Chapt 15

187 13 1
                                    

-AUTHOR POV-

" Ada yang bisa aku bantu, Nak?" Tanya Shin ahjumma pada seorang pria jangkung yang sekarang duduk di hadapannya ini.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Hening. Tidak ada tanggapan apapun dari si lawan bicara, sedangkan matanya terus menjelajahi setiap sudut ruangan ini, mengingat-ingat setiap potongan masa kecilnya yang hilang entah kemana. Tapi, tak ada satupun potongan itu yang kembali masuk dalam ingatannya.

" Hei Nak! Apa kau baik-baik saja?" Tanya Shin ahjumma khawatir.

" Ya? Maksudku iya aku baik-baik saja, maafkan aku ahjumma. " Ucap Chanyeol dengan sedikit terkejut dan bersalah karena telah mengabaikan lawan bicaranya.

" Tak apa. Baiklah, apa tujuanmu kemari Nak?"

" Aku ingin mengetahui tentang seorang anak lelaki yang dulu tinggal di panti asuhan ini, namanya Park Chanyeol. "

" Apa yang ingin kau ketahui darinya?" Tanya Shin ahjumma penasaran.

" Semuanya."

----------

Sekarang mereka berada di sebuah ruangan besar yang di dalamnya terdapat banyak rak buku yang tersusun rapih. Ditengah ruangan tersebut terdapat satu meja kayu yang cukup besar dan dua kursi kayu yang saling berhadapan dimana sekarang salah satunya telah di duduki oleh Shin ahjumma.

" Duduklah!" Ucap Shin ahjumma seraya menunjuk kursi kayu dihadapannya.

Chanyeol yang mengerti maksudnya pun segera menempati kursi tersebut. Tak lama, Shin ahjumma mengeluarkan sebuah buku besar yang tampak berdebu dan tidak tampak seperti buku anak-anak yang biasa terdapat di panti asuhan. Ia pun membukanya, dan terlihatlah banyak foto anak-anak yang terdapat di dalamnya. Itu adalah album foto.

" Untuk apa album foto itu?" Tanya Chanyeol bingung.

" Coba kau lihat foto ini." Ucap Shin ahjumma seraya memberikan selembar kertas foto yang terlihat cukup usang, mengingat album fotonya yang berdebu tanda bahwa ia telah lama tidak dilihat oleh sang pemilik.

Chanyeol memperhatikan foto tersebut. Mengamati setiap detail wajah yang terdapat di dalamnya, berharap ia dapat menemukan dirinya dan mengingat segala sesuatu yang telah ia lupakan. Tapi sayangnya, seberapapun kerasnya ia mencoba untuk memulihkan ingatannya, tidak ada satupun potongan kejadian di masa kecilnya yang melintas di ingatannya.

" Lihatlah anak lelaki yang mengenakan pakaian berwarna hitam itu! Dialah Chanyeol, Park Chanyeol kami. Saat itu ia berusia 8 tahun. Walaupun usianya masih sangat muda, tetapi ia adalah seorang malaikat pejaga bagi seseorang."

" Seseorang? Siapa seseorang itu?"

" Dia adalah sahabat kecilnya. Dulu, mereka sering pergi ke taman bunga yang berada di dekat sini, karena itu merupakan tempat kesukaannya Chanyeol. Hampir setiap hari mereka mengunjungi taman bunga itu, entah apa yang mereka temukan disana sampai mereka tidak pernah bosan untuk pergi ke tempat itu. Sampai-sampai aku harus menyusul mereka untuk mengingatkan mereka untuk kembali karena hari sudah mulai malam."

Tak lama setelah itu, ekspresi Chanyeol berubah menjadi terkejut karena mendengar apa yang baru saja Shin ahjumma katakan. Ia langsung teringat akan apa yang ibunya katakan tentang dirinya yang suka mengigau saat hari-hari pertama ia di-adopsi. Ibunya berkata bahwa saat ia mengigau, ia menyebut taman bunga dan nama Lee Ahrin.

" Tunggu, apakah sahabat kecilnya itu bernama Lee Ahrin?"

" B-Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya Shin ahjumma terkejut karena ia yakin sedari tadi ia tidak menyebut nama Ahrin sekalipun.

" A-aku hanya menebaknya saja dan kebetulan itu benar. Lalu bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia tinggal di sekitar sini?"

" Tidak, dia tidak tinggal disini. Dia tinggal sangat jauh. Tepatnya pergi sangat jauh dan tidak akan pernah kembali, selamanya. Dia meninggal karena tenggelam dan kami terlambat untuk menyelamatkannya. Sangat terlambat. Ini semua salahku." Ucap Shin ahjumma diikuti tetesan air mata yang jatuh dengan sendirinya.

" Maafkan aku. Sungguh aku tidak bermaksud untuk-"

" Tidak apa-apa, lagipula tujuanmu kesini untuk mengetahui semuanya bukan? Kau juga memiliki nama yang sama sepertinya. Aku yakin jika ia masih hidup, ia pasti akan sangat mirip denganmu."

----------

Di tempat lain, seorang gadis yang mengenakan celana denim berwarna terang, kemeja hitam, serta coat yang berwarna senada dengan kemejanya itu melangkah turun dari sebuah bus. Rambut cokelatnya yang di kuncir seperti ekor kuda tersebut, tertiup dinginnya udara Gangnam. Ia pun mengeratkan coat yang ia pakai dan terus melangkah menuju tempat dimana semua kenangan indah masa kecilnya terjadi dan juga tempat dimana semua kenangan tersebut lenyap.

Di setiap langkahnya, ia berusaha meyakinkan dan menguatkan dirinya terhadap segala kenyataan yang akan ia hadapi dan juga yang sedang ia hadapi. Karena dirinya sendirilah yang dapat menyelasaikan setiap persoalan yang datang di dalam hidupnya.

" Ahrin eonni." Teriakan seorang gadis kecil itu membuat ujung bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman manis yang menandakan bahwa ia senang bertemu dengan gadis kecil tersebut. Ia pun segera mempercepat langkahnya dan memeluk gadis tersebut.

" Lami-ya, aku sangat merindukanmu." Ucapnya seraya melepas pelukannya.

" Jinjja? Ahrin eonni sangat merindukanku?" Tanya gadis kecil bernama Lami itu.

" Tentu aku sangat merindukanmu. Mana mungkin aku berbohong padamu." Ucapnya seraya mencubit hidung Lami.

" Kalau begitu aku juga tidak akan berbohong padamu."

" Mwo?"

" Chanyeol oppa, dia datang kemari dan dia mengatakan bahwa dia sudah mengingat diriku. Bahkan dia akan mengajakku bermain setelah ini." Ucap Lami dengan ekspresi senang.

" Mwo? Benarkah itu?"

" Sudah ku katakan bahwa aku juga tidak akan berbohong padamu Ahrin eonni."

Tubuh Ahrin menegang setelah mendengar perkataan yang Lami sampaikan. Ia berharap, ia tidak akan bertemu dengan Chanyeol sekarang karena menurutnya ini bukanlah waktu yang tepat bagi mereka untuk bertemu dan ia juga tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika bertemu dengan Chanyeol.

" Ahh.. itu dia. Chanyeol oppa!" Teriak Lami diikuti lambaian tangannya yang mengarah pada seseorang yang berada di belakang Ahrin sekarang.

Ahrin pun membenarkan posisi tubuhnya agar ia dapat melihat orang itu dengan jelas. Alangkah terkejutnya ia mengetahui bahwa orang yang tidak ingin ia temui sekarang berada tepat di ambang pintu masuk panti asuhan tersebut dan berada di samping Shin ahjumma.

' Bagaimana bisa dia berada di sini?'

' Untuk apa dia ke sini?'

' Apa yang telah ia ketahui di sini?'

' Apakah dia sedang berusaha mengingatnya?'

' Apa yang harus aku lakukan sekarang?'

____________________________________

a/n : Glad to see u again my beloved readers ^^

Don't forget to VOTE and COMMENT guys.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are You? [Exo Chanyeol-Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang