oO1Oo

214 17 15
                                    

25 April 2017

Langit masih meredam sapaan lembut surya. Suara garing dedaunan kering sesekali terdengar. Di atas batu-batu yang mendingin, para remaja dengan wajah yang setengah tersadar sedang berolahraga.

Anak-anak biasa, paling kegiatan sekolah, kalimat yang pasti terucap di hati semua orang yang melihat mereka. Tanpa selidik, tentu semua orang akan berpikiran sama. Namun para pegawai hotel tahu, bahwa remaja-remaja tersebut memiliki ambisi yang besar dengan menginjakkan kaki di sini.

Setelah lima belas menit melakukan gerakan-gerakan pemanasan, para remaja tersebut duduk sambil meluruskan kaki. Partikel hangat bintang pusat tata surya menjamah setiap mereka. Seorang lelaki usia berkisar pemuda, masih berdiri menghadap remaja yang berjumlah tiga belas orang.

"Selamat pagi, adik-adik. Bagaimana tidurnya semalam, nyenyak?" tanya si pemuda.

"Nyenyak, kak," jawab mereka, tidak kompak. Bahkan ada yang tidak menjawab sama sekali.

"Baiklah. Perkenalkan nama kakak Nikanor Shadiq. Kalian boleh panggil kak Kanor. Kakak akan menjadi pendamping kalian selama pembinaan berlangsung," ucapnya yang seperti tidak terusik dengan jawaban barusan. "Kalau ada yang sakit atau ada perlu apa-apa, kasih tahu ke kakak ya," lanjutnya lagi dengan senyum tipis.

Setelah itu Kanor memberikan nomor ponselnya pada remaja-remaja tersebut. Satu dua, beriring pergantian jarum detik, beranjak menuju kamar masing-masing. Surya sudah berada di posisi yang seharusnya pada pukul 06.00.

;.;.;.;.;

Beberapa lampu gantung mewah menjadi sumber cahaya di hall seluas lima puluh kali dua puluh lima meter. Barangsiapa yang masuk melalui pintu samping, pasti dapat melihat dengan jelas spanduk bertuliskan, "Selamat datang peserta pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMA tahun 2017." Spanduk itu digantung di atas panggung yang terdapat meja dan kursi khas kantoran.

Hall ini disekat-sekat menjadi beberapa ruang yang lebih kecil. Ruang-ruang berukuran enam kali lima meter tersebut, hanya memiliki tiga sisi, tidak berpintu dan tidak sepenuhnya disekat menggunakan tripleks. Jumlah ruang adalah sembilan sesuai jumlah mata pelajaran yang dilombakan dalam OSN. Setiap ruang terdiri atas: dua buah meja makan bulat, enam kursi makan, satu buah proyektor dan satu buah papan tulis beserta peralatan menulis.

 Setiap ruang terdiri atas: dua buah meja makan bulat, enam kursi makan, satu buah proyektor dan satu buah papan tulis beserta peralatan menulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 07.30. Para remaja yang tadi pagi tampak lusuh, kini hadir di hall dengan muka yang bersemangat sekaligus tegang. Beberapa saat, mereka berbincang sambil menunggu orang-orang penting.

Lima belas menit menunggu, mereka yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seketika ruangan senyap. Orang-orang itu duduk di kursi yang ada di panggung. Tanpa diperintah, remaja-remaja itu mengambil kursi yang ada di bagian belakang hall dekat pintu utama.

RASIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang