Bab - 1

155 17 9
                                    

"Bunda!! Al laper, Bunda bikinin sarapan apa hari ini?" ucap Aliska memegangi perutnya sambil berjalan menuju bundanya yang sedang menata piring dimeja.

"Bunda cuma masak nasi goreng doang kok, sayang. Kamu mau langsung makan atau nunggu abang dulu?" tanya bunda.

Aliska tampak berfikir."Al makan duluan aja deh, bun. Kayaknya abang masih lama."

"Gak sabar banget sih, dek. Emang semalam kamu gak makan makanya pagi nya jadi kelaparan gini?" tanya Satya yang datang dari arah tangga dan langsung duduk di kursi samping adiknya itu.

"Hehehe. Makan kok semalem tapi ya sekarang laper lagi," ucap Aliska. "Ayah mana, bun? Tumben banget lama turunnya," sambungnya bertanya kepada sang bunda.

"Ayah udah berangkat kantor, kak. Tadi buru-buru katanya ada kerjaan yang harus dikerjain," jawab Rika, bundanya.

Aliska hanya mengangguk kan kepalanya membalas ucapan sang bunda sambil terus mengunyah nasi gorengnya.

Aliska memang dipanggil kakak oleh kedua orang tuanya sebab hanya dialah anak perempuan satu-satunya di keluarga mereka.
Aliska anak kedua dari tiga bersaudara. Dia mempunyai abang yang bernama Satya dan adik laki-laki yang bernama Rafki.

"Bang, kamu bisa gak nanti sore jemput adek kamu dibandara?" tanya Rika kepada Satya.

Adiknya Rafki memang sedang menghabiskan waktu liburannya di sebuah desa kecil di Bandung, tepatnya dirumah Neneknya. Biasanya Rafki akan betah berlama-lama disana. Tapi entah kenapa baru berapa hari disana Rafki malah sudah kembali.

"Insyaallah, bun. Nanti Satya usahain jemput dia," jawab Satya.

"Apaan sih, bun! Ngapain pake jemput segala, udah besar gitu masa sih gak bisa pulang sendiri. Lagian kok cepet banget sih si Rafki pulangnya?" tanya Aliska sewot.

Memang Aliska ini selalu berantem khas adek kakak sama Rafki. Rafki yang jail sering menggoda sang kakak dan kakaknya yang gak suka digoda oleh rafki sering kesal melihat kelakuan adiknya itu.

Beda banget sama Satya yang orang nya itu kalem banget. Gak banyak ngomong tapi sekali ngomong sampe ke relung hati yang paling dalam.

"Dia katanya kangen kamu kak makanya dia cepat pulang," ucap Rika menggoda Aliska.

"Idih amit amit," cibir Aliska.

Bunda dan Satya pun lantas tertawa melihat kelakuan Aliska.

"Udah dek sarapannya? Berangkat yuk. Abang udah mau telat nih," ajak Satya.

"Udah kok, yuk berangkat. Bunda kakak berangkat ya. Assalamualaikum," ucap Aliska sambil mencium punggung tangan sang bunda, begitu juga dengan Satya.

"Iya sayang hati hati ya, Waalaikumsalam."

°•°•°•

"Bang, Al kepikiran pengen kerja deh. Menurut abang gimana?" tanya Aliska saat mereka sudah berada didalam mobil.

Satya menoleh sekilas kepada adiknya lalu kembali menatap jalanan. "Buat apa dek? Emang nya jajan kamu dari ayah selama ini masih kurang?" tanya Satya balik kepada Aliska.

"Ya enggak sih bang, Al cuma pengen ngerasain kerja aja. kan bisa sekalian belajar mandiri Juga."

"Kamu serius mau kerja dek?" tanya Satya memastikan.

"Iya abang ku yang paling tampan. Makanya Al nanya pendapat abang ini."

"Yaudah kerja dikantor ayah aja dek!"

Love You Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang