10

556 15 0
                                    

Saya rasa memang semudah itu,
Melepas apa yang sudah tergenggam dan memutuskan untuk mencari sesosok yang baru.

Semudah itu memang,
Bahkan kini untuk menyebut namamu, tenggorokan saya terasa tercekat

Untuk yang kesekian kalinya, saya menulis pesan dan menghapusnya diruang bicara kita.
untuk yang kesekian kalinya, saya merindu sebegitu kelamnya, berharap kamu datang dan merentangkan tanganmu meski tau itu tak akan terjadi.
Untuk yang kesekian kalinya, kenangan selalu lalu lalang seperti diperempatan jalan setelah kamu bermetamorfosa menjadi kenangan

Mirisnya, degupan itu masih terus terasa
Walau sekedar bertukar sapa
Rasa pelukannya masih jelas ada di setiap malam-malam sebelum tidur saya.

Mirisnya, gadis di hadapanmu ini, gadis yang berharap kau akan berbalik untuk merengkuhnya ke pelukanmu ini, masih berfikiran bahwa kau adalah sang penyembuh luka
Pun kenyataannya kau adalah pembuat luka

Ironinya, gadis ini masih mengganggap kau akan berbalik dari persimpangan untuk kembali menggenggam tangannya dan membawanya pulang
Sayangnya, ekspektasi menghantam saya dengan sadis menuju realita dimana untuk sekedar menanyakan 'apa saya baik baik saja' kamu tidak sudi

Maka kesimpulannya, mari kita sama sama melupakan
Tidak ada lagi yang harus di kenang

Mari sama sama melepaskan,
Mari sama sama merelakan,

Izinkan saya melupakan kamu,
Walau seisi semesta tahu bahwasannya kamu masih menjadi satu-satunya alasan dari meningkatnya ritme degupan di dada

untuk yang terakhir kali, terimakasih atas kenangan indah yang berlalu dengan cepat, dan luka yang sangat hebat.












May, 28 2017

Quotes You NeedsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang