Chapt 13

1K 70 9
                                    

-AHRIN POV-

Aku merasakan nyeri di daerah kepalaku saat berusaha untuk membuka mataku seraya mendudukan tubuhku.

Menyesuaikan setiap cahaya yang masuk agar dapat melihat dengan jelas apa yang ada di hadapanku.

Chanyeol dan Baekhyun.

Mereka saling berhadapan dan membicarakan sesuatu yang 'mungkin' cukup serius.

Mempertajam pendengaranku, agar dapat mendengar percakapan mereka.

"Aku? Kau bercanda, jelas-jelas aku baru mengenalnya, bagaimana bisa aku menjadi teman kecil Ahrin?" Ucap Chanyeol.

"Ck, kau mengalami Amnesia."

.
.
.

Tenggorokanku tercekat, dadaku terasa nyeri, dan air mata menggenang di pelupuk mataku. Aku tidak percaya Baekhyun bisa sejahat ini padaku.

"Baekhyun kau-" Mulutku seakan terkunci untuk menyelesaikan kalimat ini.

"Ahrin, k-kau sudah sadar." Ucap Baekhyun terbata-bata.

Sekarang, air mataku sudah sepenuhnya jatuh di pipiku.

Marah

Sedih

Kecewa

Itulah yang kurasakan sekarang. Akupun menguatkan tubuhku untuk beranjak dari tempat ini.

"Kau ingin kemana? Kau belum pulih sepenuhnya." Tanya Baekhyun sambil berusaha membaringkanku kembali.

"Aku akan istirahat di rumah saja." Jawabku sambil melepaskan pegangan Baekhyun.

"Baiklah, akan aku antar kau pulang." Ucapnya yang diikuti sebuah gelengan kepala dariku.

"Terima kasih, tapi aku bisa melakukannya tanpamu." Ucapku datar, lalu pergi dari ruang kesehatan. Meninggalkan Chanyeol dan Baekhyun.

-AUTHOR POV-

"Apa yang aku lakukan ini benar? Apakah Ahrin akan bahagia jika Chanyeol kembali mengingatnya?"

Kalimat itulah yang terus berputar di dalam fikiran Baekhyun. Lelaki yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya dan menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya itu.

"Ahrin-ah, maafkan aku karena telah mengingkari janjiku. Tapi percayalah, semua yang kulakukan ini demi kebahagiaan kalian. Kau dan Chanyeol." Katanya pada dirinya sendiri.

Ia pun kembali meraih ponselnya lalu menekan beberapa tombol disana. Mencoba untuk kesekian kali menghubungi Ahrin, gadis yang -mungkin- sangat kecewa padanya sekarang.

--------------------

"Kriiing....Kriiing...."

Suara itu kembali menggema di ruang tidur yang berukuran cukup besar ini. Dan untuk kesekian kalinya, Ahrin mengabaikannya.

Gadis yang sedang duduk termenung di kursi yang terletak di balkon kamarnya ini, menatap jalan sepi yang berada di depan rumahnya dengan tatapan kosong. Sudah lama ia berada disana. Padahal, udara luar sana sedang tidak bagus.

"Ahrin." Panggil seorang wanita paruh baya yang berada di ambang pintu kamar Ahrin.

Karena tidak ada tanggapan dari sang pemilik nama, akhirnya wanita paruh baya tersebut memutuskan untuk masuk. Lalu Ia menepuk pundak Ahrin agar Ahrin menyadari keberadaannya.
"Eomma?" Ucap Ahrin dengan ekspresi sedikit terkejut.

"Sejak kapan eomma ada di kamarku?"

"Baru saja. Tadi eomma memanggilmu, tapi sepertinya kau tidak mendengarnya." Jawabnya sambil duduk di kursi yang berada di samping Ahrin.

"Benarkah? Maafkan aku eomma."

"Tidak apa-apa, lupakan saja." Jawabnya yang dibalas sebuah anggukan kecil dari Ahrin.

Setelah percakapan tersebut, suasana kembali menjadi hening. Tidak ada suara yang keluar dari mulut sepasang ibu dan anak ini. Hanya suara angin yang terdengar. Tetapi, suasana ini tidak berlangsung lama karena seorang diantara mereka kembali berbicara.

"Ceritakan padaku." Kata wanita paruh baya yang dipanggil 'eomma' tersebut.

Ahrin yang mendengarnya hanya bisa mengernyitkan dahinya, tanda bahwa ia tidak mengerti apa yang ibu angkatnya ini katakan.

-AHRIN POV-

"Ceritakan padaku." Kata eomma memecah keheningan yang sempat terjadi diantara kami.

"Eomma tau kau sedang tidak baik-baik saja. Beritahu eomma, ada apa?" Sambungnya. Kali ini eomma menatap ke arahku.

"Aku...aku baik-baik saja." Jawabku sambil tersenyum padanya.

"Jangan coba-coba menyembunyikannya Lee Ahrin." Katanya sambil memegang kedua tanganku dan menatapku dalam.

Akhirnya aku memutuskan untuk menceritakan semuanya pada eomma. Tersenyum dan sesekali mengangguk, itulah yang Ia lakukan saat mendengar ceritaku.
"Itulah yang membuatku seperti ini." Kataku setelah aku menceritakan semuanya pada eomma.

"Bagaimana jika Baekhyun melakukan ini demi kebaikanmu?" Tanya eomma.

"Kebaikanku? Eomma...dia memberitahukan apa yang seharusnya tidak Ia beritahukan pada Chanyeol."

"Bagaimana jika setelah Baekhyun memberitahukan semuanya pada Chanyeol, Chanyeol akan mendapatkan kembali ingatannya? Bukankah kau bahagia jika Chanyeol kembali mengingatmu dan masa lalunya bersamamu?" Tanya eomma yang berhasil membuat diriku terdiam.

'Apakah benar Baekhyun melakukan ini demi kebaikanku? Bagaimana jika itu benar? Dan bagaimana jika tidak? Apa yang harus aku lakukan?'

-AUTHOR POV-

Di tempat yang berbeda, Chanyeol dan ibunya sedang berada di meja makan karena sudah waktunya makan malam.

Awalnya, suasana hening sampai Chanyeol membuka mulutnya untuk bertanya -lagi- tentang dirinya pada ibunya ini.

"Eomma bolehkah aku bertanya?" Ucap Chanyeol sedikit ragu.

"Tentu, tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui." Jawab ibunya sambil tersenyum manis.

"Dimana letak tempat tinggal- maksudku panti asuhan yang merawatku dulu? Apakah eomma mengingatnya?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Uhmm, eomma...eomma tidak ingat dimana tepatnya. Tapi daerahnya jauh dari perkotaan, dan hanya terdapat satu sungai yang cukup besar disana."

Benar, itu adalah daerah sekitar panti asuhan yang merawat Chanyeol dan Ahrin dulu. Dan itu juga tempat yang menjadi saksi bisu sebuah kejadian yang menyebabkan Chanyeol melupakan Ahrin dan masa kecil yang mereka lewati bersama.

--------------------

Setelah Chanyeol selesai makan malam, ia kembali ke kamarnya. Ia langsung mengambil ponselnya dan menekan beberapa tombol di layarnya, lalu mendekatkan ponselnya itu ke telinganya. Ia menghubungi seseorang.

"Baekhyun." Panggilnya.

"Katamu aku mengalami amnesia. Maka bisakah kau membantuku untuk mengembalikan semua ingatanku yang hilang?"

____________________________________

a/n: Finally!! Author bisa update lagi. Menurut author chapter ini adalah chapter yang paling susah buatnya. Kenapa? Karena author udah gabuka wattpad lama banget -karena mau unas- dan pas mau nulis 'chapt 13' author gatau apa yang mau ditulis karena author udah lupa sama cerita sebelumnya wkwk. Jadilah author baca ulang dari 'chapt 1' sampe 'chapt 12'.

Jadi maafin yaa kalo lama banget update nyaa dan chapt ini nggak panjang hehehe. Thanks yaa yang udah rela nunggu lama buat tau kelanjutan cerita ini. Enjoy the story xx

Don't forget to VOTE and COMMENT guys. See ya xx

Who Are You? [Exo Chanyeol-Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang