Masih ada gue

2.4K 64 4
                                    

Keesokan harinya,

Listia sudah sampai disekolah lebih dahulu, ia memang sengaja. Listia langsung pergi ke kelas Rara. Setibanya disana, dilihatnya Rara sedang melamun, entah apa yang sedang dipikirkan.

Listia menghampiri tempat duduk Rara, "haii Ra," tegur Listia seraya duduk disebelah Rara.

Rara hanya tersenyum melihat mantan sahabatnya itu.

"lo baik-baik aja kan?" tanya Listia seraya memegang dahi Rara.

Rara menghadapkan tubuhnya kearah Listia, "gue gak kenapa-kenapa ly." jawabnya sambil tersenyum. Entah mengapa, Listia yang melihatnya tersenyum ikut senang juga. Karena sudah sangat lama, ia tidak melihat Rara tersenyum.

"mulai sekarang, lo gak usah mikiran Radit lagi ya, Ra. Lo harus inget, disini masih ada gue. Gue ListiaSafitri, sahabat lo dulu. Lo gak akan sendiri lagi, jangan takut buat move on dari dia, lo pasti bisa, Ra." ujar Listia seraya memegang kedua bahu perempuan yang ada dihadapannya itu.

"Ly..."

Listia memotong perkataan Rara, "udah lo gak usah khawatir, masalah kita dulu udah gue lupain. Gue gak akan ngungkit-ngungkit lagi kok, Ra." ucapnya menenangkan.

Rara yang mendengar perkataan Listia hanya bisa menangis, bagaimana bisa perempuan yang dihadapannya itu mau melupakan masalah dengannya dulu. Jelas saja, dulu ia begitu kasar kepadanya.

"lo gak usah nangis," kata Listia seraya menghapus airmata sahabatnya.

Rara yang sudah tidak tahan ingin memeluk Listia, akhirnya menghamburkan tubuhnya ke perempuan dihadapannya, "lo maafin gue, ly?"

"pasti." jawab Listia seraya memeluk balik Rara.

Disana, Listia benar-benar senang. Ia tidak menyangka, Rara akan bersikap baik kepadanya lagi. Ia sangat merindukan hal-hal seperti ini dengan Rara, "gue kangen kita yang kaya gini ,Ra," ucapnya seraya mempererat pelukannya itu, "selama ini, gue berusaha buat ngelupain semua tentang kita, tapi gue gak bisa. Lo sahabat terbaik gue,"

"maafin gue, ly. Gue ternyata dulu salah, gue salah udah minta lo buat ngejauh dari gue. Kalo gue tau, akhirnya gue sama Radit begini. Gue gak akan pernah ninggalin lo. Gue nyesel, Ly." jelasnya sambil melepaskan pelukannya dari Listia.

"Iya pasti gue maafin, Ra. Gue seneng lo gak bersikap dingin lagi ke gue. Kejadian yang dulu pernah kita alami, jadiin pelajaran aja. Gak selamanya apa yang lo pilih itu yang terbaik buat lo juga, dan gak semua orang bisa ngelakuin hal kaya lo, Ra. Lo hebat, lo bisa ngakuin kesalahan lo." kata Listia menatap Rara serius.

Rara senang, akhirnya ia bisa berteman baik lagi dengan Listia, "gue seneng, ly. Gue gak akan ngelakuin hal ini lagi. Gue janji."

"udah ah nyettt, lebay banget lo pake nangis segala haha." ledek Listia sambil tertawa.

Rara cemberut karena perkataan Listia itu, "yaelah,"

"yaudah ah gak usah cemberut kaya gitu, tambah jelek lo." ledek Listia seraya mencubit pipi Rara.

Awww..
"sakit njir," protesnya seraya mengusap pipi yang dicubit tadi.

"hehe peluk dulu sini." ujar Listia sambil merentangkan tangannya untuk mengisyaratkan Rara untuk memeluknya.

"engga mau, haha." kata Rara sambil berlari menjauhi Listia.

'Tiara Putri!'
Teriakan Listia, ia mengejar sahabatnya itu yang berlari.

END

***

Fake FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang