Chapter 3

5.1K 739 33
                                        

Siang itu Rana tengah berusaha untuk membuat Baekhyun mau makan. Namun, Baekhyun terus menolaknya.

"Kau ingin makan makanan yang lain? Kalau begitu, katakan saja. Setidaknya kau harus makan meskipun sedikit."

"Tidak perlu. Aku sedang tidak selera."

Rana menghela napasnya panjang, menekan kedua bibirnya dengan keras, menahan segala perasaan sakit hatinya. Ini sudah kesekian kalinya Rana membujuk Baekhyun, tetapi laki-laki itu masih saja tidak mau menerimanya.

Tiba-tiba saja pintu ruang rawat Baekhyun terbuka dan masuklah seorang wanita yang belum pernah Rana lihat sebelumnya.

Wanita itu terlihat begitu cantik dengan pakaiannya yang sederhana. Rana menyadari keindahan kedua matanya yang kecil. Ia menyukai mata itu dalam sekilas.

Mungkin karyawan dari kantor Baekhyun. Pikir Rana saat itu.

Jadi, Rana tersenyum untuk menyambutnya. "Selamat datang." Rana menaruh piring makanannya pada meja samping kasur Baekhyun, kemudian ia menghampirinya.

Wanita itu membungkuk, "Selamat siang. Perkenalkan namaku Kim Taeyeon." Taeyeon menjulurkan tangannya pada Rana.

Rana menyambutnya dengan hangat, "Ya, selamat siang, Taeyeon." Mereka berjabat tangan sebentar, "Ada keperluan apa kau kemari?"

Taeyeon melihat sekilas ke belakang punggung Rana, "Aku mendengar jika Baekhyun masuk rumah sakit, jadi aku menjenguknya."

Rana mengerutkan dahinya sedikit. Mendengar jika Taeyeon tidak memanggil nama Baekhyun dengan sebuah embel-embel.

"Aku adalah teman kuliah Baekhyun dulu. Meski aku tidak begitu terlalu dekat dengannya tapi aku tau Baekhyun sangat pendiam." Taeyeon tertawa kecil mengatakannya, "Aku baru bertemu dengannya lagi sekitar lima bulan lalu dalam sebuah pekerjaan."

Rana baru ingat jika lima bulan yang lalu ia sempat merasakan perubahan sikap Baekhyun terhadap dirinya. Setiap kali Baekhyun pergi bekerja, Baekhyun selalu tersenyum manis padanya.

Beberapa kali Baekhyun mengajak dirinya untuk membantu Baekhyun dalam mendesain poster iklan baru. Meminta beberapa pendapat darinya dan menghadiahkannya kecupan di kening setiap kali akan tidur.

Baekhyun juga sempat membelikan Rana parfum baru, dan juga Baekhyun mulai sering tertawa lepas saat itu.

Namun, itu tidak bertahan lama. Baekhyun menjadi sering termenung di depan laptopnya. Membuat Rana sedikit mengkhawatirkannya karena sering tidur larut malam. Dan, ketika Rana mencoba untuk bertanya padanya, Baekhyun hanya menjawab jika ada pekerjaan yang membingungkan.


"Ohh, ada apa dengan piring itu? Apa Baekhyun tidak mau makan?"

Rana mengangguk, "Ya, begitulah."

Taeyeon melenggang begitu saja menghampiri Baekhyun. Wanita itu mengambil piringnya dan kemudian duduk dikursi dekat Baekhyun.

"Bagaimana ini ya? Kau harusnya tetap makan meski tidak selera. Buka mulut mu." Taeyeon mulai menyuapi Baekhyun. Membuat Rana terkejut ketika Baekhyun benar-benar membuka mulutnya. "Apa kau tidak kasihan padanya?"

Rana mematung ditempatnya, memperhatikan bagaimana cara Taeyeon terus mengajaknya berbicara sambil menyuapinya.

Rana merasakan keganjilan dari cara pandang Baekhyun melihat kepada Taeyeon. Mata itu dipenuhi oleh rasa ketertarikan. Seperti bersinar dengan penuh cinta.

Rana belum pernah mendapati Baekhyun melakukan hal itu padanya selama pernikahannya. Tidak bahkan sampai detik ini, baru pertama kalinya Rana melihat Baekhyun yang banyak bicara membalas percakapan Taeyeon.

Membuat Rana merasa begitu buruk mengetahui posisi Taeyeon lebih baik daripada dirinya yang notabenya adalah seorang istri Baekhyun.

Tidak ada yang bisa Rana lakukan kecuali memperhatikan. Ia menjadi menanamkan rasa curiga didalam hatinya, jika selama ini Baekhyun mendekati Taeyeon dibelakangnya.

Hatinya begitu sakit. Lebih sakit daripada rasa sakit ketika operasi caesar ketika Rana melahirkan putrinya. Lebih sakit daripada rasa sakit ketika Baekhyun jarang mau makan masakannya yang Rana buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada rasa sakit, ketika Baekhyun lebih menyukai pekerjaannya daripada dirinya.

Tapi, Rana tidak tau kenapa ia sama sekali tidak bisa marah kepada Taeyeon setiap kali Taeyeon menjenguk suaminya. Taeyeon begitu manis, dia bisa hadir dengan tiba-tiba dan membawakan donat untuk Ha Yeon ataupun eggroll kesukaan Rana.

Taeyeon pernah mengajak Rana jalan-jalan dan kadang mengajaknya untuk nonton. Dan, disatu ketika, Taeyeon datang bersama suami dan kedua anaknya yang lucu.

Rana tidak pernah bertanya, apakah Baekhyun mencintai perempuan berhati bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun Rana sudah tau apa yang bergejolak dihatinya.





To Be Continue~


Taqobbal Allahu Minna Wa Minkum Taqobbal Yaa Karriim~ mohon maaf lahir dan batin Aerideulllll~

maaf update lamaaa....maaf bikin storynya ga hebat....maaf komen kemarin ga direspon cuma dibaca doang :v....maaf Rana disiksa mulu.....maaf jika suatu saat nanti Baekhyun menjadi 'Is Mine' wkwkwkwkwk

hmm...ngomong apa lagi ya :v ga usah deh ya, dibaca aja engga wkwkwkwk :"3

pokoknya nantikan terus aja kelanjutan story ini^^

see you next chapter*\o/*

One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang