Chapt 6

1.8K 156 4
                                    

-Ahrin POV-

Pagi ini mungkin akan menjadi awal untuk hari yang membosankan. Karena kenyataannya sekarang aku sedang duduk di pinggir lapangan sekolahku --setelah jam pelajaran olahraga baru saja selesai-- SENDIRIAN.

Ini terjadi karena Ji hyun mendadak terkena demam. Semalam ia menghubungi ku dan mengatakan bahwa ia tidak bisa masuk sekolah hari ini karena tiba-tiba terkena demam.

"Annyeong...Ahrin-ah." Tiba-tiba Baekhyun datang sambil menyodorkan sekaleng minuman bersoda lalu duduk tepat di sampingku.

"Ya! Byun baek, kau mengagetkan ku saja!" Ucap ku sambil mengerucutkan bibir dan mengabaikan minuman pemberiannya. Jelas kalau aku kaget. Bagaimana tidak? ia berteriak tepat di telingaku.

"Eyyy.. mian, ini ambilah." Ucapnya sambil mencubit pipiku lalu menaruh minuman itu di tanganku.

"Gomawo." Kataku sambil meminum minuman pemberiannya.

Aku memang sudah dekat dengan Baekhyun saat pertemuan pertama kami di kantin sekolah. Kami berbicara banyak disana dan akhirnya kami menjadi teman baik.

Awalnya kukira dia mempunyai karakter yang sangat dingin karena hampir semua murid kelas tidak begitu dekat dengannya, tapi setelah aku mengenalnya dia sangat berbeda dari apa yang aku pikirkan. Dia adalah orang yang humoris, jail, manis, dan terkadang juga imut. Dia juga memiliki suara yang sangat bagus.

"Wae geurae?" Tanyanya, membuyarkan lamunan ku.

"Anii.. hanya saja hari ini Ji hyun tidak masuk sekolah karena terkena demam."

"Ck.. ternyata gadis sepertinya bisa sakit juga." Ucapnya, yang ku balas dengan tawaan kecil.

"Oh chakamman! Apa hanya pelajaran olahraga saja yang kau ikuti?" Ucapku saat tersadar bahwa sedari tadi dia mengikuti pelajaran ini dan mengenakan baju olahraga.

Dia hanya membalas dengan anggukan dan senyuman yang lebar. Inilah sisi imut dari seorang Byun Baekhyun.

"Ya! Bagaimana bisa kau tersenyum, sementara hanya satu pelajaran yang kau kuasai." Sekarang giliran aku yang meneriakinya.

"Sshh... jangan berteriak seperti itu. Kau ini sudah berteriak, salah pula." Aku salah? Ohh mungkin dia juga menguasai pelajaran lain, syukurlah.

"Lalu pelajaran apa lagi yang kau kuasai?" Tanyaku.

"Kau salah lagi. Yang benar itu, aku tidak menguasai pelajaran apapun." Katanya dengan santai.

"Mwo?! Bagaimana bisa kau se-santai ini, sementara tidak ada pelajaran yang kau kuasai. Kau tau kan, nilai suatu pelajaran itu sangat berarti bagi kehidupan seorang pelajar?" Kataku.

"Aku tau, lalu apa yang harus kulakukan?" Tanyanya, masih dengan ekpresi yang sama.

Aku tidak tau apa yang ada di pikirannya sekarang, sampai dia bisa bertanya pertanyaan yang sudah jelas jawabannya.

"Huuftt... Begini, kau tau kan bahwa makan adalah syarat agar manusia bisa bertahan hidup. Bayangkan jika ada seseorang yang sama sekali tidak suka makan, tapi dia ingin hidup seperti orang pada umumnya. Lalu apa yang seharusnya ia lakukan?" Tanyaku padanya sebagai perumpamaan.

"Tentu saja makan. Lalu apa hubungannya?"

"Benar. Jadi intinya jika ada sesuatu atau seseorang yang sangat penting di hidupmu, maka kau harus berusaha untuk menyukainya bagitupun sebaliknya. Kau juga harus berusaha membuat orang yang kau sukai menyukai mu juga." Jelasku panjang lebar padanya.

"Ohh.. begitu, baiklah aku mengerti. Aku akan berusaha untuk belajar, tapi aku tidak akan bisa jika harus belajar sendiri. Jadi sepertinya aku membutuhkan bantuan mu, kau mau kan? Kan? Kan?"

Apa-apaan ini? Dia bahkan menggunakan aegyo-nya untuk membujuk ku agar aku mau menemaninya belajar.

"Iya..baiklah..baiklah aku akan menemani mu belajar, jadi hentikan semua ini!" Akupun menuruti nya karena sudah tidak tahan lagi melihatnya ber aegyo ria di depanku.

"Gomawooo... Ahrinieeee..." Ucapnya sambil muncubit pipiku LAGI.

"Yaa!! Byun Baekhyun, geumanhe!! Dan jangan pernah memanggil ku dengan nama itu lagi." Teriak ku padanya.

Mungkin aku sebal padanya, tapi itu tidak seberapa dibandingkan rasa terima kasih ku padanya. Karena telah menyelamatkan ku dari hari yang membosankan.

'Gomawo Byun Baekhyun' gumam ku dalam hati, sambil tersenyum melihat Baekhyun yang sedang duduk di sampingku.

--------------------

Akhirnya bel tanda bahwa jam sekolah berakhir pun berbunyi. Tetapi saat aku hendak berjalan keluar kelas, ada seseorang yang memanggil namaku.

"Ahrin-ah!" Saat aku menoleh ternyata Chanyeol sudah ada di depanku.

"Bisakah kita bertemu sepulang sekolah? Karena ada yang mau ku bicarakan lagi dengan mu."

Saat aku hendak menjawabnya, tiba-tiba ada seseorang yang merangkul bahuku. Alhasil aku pun dibuatnya terkejut.

"Ahrin-ah kajja.. Oh! Annyeong Park Chanyeol." Saat aku melihat siapa orang yang sedang merangkul ku ini, rasanya aku ingin memukul wajahnya yang tak tau malu itu.

Dia adalah orang yang sama yang mengagetkan ku tadi pagi, Byun Baekhyun. Akupun mengabaikannya dahulu untuk menjawab pertanyaan Chanyeol tadi.

"Mian Chanyeol-ah aku sudah ada janji dengan Baekhyun. Umm..lain kali saja kita bertemu , nanti aku akan menghubungi mu." Jelasku pada Chanyeol.

Aku memutuskan untuk mengajaknya mengikuti les privat di tempat yang sama denganku dan sesuai dugaanku, Baekhyun mengiyakan ajakan ku. Oleh karena itu hari ini aku berjanji untuk menemaninya mendaftarkan diri.

"Baiklah. Kalian bersenang-senang lah. Dan jaga dia dengan baik Byun Baekhyun." Jawab Chanyeol sambil mengaitkan tasnya pada salah satu lengannya lalu menepuk pundak Baekhyun pelan dan berjalan keluar kelas.

Baekhyun yang melihatnya hanya diam dengan matanya yang masih mengikuti Chanyeol.

"Shhiii... Ya! Lepaskan aku! Dan bisakah kau tidak mengagetkan ku setiap kali kita bertemu?" Teriak ku lalu menepis tangan Baekhyun yang ada di pundak ku.

"Miaaaann... baiklah aku tak akan mengagetkan mu lagi. Ya sudah ayo kita berangkat." Ajaknya semangat.

Akupun berjalan mendahului Baekhyun yang sedang mendengus kesal karena aku meninggalkan nya.

-Chanyeol POV-

Awalnya aku ingin bertemu dengan Ahrin sepulang sekolah ini, sebenarnya tidak ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan dengannya.

Hanya saja aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya, mungkin kita akan berjalan-jalan, makan bersama, dan menonton film bersama.

Tapi semua itu hancur seketika karena seorang Byun Baekhyun. Lagipula sejak kapan mereka menjadi dekat seperti itu, aku bahkan tidak pernah melihat mereka mengobrol di kelas. Atau mungkin mereka mengobrol di luar jam pelajaran tanpa sepengetahuan ku.

Ah! Benar, aku memang bukan siapa-siapa untuk Ahrin, aku hanya BERTEMAN dengannya tidak lebih dan mungkin tidak akan pernah melebihi itu. Jadi untuk apa dia memberitahu-ku semua kegiatannya.

____________________________________

a/n : yeaa...yeaa..yeaa... Annyeong Aeri-yaaaaa..... Gatau kenapa aku suka benget sama nama panggilan dari baek itu wkwkwk. Lucu aja gituu kaya orang yang ngasihnya hihihi..

Apa disini ada yang suka juga sama panggilan 'Aeri' itu????

Okee abaikan...

Aku balik lagii nihh sama chapter baruu. Semoga kalian sukaa... jangan lupa VOTE & COMMENT yaa.. pliss...pliss...pliss ^^

Dan tetep tunggu chapter² selanjutnya Annyeong...^^

Who Are You? [Exo Chanyeol-Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang