Chapt 11

1.7K 131 23
                                    

-AUTHOR POV-

"Ini, minumlah!" Perintah Baekhyun yang baru saja kembali untuk membeli sekaleng minuman dingin --yang sekarang berada di tangannya-- untuk diberikan pada Ahrin.

Menyadari itu, Ahrin pun mendongak sebentar, lalu mengambilnya dan kembali pada posisi semula, yaitu menatap ujung sepatu putihnya itu.

"Yaa! Uljima. Kau tahu? Kau jelek saat menangis." Ucap Baekhyun seraya menempati tempat duduk yang berada disamping Ahrin. Sebenarnya ucapan yang baru ia katakan tadi, itu adalah KEBOHONGAN BESAR. Karena dimatanya, Ahrin selalu cantik dan memukau dalam keadaan apapun.

"Lebih baik sekarang kau tenangkan dirimu, lalu kita makan siang dan kembali ke rumahmu, bagaimana?" Baekhyun pun bersuara lagi karena merasa pernyataan nya sebelumnya tidak ditanggapi oleh Ahrin. Menanggapi itu, Ahrin pun menoleh dan menatap Baekhyun dengan mata sembab.

"Baekhyun-ah, kumohon.... aku masih ingin disini." Akhirnya Ahrin membuka suaranya walaupun terdengar sedikit tercekat.

"Tapi bukankah kau sudah mengetahui semuanya? Itu berarti urusanmu disini sudah selesai bukan?" Tanya Baekhyun karena ia melihat kondisi yeoja yang ia cintai ini sudah sangat tidak baik.

"Baekhyun-ah kumohon." Ucap Ahrin yang diikuti dengan menetesnya air mata yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Sebenarnya Baekhyun tidak mau mengizinkannya tinggal lebih lama disini, karena Baekhyun sudah tidak tahan akan penderitaan yang dialami yeoja di hadapannya ini. Baekhyun pun mendekatkan tubuhnya pada Ahrin dan mulai memeluknya serta membelai rambut coklat nya dengan lembut.

"Baiklah, tetapi aku harus ikut denganmu dan jika terjadi sesuatu kau harus memberitahu ku, arraseo?" Ucapnya lembut dan masih dengan posisi yang sama. Sedangkan Ahrin mengangguk seadanya dan terus menangis dalam dekapan namja berambut coklat ini, ia merasa nyaman dan aman jika berada di dekat Baekhyun.

----------At Funeral House--------
*Tempat penyimpanan abu orang yang telah meninggal

Mereka --Ahrin dan Baekhyun-- akhirnya sampai di tempat yang ingin disambangi oleh Ahrin dan tempat yang membuat Baekhyun khawatir akan kondisi yeoja disampingnya ini. Ia takut jikalau Ahrin kembali tertekan karena kejadian-kejadian yang 'akan' terjadi nantinya. Dan itupun merupakan salah satu alasan mengapa Baekhyun ingin kembali secepatnya, 'Baekhyun tidak mau melihat yeoja yang ia cintai terluka oleh siapapun'.

----------

Langkah kaki keduanya terhenti tepat di depan sebuah ruangan yang berisikan guci-guci berukuran sedang --berisi abu orang yang telah tiada-- juga foto dan barang kenangan pemilik abu tersebut yang tertata rapih dalam lemari-lemari kaca.

Di sudut kanan ruangan tersebut terdapat lemari kaca yang berisi sama seperti lemari lainnya, tetapi foto yang ada di dalamnya itulah yang membuat dada Ahrin kembali sesak. Itu adalah foto anak lelaki yang sangat ia kenal.

Tetapi bukan hanya itu yang membuat Ahrin kembali meneteskan air matanya, melainkan suara isakan tangis seorang yeoja berambut hitam yang berdiri tepat di depan lemari itu. Ia merasa bahwa ia mengenali yeoja itu.

Dan benar saja, saat yeoja itu merasa ada keberadaan orang lain selain dirinya, ia pun menoleh kearah Baekhyun dan Ahrin berdiri sekarang. Lalu ekspresi sedih dan kehilangan itupun digantikan oleh ekspresi terkejut dan tidak percaya.

.

.

"Lami?" Ucap Ahrin memecahkan keheningan yang terjadi sebelumnya.

"Eonni?" Balas yeoja yang bernama Lami itu dengan diikuti langkah kaki Ahrin yang mendekatinya. Baekhyun yang melihat kejadian itupun hanya berdiri terkesiap di tempat yang sama.

"Lami-ya." Ucap Ahrin seraya memeluk yeoja yang berumur sekitar 14 tahun itu, erat. Lami pun membalas pelukan Ahrin, ia menumpahkan segala kesedihannya diatas pundak Ahrin.

"Lami-ya, ceritakan semuanya pada eonni!" Bujuk Ahrin lembut. Dimata Baekhyun Ahrin merupakan yeoja yang kuat dan pandai mengatur emosinya, seperti yang ia lihat sekarang.

FLASHBACK

-LAMI POV-

4 tahun lalu.

7.15 KST. Aku berhasil keluar dari panti tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya. Aku ingin mencari Chanyeol oppa, karena kemarin aku mendengar bahwa ia menghilang. Tanganku mengenggam gelang dan foto yang sama-sama dimiliki oleh Chanyeol oppa dan juga Ahrin eonni --yang entah sejak kapan Chanyeol oppa tinggalkan--. Aku tau, Chanyeol oppa merasa kehilangan Ahrin eonni setelah ia menemukan keluarga barunya.

Menghirup udara segar, aku sampai di tepi sungai dekat panti ini. Tetapi ada sesuatu yang menarik perhatianku, yaitu kerumunan orang di dekat bibir sungai.

Dengan penasaran, akupun menghampiri kerumunan itu. Dan betapa terkejutnya aku mendapati anak lelaki --yang wajahnya tertutup kain putih-- tergeletak di bibir sungai ini. Hampir seluruh tubuhnya terlihat pucat, dan setiap ujung jarinya membiru.

Aku terbelalak ketika sadar bahwa setelan pakaian yang anak ini kenakan, sama seperti yang Chanyeol oppa kenakan saat terakhir kali aku menemuinya. Karena tidak kuat melihatnya, akupun meletakan gelang dan foto --yang dibelakangnya terdapat tulisan 'Park Chanyeol'-- di atas tubuh anak itu.
Aku segera berlari keluar dari kerumunan itu dengan air mata yang entah sejak kapan mengalir deras dari mataku.

FLASHBACK END

-AUTHOR POV-

Mata Ahrin terbelalak saat ia mendengar semua cerita yang disampaikan oleh Lami.

"Lami-ya, mungkin kau juga terkejut dan tak percaya mendengar cerita eonni ini, tapi dengarkan aku dulu!" Ucap Ahrin masih dengan posisi berhadapan dengan Lami di tempat yang sama, begitupun dengan Baekhyun yang masih berdiri di tempat yang sama pula.

FLASHBACK

-AHRIN POV-

"Chogiyo, ini data-data pasien yang anda inginkan." Ucap seorang perawat yang langsung ditanggapi oleh Baekhyun yang menerima kertas-kertas tersebut dan sedikit membungkukan badannya, begitupun aku.

Kamipun membukanya halaman demi halaman, membacanya berulang kali agar kami tidak salah menangkap apa isi data-data ini. Walaupun aku telah membacanya berulang kali, tetap saja hanya satu pemahaman yang ada di pikiranku.

Data pertama menunjukan bahwa, seorang anak lelaki yang diketahui bernama Park Chanyeol itu ditemukan tewas tergeletak di tepi sungai dan sudah tidak bisa dikenali karena sudah tenggelam terlalu lama. Di data itu juga terpampang foto keadaan saat itu dan juga barang bukti berupa gelang dan foto.

Itu adalah gelang dan foto yang sama-sama kumiliki dengan Chanyeol teman kecilku.

Data kedua menunjukan bahwa, seorang anak lelaki yang mengalami Amnesia sementara dan hanya mengingat namanya saja, yaitu Park Chanyeol. Dan disana juga terdapat foto yang memperlihatkan anak lelaki itu menggunakan baju khas rumah sakit dan tersenyum bahagia ke arah kamera.

Anak itu adalah Chanyeol teman kecilku.

FLASHBACK END

____________________________________

a/n : Yaayyy update lagii.... Gimana Chapt11 ini?? Memuaskan-kah?? Hihihi. Author udah berusaha sebaik mungkin di Chapt ini, jadi mohon dukungannya yaa readers....

Kalau ada kritik atau saran, comment aja yahh...

Jangan lupa VOTE & COMMENT yaa... Thanks readers ku tercintahh ❤

Who Are You? [Exo Chanyeol-Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang