)
Hari ini hari jum'at yup aku ada janjian sama Jaa untuk meminta dia mengantar ku Transfer uang karena pakai ATM dia jadi aku selalu meminta dia menTransfer uang ku dan karena dia masih ada jam kuliah jadi aku menunggu dia pulang kuliah, dan sehabis isya dia sudah di depan rumahku entah mengapa perasaan ku tidak enak tetapi aku tetap pergi sama Jaa,
'Kamu naek motor siapa'
'Motor temen'
'Ohh begitu'
'Mau kemana emang'
'Transfer'
'Terus'
'Ke pondok kacang'
'Ngapain coba'
'Ish beli soflents'
'Yaudah ayo'Dan kita pun pergi, udaranya dingin sekali untung aku pakai switer. Selama di jalan kita seperti biasanya dia bercerita dia di kuliah kegiatan apa aja dan aku di sekolah ada kegiatan apa aja, dia selalu bawel dan kita bercanda-canda hmm.
Sudah sampai di Carrefour Bintaro, dan Jaa menuju ATM untuk menTransfer uang ku,
'Simpen di ATM aku aja kan'
'Idih gua jitak lu'
'Lagian ngirim ke orang mulu'
'Orang buat jualan'Sudah tidak aneh kalau aku bertengkar karena keusilannya si Jaa, selalu saja meledekiku ah kamu ini Jaa suka sekali meledeki ku, dan yaa sudah selesai aku meminta Jaa mengantar ku ke Pondok Kacang dan memang sih agak jauh dan lama di jalan tetapi dia tetap mau mengantar ku,
Sampai di toko kosmetik aku langsung memilih Soflents, dan sehabis itu aku langsung pulang karena Jaa lapar jadi kita membeli sosis bakar di pinggir jalan, dan aku memilih-milih sosis sedangkan Jaa duduk saja di motor sambil memainkan Handphone ku, entah mengapa aku melihat wajah Jaa aneh dan dia menatapku dengan tatapan mata dia yang tajam dan perasaan ku tidak enak lalu dia menarik ku terus dia menanyakan maksud dari Chat bbm ku dan teman ku itu apa
Falda: Bang zol minta pin bolang dong
Zola: D*****
Ah kenapa itu tidak ku hapus? Sebenarnya itu urusan teman ku, aku meminta pin bbm Bolang untuk teman ku kareja dia ada urusan dengan Bolang karena teman ku tidak memakai Bbm jadi dia mempesan ku di Facebook tetapi Jaa salah paham dan tidak mau mendengarkan penjelasanku karena tidak enak bertengkar di pinggir jalan jadi kita tidak membicarakan ini, dan setelah selesai membeli sosis aku dan Jaa pulang, Jaa membawa motornya kencang sekali aku tau Jaa pasti sangat marah. Jadi Bolang itu adalah Irfan mantan ku yang sangat Jaa benci, mengapa aku melakukan kesalahan ini?
Selama di jalan kita tidak berbicara tetapi hanya aku yang bicara kepada Jaa menjelaskan semuanya tetapi Jaa tetap tidak menjawab dia hanya diam selama perjalanan dan sesampainya Jaa dirumah ku dia tidak mampir tetapi dia langsung pulang
'Tumben Jaa ga mampir' aku hanya menghiraukan omongan papa itu aku langsung lari ke kamar dan mengunci pintu kamar dan tidak lain aku menangis, aku terus Chat Jaa di Bbm,Line,Whatsapp tetapi tetap saja di hiraukan oleh Jaa tidak pernah di balas atau di baca, apa boleh buat? Aku hanya menangis saat itu, aku tau Jaa saat ini sedang emosi,
Dan kebesokannya aku terus Spam Chat Jaa tetapi tetap tidak di balas sampai aku Telpone saja tidak di angkat, dan siang hari Indri kerumah ku dia memang ingin main kerumah ku sehabis Paskibra, dan aku bercerita apa yang sedang terjadi aku dan Jaa, Indri hanya bisa mendengarkan cerita ku itu memang dia lah sahabat ku yang sangat baik dan selalu mendengarkan cerita ku dan masalahku ini dengan Jaa, lalu aku baru ingat bahwa besok hari minggu Jaa gambar di acara Etsc Ukakwall#1 dan niatnya aku ikut Jaa menemani dia tetapi aku malah bertengkar, lalu aku mengajak Indri membeli pewarna rambut warna hitam karena Jaa tidak suka dengan warna rambut ku ini, aku mewarnainya bewarna coklat tetapi gagal dan Indri mewarnai rambutku dengan warna hitam,
Setelah Indri mewarnai rambut ku aku terus saja telpon Jaa tetapi tidak di angkat, sudah hampir puluhan kali aku menelpon dia tetap saja tidak di angkat dan bahkan chat pun sudah sumpai kurang lebih 500 chat tetap saja tidak di balas atau di baca ya hanya dia hiraukan saja, hari sudah semakin sore dan Indri ingin pulang setelah pamitan pulang sama mamaku dia aku antar ke depan rumah, aku dan indri sedang di depan rumah lalu dari jauh aku melihat Echa naik motor ber2 dan ternyata itu Jaa, aku langsung masuk ke dalam rumah dan Indri bilang bahwa Jaa melihatiku, aku tidak percaya dia melihat ku. Indri pun pulang memang aku merasa kesepian tidak ada teman biasanya aku chatan sm Jaa tetapi ini tidak,
Dan sehabis magrib aku meminta abang ku menemani ku dan dia langsung kerumah ku dia memang sangat baik, dia sebenarnya mau pergi ke Warpat tetapi dia menemaniku dulu soalnya dia tidak ingin melihat ku sedih-sedih seperti ini, dan tiba-tiba Jaa membalas Bbm ku dengan kata-kata yang menyakitkan itu dan dia ingin aku menjelaskannya langsung lalu dia kesamping rumah ku,
'Mau ngomong apaan, cepetan'
'Lah'
'Yaudah gue pulang'
'Oke, kamu dengerin aku dulu' lalu aku menjelaskan semuanya ke dia tetapi dia tetap tidak percaya
'Gue mau buktinya'
'Tanya aja dia,aku ga invite dia'Dan kita terus bertengkar dan dia memilih pulang dan pergi kerumah Echa, lalu dia terus Bbm ku dengan kata-kata dia ingin Break dan menjalani hubungan seperti temannya, jadi temannya menjalani hubungan hanya sebatas teman tetapi seperti pacaran, apa apaan? Aku tidak suka dan aku tidak bisa menjalani hubungan ini, selama perdebatan dia luluh dan dia ingin tetap bersama ku dan tetapi tetap break karena dia masih emosi,
Kebesokannya ada chat dari dia dan dia bilang masih sayang sama aku tetapi dia masih di kondisi kesal karena kesalahanku itu, dan Jaa mengajak ku menemaninya gambar. Yup dengan susah payah aku meminta izin dari mama papa akhirnya boleh juga aku senang, Jaa menjemputku dan kita pergi kerumah Jaa dulu entahlah kenapa dia mengajak ku kesini dulu, lalu sesampainya dirumah Jaa kita mengobrol-ngobrol biasa dan bercanda-canda seperti biasanya, dan hari semakin siang dan Jaa mengajak ku makan dulu di Mc.Donald Bintaro sek.9 aku menemani nya makan, kita memang seperti orang pacaran biasanya tetapi kita dalam hubungan break dan setelah lama menemani dia makan Jaa mengajak ku pergi ke Sawah Baru tempat dia gambar katanya di dekat rumah Hestwo, dekat dengan kuliahan nya Jaa.
Sampai di sana sudah ada anak-anak Etsc tetapi hanya beberapa dan ada kaka kelas ku yaitu ka Icha sedang menemani Echa gambar, dan yaa memang bete menemani dia gambar tetapi tidak apa lah, aku mengobrol dengan ka Icha tetapi hanya beberapa kalimat saja, memang sudah menuju sore dan aku meminjam Handphone nya Jaa dan melihat chat bbm nya Jaa dan aku membaca chat dia dan teman SMPnya dan aku benci kalimat yang dia tanyakan ke Wishnu teman SMPnya itu 'Ada mita ga?' Betapa sakitnya hati ini melihatnya, jadi Mita mantannya Jaa aku pernah bertengkar dengan dia dan aku masih mengingat jelas kata-kata yang dia katakan ke aku, aku membenci Mita memang. Aku hanya bisa diam dan menahan kesalku, lalu Jaa menghampiri ku
'Kamu mau minum lagi'
'Ga' juteknya aku
'Ini maksudnya apa' langsung aku menanyakan hal itu
'Hah, ga ada maksud apa-apa'Dan kita diam-diaman dan Jaa mengajak ku pulang dan aku mau untuk pulang karena kesal sekali aku melihatnya, Jaa mengajak ku pulang kerumahnya dulu untuk menyelesaikan masalah ini, di jalan Jaa terus memegang tangan ku dan meminta maaf tetapi aku hiraukan dan Jaa terus meminta maaf, sesampainya dirumah Jaa dia mengajak ku masuk kedalam rumahnya
'Maafin aku'
'Kamu ngapain nanya Mita'
'Kamu kan ninggalin aku buat Irfan jadi aku nanyain mita'
'Aku ga ninggalin kamu' dan aku menangis sambil menatapnya dan Jaa memeluk kuAku tidak bisa menahan air mata ini, Jaa juga menangis saat itu dan dia memeluk ku.
'Yaudah kita balikan, tapi janji kalo kita nanyain Mita atau Irfan kita putus seputus putusnya'
'Iyaa'
'Janji ya'
'Iyaa'Dia mencium keningku, dan dia terus memeluki ku. Dan karena sudah semakin sore aku pulang kerumh nenek ku dan Jaa pergi ketempat dia gambar lagi. Aku pulang sendiri dari rumah Jaa karena dekat sekali dengan runah nenek ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku yang telah berpaling.
Teen FictionKamu pernah singgah di hati ku, walau sebentar tetapi bagiku sangat berarti. Kisah cinta kita hanya sebatas kisah yang sudah hilang, jangan kembali hanya untuk singgah dan aku sudah tidak mengharapkan mu kembali lagi