Sudah hampir 1 Tahun, Listia dan Rara putus komunikasi. Listia yang sekarang berbeda sekali, ia bersikap cuek, dingin dan lebih tertutup soal perasaan nya. Bagaimana tidak, kebahagiannya telah hilang semenjak tidak bersahabat dengan Rara lagi.
**
Seperti biasa, Listia bangun pagi-pagi untuk jogging disekitar rumahnya. Ia jogging dengan membawa earphone miliknya. Dijalan, ia asik mendengarkan musik. Ia mendengarkan lagu favoritnya.Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang
Darimu yang mampu menyanjungkuSelama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu
Untuk mengenangmuDarimu kutemukan hidupku
Bagiku kaulah cinta sejatiReff:
Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
Kan kujadikan kau
Kenangan yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupku
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah..-Samsons*Kenangan terindah.
Listia tiba-tiba saja meneteskan airmata ketika mendengarkan lagu dari Samsons tersebut. Lagu itu mengingatkan nya kepada Rara, sahabatnya. Mungkin bukan sahabat, tetapi mantan sahabat.
Listia ingat betul, pertama kali ia bertemu dengan Rara.
*FLASHBACK ON.
Listia telat, padahal hari ini adalah hari pertamanya masuk ke SMP Tunas Harapan. Digerbang sekolah, disana ada satpam yang menjaga pintu sekolah itu. Listia berlari menuju pintu gerbang tersebut, "Pak, bukain pintunya dong!"
"Kamu ini gimana sih, baru pertama masuk sekolah aja udah telat." jawab Pak Andri, nama satpam tersebut.
Listia yang sudah capek karena tadi lari-larian akhirnya menjawab, "Yaelah pak, tadi dijalan macet makanya saya sekarang telat."
"Alaah, banyak alasan kamu." tegas Pak Andri.
"Yah pak, tega banget sama saya. Saya capek. Bukain pak pintunya." pinta Listia.
Tiba- tiba saja, dari arah belakang ada seorang perempuan yang sepertinya murid baru disekolah itu juga.
"Iya pak, bukain pintunya dong."Listia menoleh kearah perempuan yang baru datang tersebut.
Pak Andri yang melihat kasian dua anak dihadapannya, akhirnya membukakan pintu gerbang sekolah tersebut.
**
Dilapangan, Listia dengan perempuan yang bertemunya tadi ikut berbaris.
"Btw, nama gue Listiasafitri, nama lo siapa?" tanya Listia tiba-tiba."Nama gue Tiara Putri, lo bisa panggil gue Rara." ucap perempuan tersebut sambil menjabat tangan Listia.
"Okeey, Ra. Tadi kenapa lo telat?" tanya Listia.
"Biasa lah, gue kesiangan. Ibu gue sakit, jadi gak ada yang ngebangunin gue." jawab Rara datar.
"Nahh, lo sendiri kenapa bisa telat?" lanjutnya."Ohh gitu. Tadi ayah gue nganter kakak gue juga ke sekolah. Makanya sekarang gue telat." jelas Listia sambil tersenyum.
*FLASHBACK OFF.
Listia berulang-ulang kali mendengarkan lagu favorite nya tersebut. Ia beristirahat dibawah pohon besar dimana waktu itu ia bertemu dengan Radit. Ya. Radit yang menjadi sebab putusnya persahabatan ia dengan Rara.
Dibawah pohon besar itu, Listia sedang memandangi foto-fotonya bersama Rara.
Ps; foto ini diambil waktu Listia dan Rara lagi prepare untuk pergi kesebuah mall diJakarta.
Listia meneteskan airmata nya lagi. Ia benar-benar sangat rindu akan kedekatannya dulu dengan Rara. Didalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia ingin sekali memperbaiki hubungannya tersebut, tetapi tidak bisa. Rara sudah terlanjur benci kepadanya.
"Gue kangen, Ra." ujar batin Listia.
***
Jangan lupa like, comment, dan share yaa.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Friends
Teen FictionMakin dewasa, makin susah buat gue nyari temen yang bener-bener temen. "Gak tau malu banget ya lo, " "Lo salah paham, Ra." "Gue ngeliat pake mata gue sendiri ya. Jadi lo gak usah ngeles lagi."