Bab - 11

22 7 0
                                    

Happy reading guys😊


°•°•°•


"Maafin gue," ucap Aliska menunduk.

Icha dan Rara tak menjawab, melainkan langsung berhambur memeluk Aliska."Kita yang harusnya minta maaf sama lo. Maafin kita ya!"

Aliska menggeleng,"Gue gak seharusnya semarah ini sama kalian. Gue bener-bener gak ingat pernah ngomong gitu sama kalian. Itu udah lama banget," ujar Aliska.

"Udah deh! Kok jadi saling nyalahin diri sendiri gini sih?" Rara melepaskan pelukannya.

Mereka semua tertawa ringan menyadari kebodohan mereka sendiri.

"Iya yah! Udah ah, intinya ini pelajaran berharga banget buat kita," kata Icha.

"Iya bener banget tuh! Tapi beneran nih gue minta maaf banget. Beneran lupa kalau gue dulu pernah bilang gitu. Waktu kita masih sekolah ya kalau gak salah?" tanya Aliska.

"Iya, Al. Gue sih masih ingat banget makanya gue gak berani jujur sama lo. Soalnya gue takut lo jadi musuhin gue," balas Icha.

"Tapi apa sih alasan lo sampe segitunya banget dulu ngomong gitu ke kita?" Rara ikut menyerukan pertanyaan yang sudah lama dipendamnya itu. Sementara Icha mengangguk menyetujui pertanyaan Rara.

Aliska pun menceritakan alasan mengapa ia tak menyukai bila sahabatnya dekat dengan saudaranya.

Semua berawal saat Ibunda Aliska menceritakan kisah remajanya kepada Aliska yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

Saat itu, Rika menceritakan bahwa ia pernah mencintai seorang pria yang bernama Seno. Dan pria itu adalah Abang kandung dari sahabatnya, Rasti.

Flashback on

Akhirnya setelah 3 tahun lebih meninggalkan Bandung, Seno bisa kembali menginjakkan kakinya lagi di kota kelahirannya ini.

Ia merindukan semuanya yang ada di Kota ini. Termasuk Desa kecil tempat ia dibesarkan yang terdapat disudut Kota ini. Dan tak lupa juga, seorang gadis cantik nan lembut yang mampu membuatnya ingin segera kembali dan meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang TNI yang ditugaskan jauh dari kampung halamannya. Gadis itu bernama Rika, sahabat dekat dari Adik perempuannya.

Tak ada yang tau bahwa ia akan kembali pada hari ini. Jadi, saat ini di bandara ia hanya sendiri. Tidak ada yang menunggu kedatangannya seperti teman-temannya yang lain yang satu perjalanan dengannya.

Saat ini Seno sedang menunggu taksi untuk mengantarkannya kerumah kedua orang tuanya. Sebenarnya ia ingin langsung menemui pujaan hatinya, hanya saja tak mungkin ia menemui Rika dalam keadaan kacau seperti ini, apalagi dengan barang bawaan yang lumayan banyak.

Tak berapa lama, taksi datang dan segera membawa Seno menuju rumah kedua orang tuanya.

Diwaktu yang sama dengan tempat yang berbeda, Rasti dan kedua orang tuanya sedang berkumpul diruang keluarga, kebiasaan yang sering mereka lakukan setiap weekend tiba

"Ini kalau ada Abang pasti ketawanya kenceng banget nih!" ucap Rasti sambil tertawa menyaksikan tingkah konyol Sule di siaran televisi yang saat ini sedang mereka tonton bersama.

"Iya ya. Ibu kangen nih sama Abang, malah sekarang udah jarang ngasih kabar lagi," jawab ibunda Rasti.

"Doain aja yang terbaik buat Abang," ujar Ayahnya.

"Ya ampun!" teriak Rasti sambil terpingkal-pingkal. "Bu liat deh konyol banget ya Allah," Rasti masih terbahak hingga suara ketukan pintu meredakan sedikit tawanya.

Love You Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang