Chapt 4

1.9K 162 0
                                    

-Chanyeol POV-

07.00 KST

Pagi ini, seperti biasanya aku kembali melakukan kebiasaan ku yaitu lari pagi. Hari ini sekolah libur, tapi aku tidak punya kegiatan yang biasa orang lain lakukan selama liburan.

Beberapa menit setelah aku memulai kebiasaan ku ini, aku kembali memikirkan peristiwa-peristiwa aneh yang tiba-tiba muncul di dalam memori ku.

Sebenarnya aku sudah mengalami kejadian itu sebanyak dua kali.

*Flashback

Saat aku sedang menunggu bus, aku kembali memikirkan kejadian saat jam makan siang tadi. Aku mulai memikirkan foto sepasang anak kecil itu, yang juga ada di dalam peristiwa aneh itu.

Sesaat setelahnya, aku melihat sepasang anak kecil yang sedang duduk -ditemani oleh seorang wanita paruh baya- sambil memakan ice cream.

"Ahh!!" Aku kembali merasakan sakit di bagian kepalaku.

"Chanyeol-ah, kita akan pergi kemana?"
"Kau lihat saja nanti, tempat itu adalah tempat kesukaan ku dan mungkin akan menjadi tempat kesukaan mu juga."
"Tapi kau sedang tidak menculik ku kan?"
"Ck... memangnya untuk apa aku menculik mu? Tidak ada untungnya juga bagiku."
"Aishh.. terserah kau saja!"

*Flashback end

'Tempat kesukaan-ku?' Aku memikirkan tempat-tempat yang pernah ku kunjungi selama ini. Ya, aku baru sadar kalau anak lelaki yang ada di foto itu dan di pikiran ku ini adalah AKU.

Karena aku masih belum menemukannya, jadi ku putuskan akan bertanya kepada eomma. Karena ia pasti lebih tau tentang ku.

Tapi ada hubungan apa antara aku dan Ahrin? Lalu siapa Ahrin sebenarnya? Dan siapa aku sebenarnya?

--------------------

Aku menuruni tangga rumahku --setelah aku membersihkan diriku-- menuju meja makan untuk membuat roti isi. Saat aku baru mulai untuk membuatnya, seseorang menekan nomor sandi untuk memasuki rumah ini.

"Aku pulang... eoh! Chanyeol-ah kau sudah pulang?" Ternyata itu adalah eomma yang baru pulang dari supermarket.

"Umm.. apa eomma mau ku buatkan sarapan?" Jawab ku sambil mengangguk.

"Boleh, kebetulan eomma belum sarapan. Yasudah, eomma ingin ke kamar sebentar nanti eomma kembali lagi." Jawabnya yang diikuti dengan anggukan ku.

--------------------

"Eomma, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" Ucap ku sambil memasukkan potongan roti terakhir ke dalam mulut ku.

"Tentu saja, memangnya apa yang ingin kau tanyakan?" Tanyanya sambil mengalihkan pandangannya dari televisi kepada ku.

"Apakah eomma tau tempat kesukaan ku semasa kecilku dulu?" Tanyaku serius. Tapi raut wajah eomma berubah menjadi kecewa.

"Kau tau kan, eomma mengadopsi mu saat kau berusia 14 tahun? Jadi eomma tidak tau bagaimana masa kecil mu."

Eomma benar aku diadopsi saat aku berusia 14 tahun dan itu bukan usia anak-anak lagi. Dan tempat pertama kali aku bertemu dengannya adalah RUMAH SAKIT. Mungkin kedengarannya aneh tapi itu benar.

Bahkan teman-teman, panti asuhan, dan juga masa kecilku dulu aku tidak mengingatnya sama sekali. Dan aku tidak tau kenapa itu terjadi.

"Tak apa eomma, aku yang salah. Aku lupa tentang hal itu." Tetapi walaupun aku dan eomma tidak punya ikatan darah, eomma selalu menganggap ku sebagai anak kandungnya, begitupun aku.

"Tapi eomma sepertinya pernah mendengar mu menyebutkan suatu tempat saat kau sedang mengigau. Dan kalau tidak salah itu adalah taman bunga." Jelasnya, tapi aku merasa tidak pernah pergi ke taman bunga sekalipun.

"Ahh... eomma juga pernah mendengar mu menyebutkan nama seseorang. Tapi eomma tidak begitu yakin mengenai hal ini" Lanjutnya.

'Nama? Mungkinkah dia?' Batinku.

"Siapa namanya?" Tanyaku penasaran.

"Kalau tidak salah namanya.... Ahrin. Ya.. namanya Ahrin, eomma yakin." Sekarang raut wajahnya berubah menjadi meyakinkan.

"Mwo?" Aku sangat terkejut mendengar penjelasannya.

"Iya, eomma yakin. Kau menyebutnya hampir setiap malam, waktu kau baru tinggal di rumah ini." Bagaimana bisa aku menyebutkan namanya? Aku bahkan baru mengenalnya.

Setelah mendengar penjelasan eomma tadi, aku langsung menjauh darinya karena ingin menghubungi seseorang.

"Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo, Ahrin-ah apa hari ini kau ada acara atau kegiatan?"

Iya, aku memutuskan untuk menghubunginya dan bertemu dengannya untuk menjelaskan semua ini. Aku bertukar nomor ponsel dengannya saat kami makan siang bersama di hari pertama dia masuk sekolah.

"Kebetulan hari ini aku tidak ada acara sama sekali. Memangnya ada apa Chanyeol-ah?"

"Bisakah kita bertemu sekarang? Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu."

"Geurae, kita bertemu dimana?"

"Aku tunggu di Coffeebay, bagaimana?"

"Baiklah aku akan segera kesana. Annyeong."

Sesaat setelahnya, aku langsung berjalan mengambil coat --panjang selutut-- coklat ku dan meminta izin pada eomma.

"Eomma, aku ingin pergi menemui temanku sebentar ya. Annyeong eomma." ucap ku sambil memakai sepatu ku, lalu berjalan keluar rumah.

-Ahrin POV-

"Baiklah aku akan segera kesana. Annyeong." Jawabku setelah mendapat panggilan dari Chanyeol.

Entah sesuatu apa yang ingin ia bicarakan, tapi karena aku tidak ada kegiatan sama sekali jadi apa salahnya aku bertemu dengannya.

"Eomma aku ingin bertemu dengan temanku sebentar, boleh kan?" Tanyaku sambil menuruni tangga rumahku dan memakai coat --panjang selutut-- berwarna baby pink lalu mengambil tas selempang yang berwarna senada.

"Tentu, hati-hati dijalan dan jangan pulang terlalu malam." Ucapnya yang sedang menonton acara televisi kesukaannya.

"Ne eomma, arraseo. Annyeong~" Aku pun langsung berjalan keluar rumah menuju tempat yang kami setujui, karena letaknya tidak begitu jauh dari rumah ku dan mungkin juga rumahnya.

____________________________________

a/n : Annyeong semuanya... akhirnya chapt 4 selesai juga semoga kalian suka dan jangan lupa VOTE & COMMENT yaaa.....

Who Are You? [Exo Chanyeol-Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang